Tak cukup lama, tapi yang rasa telah cukup jauh
Dia menduduki tempat ternyaman, jauh dalam diri
Sekejam mata merasuk, namun dalam menyelami
Menyentuh yang telah lama, sangat dijaga, jauhDia menyongsong titik demi titik harap, mimpi semu
Memahat jiwa yang tak ingin disentuh, sedikitpun
Melengkungkan, mendominasi, menyusun, menjadi baru
Sampai jiwa itu tak mengenali dirinya, sampai di kemudianSeketika dia tak sedia lagi, pergi tanpa kata, dia tak ada
Memilih untuk tak lagi di sisi, ataukah memang tak pernah ada
Dia ada, tapi tidak, sekelumit pun tak dihirau, tak lagi ada
Dia mendekap, tapi untuk apa jika dirinya memang tak pernah adaAtaukah belum?
10122017
KAMU SEDANG MEMBACA
Seberkas Luka dan Rasa yang Membekas
PoetrySedikit dari kumpulan luka yang tersimpan Bekas-bekas yang tak kunjung menghilang dan yang terkenang Kau bisa istirahat sejenak, tapi tak bisa melupa, walau kau tatap ke depan Mengenang memori kelam kemudian melayang Karena Tuhan memberikan sesuatu...