Graduation Day

306 35 1
                                    

Seohyun tengah berkutat dengan buku – buku di meja belajarnya. Besok ia akan menghadapi ujian untuk kelulusannya tahun ini. Ia telah berjanji untuk mendapatkan nilai yang sempurna kepada kedua orang tuanya. Tentu saja untuk membanggakan mereka, walaupun ia terbilang kaya tapi tak mencegah untuk ia terus berprestasi dan tidak malas bukan. Seohyun menatap jam dinding yang terpasang pada kamarnya.
“jam sembilan malam.” Gumam Seohyun setlah itu membereskan semua bukunya dan memasukkannya kedalam tas sekolah miliknya.
Tok Tok Tok
“Seohyunnie.” Ucap seseorang dari luar kamar Seohyun.
“oh eomma masuklah.” Balas Seohyun.
Cklek~
“kau sudah selesai belajar hum?” tanya eomma Seohyun dengan membawa susu coklat kesukaan Seohyun.
“ne eomma baru saja selesai.” Jawab Seohyun lalu menaruh tas tersebut diatas meja belajarnya.
“minumlah susunya dan cepatlah tidur.” Ucap eomma Seohyun sembari menyerahkan segelas susu coklat hangat. Seohyun mengangguk dan menerima gelas yang disodorkan oleh eommanya. Ia meminumnya hingga habis tanpa sisa pada gelas tersebut.
“ige... gomawo eomma.” Ucap Seohyun tersenyum.
“ne,,, sekarang tidurlah.” Ucap eomma Seohyun yang diangguki kepala oleh Seohyun. Eomma Seohyun perlahan berjalan keluar dari dalam kamar Seohyun. Seohyun merebahkan tubuhnya dan mulai terlelap memasuki alam mimpinya.


*******



Jam dinding dikamar Seohyun menunjukkan pukul setengah tujuh. Namun sang empunya kamar masih betah berkelana dalam mimpi tidurnya. Sesekali ia tersenyum lalu mengernyitkan keningnya.
“SEO JOO HYUN.... KAU SEKOLAH ATAU TIDAK.” Teriak eomma Seohyun dari lantai bawah hingga membuat Seohyun terlonjak kaget dan bangun.
“aish eomma kau mengganggu saja. Sudah tahu aku sedang bermimpi indah.” Ucap Seohyun yang langsung melihat kearah jam dinding.
“astaga jam setengah tujuh.” Pekik Seohyun histeris.
“ah aku bisa terlambat.” Teriak Seohyun yang langsung melompat turun dari tempat tidur, berjalan kearah lemarinya untuk mengambil seragam sekolah dan menyambar handuknya lalu berlari kearah kamar mandi.
Sepuluh menit kemudian Seohyun keluar dari kamar mandi dengan pakaian seragam sekolah yang telah melekat ditubuhnya. Ia segera berlari kearah meja riasnya, menyisir rambut panjangnya dan sedikit mengoleskan pelembab pada wajahnya lalu ditimpa dengan bedak tipis. Dirasa pas, Seohyun buru – buru mengambil tas nya dan berjalan keluar kamar menuruni tangga.
“eomma aku berangkat dahulu. Annyeong.” Ucap Seohyun sembari keluar dari rumah.
“hati – hati Hyunnie.” Balas sang eomma yang sepertinya tak didengar oleh Seohyun karena terlanjur keluar rumah.
Seohyun terus berlari untuk mencapai sekolahnya. Ia yakin bahwa ia akan terlambat hari ini.
“ash sial.... kenapa disaat hari pertama ujian aku harus terlambat.” Rutuk Seohyun. Ia tersenyum kala gedung sekolahnya telah terlihat, ia menambahkan kecepatan larinya untuk cepat sampai disekolah. Tak lama ia berhenti dari larinya dengan wajah cemas.
“oh god.. pintu gerbangnya sudah ditutup, aish satpam nya kenapa disitu.” Gumam Seohyun.
“ah aku lewat pintu belakang saja.” Lanjut Seohyun. Ia berbelok kearah kanan untuk sampai pada pintu belakang sekolahnya.
“tidak dikunci.” Gumam Seohyun saat dirinya telah tepat didepan pintu. Ia melangkah masuk kedalam sekolahnya dengan cara mengendap – ngendap.
“hey apa yang kau lakukan?” tanya seseorang menepuk pundak Seohyun dari belakang. Seohyun refleks menengok kebelakang untuk mengetahui siapa yang menepuk pundaknya. Hatinya lega saat Luhan lah yang menepuka pundaknya.
“ah kau Luhan-ah. Apa kau terlambat?” tanya Seohyun pada orang itu yang ternyata Luhan.
“ne aku terlambat hari ini.” Ucap Luhan pelan.
“baiklah kita kekelas bersama.” Ucap Seohyun kembali mengendap – ngendap. Setelah dirasa aman mereka berlari kearah ruang kelas tempat ujiannya berada.
Seohyun serta Luhan berhenti didepan ruang kelas. Ia sedikit mengintip kedalam kelasnya, tampak ujiannya telah dimulai. Ia sedikit merapikan rambut dan bajunya yang sedikit kacau karena berlari.
“Annyeong.” Ucap Seohyun dan Luhan bebarengan sembari melangkah masuk. Semua tatapan para murid mengarah pada Luhan dan Seohyun yang baru saja masuk kedalam kelas termasuk guru yang sedang mengawasi jalannya ujian juga Kyuhyun yang menatap tak suka kearah Luhan.
“kenapa kalian baru datang?” tanya pengawas ujian.
“eung aku bangun kesiangan seongsaengnim.” Ucap Seohyun. Tatapan sang pengawas kini tertuju pada Luhan seakan meminta sebuah alasan.
“ah aku juga sama seperti Seohyun.” Jawab Luhan.
“bagus, alasan yang dapat diterima. Jadi apa kalian membawa surat ijin masuk kelas?” tanya sang pengawas membuat Seohyun terdiam kaku.
“uhm itu tadi kami telah memintanya, tapi Han seongsaengnin bilang untuk masuk kelas saja.” Ucap Luhan membuat Seohyun bernafas lega.
“baiklah, kalian isi daftar hadir terlebih dulu.” Ucap sang pengawas. Seohyun mengangguk dan mengambil sebuah pulpen untuk menulis. Tangannya tampak bergetar karena kelelahan dan nafasnya yang tersengal – sengal.
“uh Seohyun-ssi tarik nafas terlebih dahulu.” Nasihat sang pengawas.
“hehehe ne seongsaengnim.” Ucap Seohyun sembari tersenyum. Ia menarik nafas dalam dan kembali menulis.
“kalau melihat Seohyun berkediplah Kyuhyun-ssi. Apa kau lupa cara berkedip?”celetuk Hyuna. Yang membuat Kyuhyun menatap Hyuna dengan pandangan ‘kenapa kau mengatakannya?’ Seohyun tampak berjalan kearah mejanya berada. Selama itupula Kyuhyun terus memandangi Seohyun hingga sebuah tangan mencolek bahu Kyuhyun.
“berkediplah.” Ucap Jonghyun meledek.
“aish.” Desis Kyuhyun melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.


******


Hari ini seluruh siswa kelas tiga tampak bersenang – senang. Pasalnya ujian kelulusan sudah mereka lewati beberapa hari yang lalu. Hingga tibalah esok acara pelepasan kelulusan mereka. Changmin berjalan kedepan ruang kelas. Seluruh siswa nampak diam, menunggu sang ketua kelas berbicara. Disebelahku duduk Sooyoung, Seohyun membulatkan matanya melihat Sooyoung berada disampingnya. Pikiran Seohyun berkelana pada mimpi itu, mimpi yang membuat ia terlambat.

In Dream
Changmin berjalan kedepan ruang kelas dengan gagah, layaknya pemimpin negara.
“permisi aku ingin mengucapkan beberapa kalimat pada kalian. Besok kita sudah akan mengadakan acara pelepasan, banyak kenangan yang kita ukir disini. Dari senang, sedih kita lalui bersama. Maka dari itu aku mohon pada kalian semua untuk tidak melupakan kenangan kita dimasa Senior high school ini. Ceritakan pada anak cucu kalian tentang kekompakan yang telah kita ukir bersama selama ini.” Ucap Changmin.
“yah kami tak akan melupakan tentang kita.” Ucap Hyuna.
“dan Kyuhyun-ah kau tak akan melupakan kenangan mu dengan Seohyun bukan.” Ucap Sooyoung jahil. Seohyun menoleh kearah Sooyoung bingung lalu tatapannya beralih pada Kyuhyun yang tengah tersenyum.
“ei apa maksudmu?” tanya Seohyun pada Sooyoung.
“eopseo.” Ucap Sooyoung.
In Dream End

Seohyun menggeleng kepalanya kuat, ia berdoa dalam hati agar mimpinya tak menjadi kenyataan. Walaupun sebenarnya ia sangat ingin tapi ia tak sanggup apabila pipinya seketika memerah menahan malu.
“permisi aku ingin mengucapkan beberapa kalimat pada kalian. Besok kita sudah akan mengadakan acara pelepasan, banyak kenangan yang kita ukir disini. Dari senang, sedih kita lalui bersama. Maka dari itu aku mohon pada kalian semua untuk tidak melupakan kenangan kita dimasa Senior high school ini. Ceritakan pada anak cucu kalian tentang kekompakan yang telah kita ukir bersama selama ini.” Ucap Changmin.
“yah kami tak akan melupakan tentang kita.” Ucap Hyuna.
“dan Kyuhyun-ah kau tak akan melupakan kenangan mu dengan Seohyun bukan.” Ucap Sooyoung jahil. Jantung Seohyun berdetak hebat mendengar perkataan Sooyoung barusan ia lalu menoleh kearah Sooyoung bingung dan tatapannya beralih pada Kyuhyun yang tengah tersenyum.
“yah apa maksudmu?” tanya Seohyun pada Sooyoung.
“eopseo.” Ucap Sooyoung.
“uh ciee.” Sorak para murid – murid yang mendengarnya.
“eoh apa?” tanya Seohyun berusaha menutupi wajah merahnya dan rasa gugupnya.
“kau senang bukan Seohyun?” usil Tiffany.
“Yak itu tidak benar.” Ucap Seohyun salah tingkah. Ia mengambil headphone dari dalam tasnya lalu menyambungkannya pada ipod biru miliknya. Ia lebih baik mendengarkan lagu daripada harus menanggapi semua perkataan teman – temannya.


******


“eomma aku tak mau kesalon.” Rengek Seohyun pada sang eomma. Oh ayolah ini hanya acara kelulusan bukan acara peragaan busana.
“kau harus tampil beda Seohyun.” Paksa sang eomma masih menarik tangan Seohyun.
“oh eomma itu hanya acara kelulusan.” Kekeh Seohyun.
“maka dari itu kau harus tampil beda. Siapa tahu saja Kyuhyun kembali padamu.” Ucap sang eomma.
“aish jangan bawa nama Kyuhyun.” Kesal Seohyun.
“ah pokoknya aku tidak mau.” Pekik Seohyun.
“kau tidak mau?” tanya eomma Seohyun yang dibalas anggukan mantap dari Seohyun.
“baiklah semua kaset keroromu akan eomma sita, atau dibakar saja.” Gumam eomma Seohyun sembari berbalik pergi, berpura – pura keluar dari kamar Seohyun sembari berfikir akan diapakan kaset keroro milik Seohyun.
“aish arra arra aku akan kesalon.” Putus Seohyun bertambah kesal.
“baiklah ayo kita kesalon.” Ucap eomma Seohyun dan menarik Seohyun yang telah pasrah dengan keputusan eommanya.
Seohyun serta eommanya memasuki mobil merah mengkilap. Tujuannya saat ini adalah pergi ketempat tujuan sang eomma, yaitu salon. Mobil yang dikendarai Seohyun membelah jalanan kota Seoul yang sudah mulai padat, hingga lima belas menit kemudian mereka sampai disalon yang telah direkomendasikan oleh sang eomma.
“bisa kau rubah tatanan rambut anakku? Juga beri make up pada wajahnya.” Ucap eomma Seohyun pada pegawai salon.
“baik nyonya.” Ucap pegawai salon tersebut dan langsung mengerjakan perintah dari eomma Seohyun. Seohyun hanya melipat kedua tangannya didepan dada, ia merasa kesal dengan sikap eommanya yang sesuka hatinya. Sudah dua puluh lima menit Seohyun berada disalon tersebut, ia menggembungkan kedua pipinya pertanda ia sudah bosan.
“baiklah nona kita sudah selesai.” Ucap pegawai tersebut.
“oh syukurlah, aku benar – benar bosan.” Ucap Seohyun lalu berjalan kearah sang eomma.
“kajja eomma, kita akan terlambat keacara kelulusanku.” Ucap Seohyun. Sang eomma hanya menuruti perkataan anaknya namun ia membayar terlebih dahulu.



******



Seohyun berjalan memasuki sekolah dengan ditemani eommanya disampingnya. Beberapa namja yang berpapasan dengannya bersiul menggoda. Seohyun tampak tenang menanggapi siulan dari para namja kurang perhatian tersebut walaupun dalam hatinya ia sedikit risih. Oh ayolah ini bukan gaya seorang Seo Joo Hyun yang dikenal sebagai gadis anti make up. Seseorang menepuk pundaknya membuat Seohyun berbalik untuk mengetahui siapa pelakunya.
“hah ternyata memang aku tak salah lihat.” Ucap orang itu yang tak lain adalah Sunny.
“wae?” ketus Seohyun.
“gadis anti make up kini terlihat cantik dengan make up.’ Canda Tiffany.
“oh ahjumma, eomma ku dan eomma Sunny ada dalam antrian untuk memasuki gedung kelulusan.” Ucap Tiffany pada eomma Seohyun.
“oh baiklah Tiffany. Seohyun, eomma akan masuk terlebih dahulu dengan yang lainnya.” Ucap eomma Seohyun yang dibalas anggukan dari Seohyun.
“so?” tanya Tiffany.
“apanya?” tanya Seohyun tak mengerti.
“kau merubah ini untuk dapat dilihat lagi oleh Kyuhyun atau Yonghwa?” tanya Sunny antusias.
“tidak untuk keduanya. Ah sudahlah kajja masuk kedalam.” Ajak Seohyun lalu menarik kedua tangan temannya untuk memasuki gedung.
Seohyun melangkahkan kakinya memasuki gedung tersebut. Matanya mengedarkan keseluruh penjuru untuk mencari kebaradaan tempat eommanya duduk. Matanya menangkap sang eomma duduk didepan Kyuhyun. Seohyun membulatkan matanya mengetahui eommanya duduk didepan mantan namjachingunya dan disamping Kyuhyun ada Yonghwa yang duduk bersebelahan.
‘oh god.’ Batin Seohyun.
“dia tidak berkedip.” Ucap Tiffany berbisik.
“nugu?” tanya Seohyun cepat. Hati kecilnya berharap bahwa yang dimaksud oleh Tiffany itu Kyuhyun.
“Yonghwa. Dia melihatmu sedari tadi.” Ucap Tiffany yang mampu meruntuhkan kebahagiaan Seohyun yang tadi sempat dibangun olehnya.
“biarlah.” Ucap Seohyun.
“kajja.” Ajak Seohyun lalu berjalan mendahului sahabatnya. Seohyun memilih kursi kedua dari posisi Yonghwa duduk. Disebelah Yonghwa, Sunny memposisikan dirinya disana dan disebelah Seohyun diduduki oleh Tiffany.
“Yonghwa-ssi bisakah kau berkedip jika melihat Seohyun?” celetuk Sunny yang membuat Yonghwa tersadar dari lamunannya.
“oh ah mianhae.” Gagap Yonghwa dan mulai menghadap kedepan. Tiffany dan Sunny kompak tertawa pelan karena berhasil mengerjai Yonghwa. Tanpa disadari oleh yang lainnya Kyuhyun diam – diam menatap sinis Yonghwa dan sesekali matanya melirik kearah Seohyun yang memang nampak berbeda dari biasanya.


*******



Selepas acara pelepasan semua siswa dan siswi Senior high school berfoto bersama teman – temannya. Yah alasan klasik untuk sebuah kenang – kenangan. Seohyun menerima banyak bunga berkat nilai sempurna ujian yang ia dapat.
“Seohyun-ah mari kita berfoto.” Ucap Yonghwa pada Seohyun yang baru saja sibuk berfoto dengan Park Shin Hye juga Hyuna.
“oh baiklah. Sunny tolong fotokan kami.” Ucap Seohyun memberi kameranya pada Sunny.
“Sunny-ssi kamera ku juga.” Ucap Yonghwa lalu menyerahkan kameranya pada Sunny.
“ah baiklah sudah selesai.” Ucap Sunny.
“gomawo Seohyun-ah.” Ucap Yonghwa.
“ne Yonghwa-ssi.” Ucap Seohyun tersenyum.
“kau akan berkuliah dimana?’ tanya Yonghwa. Kyuhyun diam – diam mendekati kearah Yonghwa untuk sekedar mengetahui informasi.
“aku akan kuliah di Kyunghee University.” Balas Seohyun.
“memang kau akan mengambil jurusan apa?” tanya Yonghwa lagi.
“aku akan mengambil jurusan bisnis. “ ucap Seohyun.
“oh begitu. Baiklah aku ingin berfoto dulu dengan yang lain. Annyeong Seohyun.” Ucap Yonghwa dan berlalu pergi.
“yak Kyuhyun bukankah kau belum berfoto dengan Seohyun?” teriak Changmin membuat semua pandangan mata tertuju pada Seohyun juga Kyuhyun yang jarak mereka berdiri tak terlalu jauh.
“ya kau benar Changmin-ah. Kajja Kyuhyun-ah berfotolah dengan Seohyun-ssi.” Ucap Jonghyun. Kyuhyun mendesisi kesal dengan tingkah teman – temannya.
“YAK CEPAT KALIAN BERFOTO BERSAMA.” Teriak yang lain kompak. Seohyun salah tingkah dengan ucapan teman – temannya itu, terlebih Tiffany juga Sunny ikut andil berteriak.
‘awas kalian.’ Batin Seohyun kesal. Kyuhyun berjalan kearah Seohyun yang tampak masih betah tak menatap Kyuhyun. Seohyun sibuk mengatur deguban jantungnya, lututnya seakan lemas kala Kyuhyun bertambah dekat dengannya. Kyuhyun juga sibuk mengatur deguban jantungnya yang bertalu – talu.
“eum Seohyun mari kita berfoto.” Ajak Kyuhyun terdengar kaku ditelinga Seohyun. Seohyun menganggukan kepalanya sebagai jawabannya. Mereka berdua menghadap kearah kamera dengan senyuman gugup menghiasi wajah mereka.


“mungkin ini bisa dijadikan memori terakhir kita” _Seo Joo Hyun.
“aku akan berusaha mendapatkanmu kembali”_Cho Kyuhyun.

Still YouWhere stories live. Discover now