-end-

8.6K 910 65
                                    

Gue gak boleh larut dalam ciumannya. Gue harus sadar kalo Sehun bukanlah seseorang yang bisa gue cium. Sehun adalah seorang ayah dan seorang suami bagi anak dan istrinya. Gue gak boleh egois.

Gue mendorong Sehun, "Ini salah."

Sehun memasang raut heran.

"Saya gak mau merusak hubungan rumah tangga bapak. Saya harus-"

"Rumah tangga?"

"Ya, rumah tangga. Bapak tidak kasihan dengan anak dan istri bapak di rumah?"

Gue dan Sehun pun terdiam sejenak hingga akhirnya suara tawa Sehun memecah keheningan.

"Apa kata kamu? Istri dan anak? Memangnya istri saya siapa? Terus anak saya siapa?" tanya Sehun sambil ketawa.

"Foto bayi di instagram bapak-"

"Itu keponakan saya."

"K-k-keponakan bapak?"

"Yura, Yura," kata Sehun sambil mengelus kepala gue, "Makanya lain kali cari tahu dulu informasinya."

"Saya sudah scroll bagian komentar dan semua kerabat bapak ngucapin selamat ke bapak, mana lagi captionnya 'Little Oh', gimana gak bikin salah paham coba?"

"Kamu seharusnya lebih cerdik kalo nge-stalk instagram saya. Saya gak pernah nge-post foto cewek lain selain foto ibu saya, jadi gak mungkin kan saya tiba-tiba punya istri terus punya anak?"

"Ya kan mana tahu. Yaudah deh, saya minta maaf karena udah salah paham."

"Jadi?"

"Jadi apa?" tanya gue.

"Jadi-" Sehun menggantung kalimatnya lalu mulai mencondongkan badannya lagi ke arah gue sambil memejamkan matanya

"Oh iya, saya harus ngabarin ibu saya dulu. Bapak tadi nambah fasilitas wifi kan?" tanya gue yang sontak membuat Sehun membuka matanya lalu menatap gue kesal. "Beritahu password-nya dong."

"Kiss me first."

"No way."

"Okay then," Sehun berdiri dari kasur dan entah ingin pergi ke mana.

Gue ikut berdiri lalu meletakkan satu tangan gue di bahu Sehun. Gue menarik napas panjang sebelum akhirnya berjingkit lalu mencium bibir Sehun cepat.

Setelah gue mengecup singkat bibirnya, gue ngerasa kalo tangan Sehun sekarang udah ada di punggung gue dan menekan gue agar lebih dekat dengannya.

___

"Ibu, coba lihat sekarang ade ada di mana."

Gue mengarahkan kamera handphone gue ke sekitar agar ibu gue bisa ngelihat apa yang gue lihat sekarang.

"Chanyeol! Chanyeol!" teriak ibu gue di seberang sana.

"Apaan sih bu?" Gue tahu bener kalo ini suara kakak gue.

"Ini si ade pamer lagi, dia kayak ada di dalam bola-bola gitu, coba deh kamu lihat," imbuh ibu gue

Dan untuk kedua kalinya Sehun ketawa karena ngedengar omongan ibu gue.

"Kamerain yang benar dong, gak kelihatan nih," protes kakak gue.

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang