Seohyun Side

928 52 2
                                    

Aku menatap kalender yang terpajang didinding kamarku. Menyentuhnya perlahan. Aku tersenyum miris menatap lingkaran merah pada kalender ku.
'happy anniv failed oppa.' Gumamku dalam hati. Yah hari ini adalah hari jadi kami. 23 Februari. Tapi itu jika kami masih bersama, karena nyatanya kami telah berakhir. Aku tak tau sampai kapan aku berhenti mencintaimu dan aku tak mau untuk berhenti mencintaimu. Aku masih mengharapkanmu kembali padaku walau nyatanya itu akan susah karena kau telah menjadi miliknya. Milik sahabatmu sendiri.
Aku segera keluar dari kamarku untuk berangkat sekolah. Melihatmu kembali. Melihat kau duduk berdampingan dengan yeojachingumu. Bagaimana aku bisa melupakanmu jika setiap hari aku selalu bertemu denganmu.
Seseorang menepuk pundakku dari belakang. Perlahan aku melihat kearah kiriku. Ia Tiffany Hwang. Sahabat baikku.
"hai Seohyun - ah. Kau tau ini hari apa?" tanya Tiffany disertai eyesmilenya.
"ne ini hari kamis." Ucapku. Aku tau ia pasti akan membahasnya dan aku tak mau membahas hal itu. Yang terpenting aku ingin melupakannya. Melupakan segala tentangnya serta kenangan bersamanya.
"kau masih mencintainya?" ucap Tiffany.
"entahlah aku juga tak bisa mendeskripsikannya." Jawabku tanpa menatap kearahnya.
"kukira ia masih mencintaimu. Hanya saja ia terlalu malu untuk memutuskannya dan kembali padamu." Ucap Tiffany. Ia selalu saja berpendapat seperti itu. Ia juga sering berkata bahwa Kyuhyun selalu menatap kearahku, namun aku tak tau arti tatapan itu. Mungkin rasa bersalah.

*****

"hai Sunny - ah. Kau sudah datang rupanya." Ucap Tiffany saat kami telah sampai dikelas.
"tentu. Bukan seperti kalian yang datang lima menit sebelum bel berbunyi." Tukas Sunny. Sedangkan aku dan Tiffany hanya tersenyum mendengar candaan ah mungkin lebih tepatnya sindiran milik Sunny. Aku pun berjalan kearah tempat duduk ku. Terletak paling belakang itulah tempat dudukku bersama kedua sahabatku dan tentunya ke enam temanku juga. Karena dikelasku tempat duduk barisan belakang terdiri dari sembilan bangku, berbeda dengan Kyuhyun yang ada didepan sana. Tak lama Tiffany menyenggol lengan kiriku, membuatku harus menoleh kearahnya.
"lihatlah ia melihatmu." Bisik Tiffany membuatku menoleh kearahnya. Kyuhyun langsung menghadapkan wajahnya kearah depan. Mungkin ketahuan sedang melihat kearahku. Ada sedikit rasa senang dalam hatiku.
"wae? Kyuhyun? Kudengar mereka telah putus?" ucap Sunny.
"benarkah? Kapan?" ucapku semangat.
"kenapa kau bersemangat sekali? aku tak tau. Yang kutau mereka telah putus. Sudahlah sebentar lagi songsaengnim akan datang." Ucap Sunny dan benar saja sehabis Sunny mengatakan itu, Kang songsaengnim telah memasuki kelas.
"kau masih mencintainya." Bisik Tiffany.
"mungkin." Jawabku disertai dengan senyuman.

*****

"kau harus egois Kyuhyun - ah. Kau hanya manusia biasa." Sayup - sayup kudengar Changmin -sahabat Kyuhyun- sedang berbincang dengan Kyuhyun.
"bukankah sudah kubilang waktu itu jangan memutuskannya." Kali ini kudengar Jonghyun, sahabat Kyuhyun juga memberi pendapat.
"hah akan kupikirkan." Balas Kyuhyun.
'apa maksudnya? Apakah itu tentang putusnya mereka? Apa Kyuhyun menyesal putus dengan yeoja itu?' batinku.
"wae Kyu? Kenapa kau selalu menghadap kebelakang? Oh ada dia." Celetuk Jonghyun. Yang membuatku menoleh kearah Jonghyun sekilas.
"ah tidak." Ucap Kyuhyun yang langsung menghadap kearah depan.
'kau memang hanya milikku oppa.' Ucapku pelan dan tersenyum.

Still YouWhere stories live. Discover now