Aku bersandar pada dinding sekolah. Menatap kearah pintu kelas untuk melihat kedatangannya. Aku melihat arloji hitam ku yang bertengger ditangan kiriku. 'sebentar lagi' batinku. Sesaat aku tersenyum melihat yeoja yang kutunggu kedatangannya telah datang bersama sahabatnya. Aku terus melihatnya hingga yeoja itu duduk dibangkunya, bergabung dengan ketujuh yang lainnya. Ia terlihat sedang bercengkrama dengan Sunny, mungkin meledeknya karena datang pada waktu yang hampir masuk. Dulu ia tak seperti itu, ia akan masuk lebih pagi hingga aku mempunyai banyak waktu untuk memandangi wajah cantiknya. Ini salahku yang menduakannya saat hubungan kami baru berjalan tiga bulan dan sekarang aku menginginkan ia kembali dalam pelukanku.
Flashback~
Aku menatap ponsel diatas nakas tempat tidurku yang baru saja bergetar menandakan terdapat pesan masuk.
'Seohyun.' Ucapku pelan. Segera kubuka pesan masuk itu.
'sebenarnya bagaimana dengan hubungan kita? Kenapa kau menggantungkannya. Sudah lebih dari sebulan aku tak mendapat kabar darimu.' Yah kurasa seperti itulah isi pesan dari Seohyun. Hubunganku dengan Seohyun memang baru tujuh bulan lebih dua hari tapi rasa bosan ku dengan hubungan ini telah terjadi empat bulan yang lalu. Dan aku mencoba menjalin kasih dengan sahabatku. Sooyoung. Aku mengetikan sebuah pesan untuknya.
'besok.' Balasku singkat. Semoga dia mengerti. Aku mencari kontak dengan nama Changmin. Yah dia sahabatku yang paling dekat. Tak lama paggilanku diangkat olehnya.
"ada apa Kyuhyun-ah?" tanya Changmin to the point.
"aku akan memutuskan hubunganku dengan Seohyun besok." Balasku.
"terserah kau saja asal kau tak menyesal dikemudian hari." Ucap Changmin lalu memutuskan panggilannya.
******
Bel pulang sekolah telah berkumandang sekitar lima belas menit yang lalu. Dan hanya ada aku dan Seohyun didalamnya. Seohyun hanya menatap depan dengan pandangan datar. Aku menghela nafas panjang untuk memulai percakapan.
"bagaimana?" tanyaku.
"bagaimana apanya? Itu semua terserah mu. Kalo boleh jujur aku masih mencintaimu." Aku Seohyun dengan nada yang terbilang dingin.
"bagaimana kalo kita putus?" ucapku. Kulihat ia sedikit kaget, namun tak lama ia kembali pada sikap semula.
"kubilang itu terserahmu, toh percuma jika dalam suatu hubungan hanya satu orang saja yang merasakan cinta." Ucapnya.
"baiklah kita putus." Ucapku.
"oh baiklah." Ucap Seohyun lalu beranjak dari kursinya dan keluar ruangan kelas kami yang menjadi saksi bisu akan kandasnya hubunganku dengan Seohyun. Aku masih menatap punggung Seohyun jika boleh jujur ia adalah orang pertama yang tak menolak jika aku meminta putus.
Flashback End~
Kulihat Tiffany sedang membisikkan sesuatu pada Seohyun, aku tak tahu Tiffany mengatakan apa. Namun setelah Tiffany selesai membisikkan sesuatu pada Seohyun, ia langsung menatapku. Dan aku buru - buru menghadap kearah depan.
*****
"kau harus egois Kyuhyun - ah. Kau hanya manusia biasa." Aku hanya mendengar ceramahan yang dilontarkan oleh Changmin. Dia memang tau segalanya, termasuk rasa penyesalanku atas putusnya hubunganku dengan Seohyun.
"bukankah sudah kubilang waktu itu jangan memutuskannya." Ucap Jonghyun memberi pendapat.
"hah akan kupikirkan." Balasku.