eps 11

3.7K 369 20
                                    

Chanyoel tahu, lembab di tanggannya berasal dari keringat yang muncul dari tangan kecil yang tengah ia genggam. Keringat dingin itu menunjukkan betapa kekasihnya tengah sangat gugup.

Dengan yakin ia mempererat genggaman tangan mereka, berharap si mungil tahu bahwa selama mereka masih saling menggenggam maka semuanya akan baik-baik saja.

"Apa?"
Pertanyaan yang di ucapkan dengan nada tercekat itu berasal dari Byun Kibum

"Ya bibi. Aku mencintai baekhyun, aku ingin bertunangan dengannya"

Byun Kibum hanya mampu menutup mulut dengan kedua tangan. Tidak habis pikir dengan keberanian yang di tunjukkan anak majikannya.
Sementara chanyoel melirik baekhyun saat genggaman kekasihnya itu mengerat.

"kau sedang menguji kesabaranku park chanyoel"

Suara tegas dan dalam itu mengejutkan suasana hening yang sebelumnya melingkupi ruangan. Chanyoel tahu, bagian terberat adalah ayahnya. Tapi meskipun begitu ia tidak akan menyerah untuk mempertahankan kekasihnya. Sudah cukup, ia tidak ingin lagi menjalani hubungan sembunyi-sembunyi yang meresahkan hati mereka setiap saat. Ia ingin baekhyun di akui, ia ingin semua orang melihat baekhyun sebagai yang terpenting dalam hidupnya

"ya ayah.. Aku menginginkannya, aku tidak menguji apapun di sini"
Jawab chanyoel dengan pasti

"Lalu kau pikir hanya dengan kau menginginkannya lantas kau bisa mendapatkannya. apa perasaan orang lain tidak penting?"
Tuan park menyilangkan tangan di dada. Memberikan intimidasi pada putranya

"Itu penting. karna itu penting ayah, aku membawa baekhyun untuk meminta ijin pada kalian"
Genggaman tangan baekhyun mengerat.

"Tidak di ijinkan"
Putus tuan park

"Ayah"

"TUTUP MULUTMU"
Tuan park memotong bahkan sebelum chanyoel berbicara banyak

"yeobo, kendalikan dirimu. Putramu sedang bicara baik-baik Denganmu"
Ny park mendekati suaminya dan mengusap pelan pundaknya. Mencoba meredakan amarah

"Chan, cukup.. Apa yang kau lakukan"
Baekhyun berbisik. Ia tidak ingin hanya karna dirinya semuanya menjadi kacau

"Jika, yang ayah khawatirkan adalah pertunanganku dengan luhan. ayah harus tahu, kemarin Luhan sendiri yang memutuskan pertungan kami"

Penjelasan chanyoel menimbulkan helaan napas tercekat dari setiap orang. Ia tahu semua orang akan kaget dan mulai bertanya padanya. Tapi kali ini, bukan dirinya yang harus menjawab.

"Ooh"
Ny. Park membekap mulutnya tidak percaya. Luhan, menantunya yang sangat gigih memperjuangkan chanyoel akhirnya menyerah? Ini sulit di percaya.

"Tidak mungkin"
ucap tuan park

"paman, chanyoel benar"
Semua mata tertuju pada suara yang tiba-tiba muncul. Dan disana, Luhan berjalan mendekat ke arah mereka lalu berhenti di samping chanyoel

"aku tidak mencintainya. Kami, aku dan chanyoel tidak pernah saling mencintai. Aku pikir menuruti keinginan kalian adalah hal yang baik. Jadi aku mencoba menerima semua sejak awal. Tapi kami memang tidak bisa saling mencintai"

Luhan menjelaskan dengan wajah yang tenang.

"Chanyoel menyakitimu?"
Tanya ny park, bagaimanapun ia tidak ingin putranya menyakiti seseorang

"Tidak bibi. Ini benar-benar pilihanku. Selain itu, alasan lain orangtuaku yang akan menjelaskannya pada kalian. Mereka sedang dalam perjalan kemari"

Tuan park menghempaskan kepalanya pada sandaran sofa, menghembuskan napas berat

"Aah, kalian"
Lirihnya tidak habis pikir

The heirs (chanbaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang