DPD-2

8.1K 644 52
                                    

Suasana sekolah kali ini begitu tenang, karena siswa-siswi masih mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tapi, diujung koridor sekolah, tepatnya di toilet perempuan terdengar dua wanita beda generasi saling melempar perintah dan keluhan.

"Yaampun Buk, masa saya sendirian yang bersihin nanti kelihatan banget jonesny, Buk," ujar Daisha memelas. Sedangkan Buk Tuti tampak tenang- tenang saja dengan handphone digengamannya.

"Siapa suruh ngomongin saya? Lagi pula tadi Kayra dan Rista sudah Ibuk beri hukuman." Buk Tuti memasukan ponselnya didalam kantong dan ia mengambil Pel dan pembersih kaca untuk Daisha.

"Nih kamu kerjaiin, sampai bersih ya!" peringat Buk Tuti bahwa kaca itu harus bersih tanpa noda sedikit pun.

"Aduhh, Buk. Saya jarang dirumah main yang beginian, nggak ngerti Buk."

"Emang anak jaman sekarang, tahunya kamu apa? Stalk ig mantan sambil nangis. Ibuk dulu sewaktu masih seumuran kamu, suka bersih-bersihin rumah jadi kalo yang beginian gampang."

"Emang gimana, Buk?"

"Nih, lihatin! Pertama kamu semprot dulu ke kacanya."

"Ohhh....gitu Buk."

"Ambil kain bersihnya, ingat jangan yang kotor harus bersih!"

"Oke! Buk."

"Habis itu kamu bersihkan deh, diputar-putar, atas-bawah dan kiri-kanan." Buk Tuti memperagakan membersihkan kaca toilet, sedangkan Daisha sudah tertawa bahagia dibelakang Buk Tuti karena sudah mengerjai gurunya, walaupun tawanya ia tahan agar tak menganggu kehikmatan Buk Tuti membarsihkan kaca.

"Nah bersihkan!"

Prok...prokk..

Bukannya merasa bersalah telah mengerjai gurunya, Daisha malah bertepuk tangan untuk mengapresiasikan karya Buk Tuti. Dia tak melihat mata Buk Tuti sudah mengerluarkan laser-laser warna siap memusnahkan musuhnya.

"Wahh!! Buk Tuti hebattt, sekarang coba Ibuk ngepel Buk, saya juga belum paham," ucap Daisha tanpa rasa bersalah. Ia bahkan memberikan kain pel itu pada Buk Tuti dengan santainya. Bibirnya masih melengkung keatas tanda ia sangat bahagia.

"DAISHA ZAKIA SYAFRINA!! KAMU SUDAH NGERJAIN IBUK. KAMU, KELILING LAPANGAN SAMPAI JAM ISTIRAHAT!!" Dengan background suara petir yang menyambar-nyambar, Buk Tuti mengerluarkan hukuman yang luar biasa Daisha benci. Sekarang ia menyesal dan hanya bisa meneguk ludah kasar.

"Nggak bisa diskon gitu Buk, sampai jam ke-3 yah Buk," kata Daisha. Ia menangkupkan kedua tangannya, mengemis kepada Buk Tuti untuk diringankan hukuman yang seberat itu.

"Kamu kira ini Online shop pake diskon-diskon, nggak tetap sampai istirahat," tegas Buk Tita. Sedangkan Daisha sudah menahan untuk tidak mengumpat, malah-malah hukumannya bisa ditambah.

Dengan langkah gontai Daisha berjalan melawati kelas-kelas yang nampak masih menikmati kegiatan belajar. Sampai ketika ia melewati kelasnya, 12 IPS 2. Dari luar terdengar suara-suara ribut yang membuat dahi Daisha berkerut.

Daisha tidak mau mengambil pusing, ia harus cepat-cepat menyelesaikan hukuman dari Buk Tuti. Tapi, saat ia melewati kelasnya, tiba-tiba kepala teman-temannya menyembul dari balik jendela. Dan mengucapkan sesuatu yang membuat hati Daisha sakit.

Kemana Dai? Kita jamkos loh..

Wah rajin amat Dai, mau lari pagi yah..

Semangat Daisha, hajar aja Dai..

Aduh pasti panas bener tuh...

"Bacod lo njeng!!" umpat Daisha kesal. Sedangkan teman-temannya sudah tertawa terbahak-bahak.

Daisha punya Daffa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang