Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto
.
.
Suara desahan yang begitu membara terdengar dari dalam kamar milik tuan muda Uchiha Sasuke. Ini sudah malam ke tiga sejak Sakura dirawat oleh pengusaha ternama itu. Tiga hari dirinya tidak masuk sekolah karena pemulihan pasca dirinya tertabrak oleh mobil Sasuke.
Sakura meminum coklat hangat di dalam kamar yang letaknya tepat di sebelah kamar Sasuke. Dia tidak sabar untuk perubahan dalam hidupnya, Sakura bersumpah bahwa kali ini dia akan benar-benar membuat kedua laki-laki yang telah menghancurkan hidupnya akan sengsara.
Selama tiga hari berada di rumah yang megah ini membuat Sakura bertanya-tanya, kenapa tidak ada satu pun wanita yang menetap lama di sini? Hanya ada pelayan dan wanita yang selalu memuaskan hasrat Sasuke. Dilihat dari penampilannya wanita-wanita itu sangat anggun, sangat cocok bersanding dengan Sasuke, namun tidak ada satu pun yang kembali lagi di hari berikutnya.
Sakura bersender di tembok, mendengar kembali suara desahan yang semakin lama semakin heboh. Kedua emerald itu tertutup, membayangkan sosok laki-laki yang akan ia hancurkan.
Suara desahan mulai berhenti, bisa Sakura tebak bahwa permainan mereka telah berakhir. Sakura membuka pintu dan melihat sosok wanita cantik berambut panjang hitam keluar dari kamar Sasuke dengan pakaian yang berantakan, mata sembab, dan juga wajah yang kusam.
Walau begitu, penampilannya sangat jauh dari Sakura yang hanya memakai piyama polos berwarna putih. Wanita itu melirik sinis dan pergi melewati Sakura tanpa mengucapkan satu katapun.
Pasti terjadi sesuatu yang tidak enak di dalam sana. Sakura tidak mau tahu, itu bukan urusannya dan dia tidak peduli. Masalahnya, sudah tiga hari ini dia tidak mendapatkan pelajaran apa-apa dari Sasuke. Mungkin karena dirinya tidak menarik, makanya Sasuke mengurunkan niatnya.
Sakura kembali ke kamar dan memutuskan untuk tidur. Besok dia harus kembali ke sekolah...
.
.
Sasuke masih duduk di atas kasurnya, menyenderkan kepala pada kepala tempat tidur berukuran king size sambil sesekali menjambak rambutnya.Ada apa dengannya?
Berkali-kali, berjam-jam dia melakukan sex namun tidak juga mencapai orgasme yang ia inginkan. Sejak kehadiran Sakura, hormonnya terasa sangat aneh, seolah benih nya menolak untuk keluar. Sasuke berjalan menuju kamar mandi untuk mendinginkan kepala memakai shower.
Lagi-lagi sosok Sakura yang terbayang di benaknya. Ini mulai tidak sehat, Sasuke harus melakukan sesuatu untuk memuaskan hasratnya, namun dia tidak mungkin meminta Sakura melayaninya sekarang karena dia tahu kondisi tubuh Sakura tidak memungkinkan, wanita bermata emerald itu masih dalam pemulihan.
Sasuke meraih organ sensitif miliknya sendiri dan mulai memainkannya.
Ini memalukan...
Seorang Uchiha Sasuke melakukan self service.
.
.Matahari kembali bersinar, Sakura berdiri di depan cermin hampir lima belas menit, dia memandangi dirinya dan reflek membandingkannya dengan wanita tadi malam. Helaan napas lah yang akhirnya Sakura lakukan, dirinya dan wanita itu memang jauh berbeda.
Sakura keluar kamar dan berjalan menuju ruang makan. Dia terkejut melihat Sasuke yang sudah siap untuk berangkat... Ke kantor? Mungkin? Dia terlihat rapi dan... Keren.
Sasuke menatap Sakura dengan tatapan terkejut, "Kau serius? Begini caramu memakai seragam?"
Sakura tidak menjawab, dia memalingkan wajahnya yang merah karena malu.
Rok di bawah lutut, rambut kuncir dua dan poni yang menutupi mata. Apa salahnya dengan itu?
Sasuke bangkit dari duduknya dan membawa Sakura ke kamarnya. Dihadapkan tubuh Sakura di depan cermin, "Kau bilang mau berubah kan? Ikuti kata-kataku," ujar Sasuke dari belakang Sakura, "angkat rok mu sampai atas lutut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Scent of Lust
FanfictionAroma tubuhnya membuat kaum adam mabuk oleh napsu yang memikat seolah memberikan dahaga yang sangat berat pada mereka. Haruno Sakura, semenjak dirinya beranjak usia tujuh belas tahun, hidupnya berubah total, seolah seluruh laki-laki yang berada di s...