Maaf typo bertebaran....
Semburat jingga menghiasi indahnya langit yang berhiaskan awan, tanda berakhirnya hari sebagai selingan beralihnya tugas dari sang raja ke sang dewi.
Seorang gadis berdiri terpaku menatap ke arah semburat jingga yang menawan. Menyandarkan dirinya di pembatas balkon yang ada di kamarnya.
Pujian serta ucapan syukur keluar dar bibirnya, tatkala ia melihat kejadian yang ada di hadapannya untuk Sang MahaKuasa.
Kepada Sang Penguasa alam semesta beserta isinya termasuk hati manusia di dalamnya.
Senyum indah terpatri di wajahnya menambah kecantikan dirinya. Ingatan bahwa esok adalah hari yang baru di mana ia akan memulai semuanya dari awal terlintas di fikirannya.
Hari yang baru, teman baru, dan sekolah baru. Hal itu akan ia dapat ketika ia menjejakkan kakinya di sekolah yang ia maksud.
Hal ini tak terbayang olehnya sebelumnya bahwa di akhir kelasnya di sekolah tingkat menengah atas harus dihiasi dengan perpindahannya ke sekolah lain.
Kala itu keinginannya begitu kuat untuk lulus di sekolah yang mengutamakan nilai religiusnya dibanding nilai pengetahuannya.namun, keinginannya itu harus kandas di tengah jalan lantaran kekhawatiran bundanya yang berlebihan.
Sebenarnya kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. Orang tua mana yang tak khawatir ketika mendengar anaknya menderita penyakit walaupun penyakit itu tak termasuk ke dalam penyakit parah?
Memindahkan putrinya adalah keputusan yang diambil sang bunda ketika hal tersebut menimpa putrinya. Ini mungkin berlebihan tapi hal ini juga tak patut untuk dipersalahkan, mengingat seberapa besar kasih sayang ibu kepada kita.
Setelah puas dengan kegiatannya kali ini, ia segera bergegas melangkah menuju tempat peribadatan yang tak lain adalah Mushola yang ada di rumahnya seiring dengan kumandang adzan yang terdengar melantun merdu di telinga pertanda waktu maghrib telah tiba. Sholat berjama'ah dilakukan oleh dua orang wanita penghuni rumah itu.
Senja Humaira Elfariza
Seorang gadis penyuka senja. Seorang gadis yang akan mengisi library kalian dengan coretan kata mengenai senja yang ia kagumi.
Jika ditanya mengapa ia begitu menyukai senja?
Ia pasti menjawab karena senja adalah senja.Jika ditanya sejak kapan ia menyukai senja?
Ia tak tahu pasti.
Mungkin saja sejak ia menyandang nama yang terdapat pada kata pertama dari tiga kata nama yang ia miliki.Apapun pertanyaannya itu senja tak peduli, yang ia tahu ia hanya menikmati senja yang hadir di dua waktu mengisi hari-harinya yang berwarna ini.
***
Suasana cerah serta awan putih menggantung di lapisan langit pertama membuat penduduk bumi bersorak gembira sebab hari yang akan dijalaninya diprediksi akan berjalan tanpa halangan redupnya cuaca.
Begitu pun dengan Senja.
Hari ini adalah hari di mana ia menjejakkan kaki untuk pertama kalinya di SMA Merah Putih dan ia berharap bahwa semuanya akan berjalan dengan lancar sesuai yang ia harapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Fiksi RemajaBagiku,cinta itu dimulai dan tumbuh dari hal yang sederhana -Arga _____ Di saat ia mulai meninggalkanku Kau muncul Di saat ia kembali kepadaku Kau justru pergi Kenapa kau sekejam ini? Apa yang kau inginkan? Kenapa kau selalu saja meninggalkanku ya...