02.Jodoh dari Tuhan

310 85 84
                                        

Salahkah aku mengharapkan kehadiranmu seutuhnya?
Menjadikanmu sebagai pendamping abadiku,walapun aku tahu tak ada yang abadi di dunia ini.

Tapi tunggu...
Tak ada keabadian di dunia ini memang suatu kenyataan,
Namun,abadi di duniaku adalah suatu kemungkinan

Jadi,maukah kau menjadi bagian dari duniaku?

-Senja

###

Maaf  banyak typo...

Langkah demi langkah Senja ambil untuk tiba di tempat yang menjadi tujuannya saat ini dengan ditemani seorang wanita paruh baya yang diperkirakan usianya  sudah lebih dari kepala empat.

Pakaian rapi, rambut bergelombang yang digelung ke belakang serta sepatu pantofel yang memiliki hak tak terlalu tinggi menjadi ciri khas dari orang yang menemaninya saat ini.

Bu Hana yang menemaninya mengaku menjadi guru biologi sekaligus wali dari kelas yang menjadi tujuan langkahnya ketika memperkenalkan dirinya di ruang kepsek tadi.

Senyum ramah dilontarkan oleh keduanya tatkala sedang bertatap muka menghasilkan suasana kehangatan di antara mereka berdua.

Suara keributan dari kelas XII IPA-2 sayup-sayup terdengar ketika mereka tiba di koridor kelas tersebut.

Namun, suara derapan langkah sepasang kaki yang mulai meringsek masuk berhasil membungkam puluhan bibir yang sibuk dengan obrolan masing-masing.

"Selamat pagi, semua" Sapa Bu Hana yang baru saja masuk kelas dengan senyum merekah.

"Pagi, bu." Jawab siswa/i kompak menaggapi sapaan sang guru.

"Pagi ini, ibu punya kabar bagus untuk kalian semua." Ucap Bu Hana to the point.

Bisikan berisi pertanyaan tentang kabar apa yang dibawa oleh Bu Hana terdengar dari siswa/i yang dirundu rasa penasaran.

Bukannya menjawab bisikan pertanyaan yang mengusik telinganya, guru yang terkenal akan kelembutannya di sekolah itu justru beralih keluar kelas dan menarik seorang gadis untuk ikut bergabung bersamanya di dalam.

Bu Hana yang sudah berdiri di posisi semulanya langsung berterus terang bahwa kabar gembira yang dibawanya saat ini adalah mereka telah kedatangan murid baru di SMA Merah Putih lebih tepatnya adalah Senja yang akan menjadi teman baru di kelas yang sudah 3 bulan mereka tempati ini.

Lenguhan nafas kecewa keluar dari masing-masing siswa yang ada di sana. Lenguhan itu keluar bukan karena mereka tak senang mendapatkan teman baru melainkan kabar yang dibawa Bu Hana melenceng jauh dari ekspektasi mereka yang isinya mereka akan diliburkan untuk beberapa hari karena suatu hal.

Tanpa memperdulikan siswa/i nya yang kecewa, Bu Hana mempersilahkan Senja untuk memperkenalkan dirinya di depan kelas tetapi sebelumnya beliau bertanya dulu apakah ada yang sudah mengenal Senja sebelumnya.

Starla yang tanpa diketahui ternyata berada di kelas yang sama dengan Senja langsung mengacungkan jari telunjuknya memberikan kode pertanda ia sudah mengenalnya.

"Starla, kamu sudah mengenal Senja?" Tanya Bu Hana antusias

"Iya, bu. Saya udah kenal dia lama,malahan udah dari SMP." Jawab Starla dengan senyum yang merekah.

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang