Ѿ. Penolong

100 13 2
                                    


Zoya Kamala Faleshia, mempunyai jadwal sebagai DJ di Coddle’s Club— club malam. Setiap malam, ia selalu mengisi waktunya sebagai DJ ditempat itu. Sama seperti Gaga sang pianist, Zoya selalu menuangkan rasa kesal, sedih, dan kecewanya dalam ber-DJ. Zoya hebat dalam ber-DJ. Sudah 10 tahun Zoya menggeluti hobinya itu.

Dirumahnya, Zoya juga memiliki set alat DJ untuknya berlatih saat senggang. Ia selalu mengenakan headset kemana pun ia pergi, tanpa headset itu, Zoya bukanlah apa-apa, dan tanpa headset itu, Zoya tak percaya diri. Seorang Zoya tak percaya diri? Luar biasa.

Zoya tipikal orang yang cuek dan tak suka aturan. Namun, ia pekerja keras. Ia cantik dan pemberani. Zoya di juluki Horrify’s Girl atau wanita menakutkan oleh abang-abangannya di Coddle’s Club, karena sifat tomboy nya dan ahli bela diri yang dimiliki Zoya.

Dibanding dengan Gaga, Zoya lebih memilih untuk tidak mendekatkan dirinya pada murid-murid di sekolah. Dalam berteman, Zoya termasuk pemilih dan tak ada satu pun di sekolahnya yang terpilih kedalam kriteria teman Zoya. Itu mengakibatkan Zoya selalu sendirian.

“Good job, Zoe” puji Bambam, pemilik Club.

“Thanks, seperti biasa, gue selalu memeriahkan tempat ini” ucap Zoya.

“Gue suka gaya lo, ini uang untuk seminggu elo nge-DJ” Bambam memberikan bayaran Zoya sebagai DJ. Zoya dibayar setiap minggunya. “Besok malam lo harus lebih pecah lagi, Zoe.” Lanjutnya, Zoya mengacungkan ibu jari. “Eh tapi.. ini enggak ngeganggu sekolah lo kan, Zoe?”

“Tenang aja, yaudah gue balik ya bang, udah tengah malem” pamit Zoya. Jadwal Zoya dari jam 8 sampai jam 12 malam.

Zoya bergegas menuju rumah dengan mengendarai motor trail miliknya dan memakai helm cross KYT. Jalan raya begitu sepi, ia pun mempercepat lajunya.

Hingga dibelokkan perempatan jalan, mata Zoya terbelalak, ia terlambat untuk menekan rem, akibatnya, Zoya dan motornya terguling beberapa senti. Ia menabrak mobil sedan putih yang tiba-tiba melintas dari belokkan perempatan. Zoya pingsan seketika.

Seseorang keluar dari mobil sedan yang bertabrakkan dengan motor Zoya, membopong Zoya masuk ke dalam mobil dan melaju.

“Aduhh.. sakit banget” keluh Zoya seraya menerjapkan matanya, ia memegang luka yang sudah diperban disisi pelipisnya. “Lho? Gue dimana? Ini kamar siapa?” Zoya terduduk, terkejut ketika mendapati dirinya ada disebuah kamar yang luas.
Ia melangkah keluar kamar, matanya menjelajah isi ruangan rumah besar itu dengan alisnya yang berpaut.

“Kamu sudah baikkan?”
Suara seseorang mengaggetkan Zoya.

“Elo?” kejut Zoya, ruapanya seseorang itu ialah Gaga. “Lo ngapain disini?” tanya Zoya.

   “Ini rumahku” perkataan Gaga membuat bola mata Zoya membesar. “Maaf tadi mobilku tak sengaja menabrak motor yang kamu kendarai” Zoya terdiam.

“Ehmm.. mari” ajak Gaga.

Gaga mengajak Zoya menuju ruang tamu, ia menyuruh Zoya untuk duduk diruang tamu, sementara Gaga menuju dapur untuk mengambil segelas air putih. Jadi, ini rumahnya sih prodigy eh maksudnya Gaga. Luas juga, interiornya keren, tapi kok sepi banget ya. Ahh mungkin orang tuanya udah tidur kali.

“Ini diminum dulu”  ucap Gaga mengagetkan Zoya. Zoya terdiam. “Ada apa? Apa kamu enggak suka air putih?” tanya Gaga. Zoya mendengus geli.

“Bodoh” umpat Zoya. “Gue harus balik, oh iya motor gue dimana?”

“Motor kamu ada didepan, kamu yakin pulang sekarang, nanti kalo kamu dijegat orang jahat gimana?”

“Gue bakal nonjok mereka kayak gue nonjok lo” Zoya berdiri dan melangkah ke pintu, diikuti Gaga dibelakangnya.

GAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang