Chapter 1
Pertemuan itu menakjubkan
Pagi ini aku merasakan hal yang sangat melelahkan. Walau mentari pagi telah menjumpai bumi dengan sangat hangat, tetapi aku merasa bahwa hari kemarin merupakan hari yang sangat melelahkan, sehingga memiliki pengaruh yang sangat kuat kepada hari ini. Kemarin baru saja tim kami Basket Putri Unpad melakukan pertandingan yang sangat melelahkan. Kami melawan tim Basket Putri UPI. Hasil memang menunjukkan kami menang, tapi sangat tipis dan didapatkan dengan cara dramatis. Sehingga berefek kepada stamina pemain yang mengalami kelelahan yang sangat besar.
"Apakah hari ini adalah hari keberuntunganku? Atau?? Ah sudahlah, lebih baik aku menjalani hariku seperti biasanya..." gumamku
Aku adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi ternama yang ada di Kota Bandung. Saat ini aku berada di jurusan kedokteran umum. Namaku adalah Mizuki Septiana Hanabi, biasa orang memanggilku Mizu. Namaku mungkin sangat berbau jepang. Hal ini dikarenakan ayahku berasal dari Jepang. Ayahku kelahiran Nagasaki yang merupakan salah satu kota yang terkenal di Jepang. Meskipun ayahku berasal dari Jepang, tetapi ayahku lebih memilih untuk menetap di Indonesia dan mendapatkan kewarganegaraan Indonesia sejak beliau bekerja disini 25 tahun yang lalu.
Ibuku keturunan Minang, Sumatera Barat. Kampung halaman ibuku berada di daerah kota Bukittinggi, tepatnya daerah Pandan Maninjau. Aku sekeluarga seringkali liburan kesana minimal satu tahun sekali. Dan kamipun juga suka mengunjungi kampung halaman ayahku yang berada di Nagasaki, minimal dua tahun sekali.
Aku sangat menyukai hal-hal yang berbau Jepang dan etnis Minang. Yaah mungkin dikarenakan aku adalah keturunan dari kedua tempat tersebut, jadinya akupun memiliki hasrat yang tinggi untuk mengetahui lebih dalam budaya dari kedua orang tuaku berasal.
"... ah akhirnya aku sampai juga di kampusku," pikirku dengan sedikit melelahkan.
Saat ini aku sedang berada di daerah yang jauh dari tempatku dilahirkan. Aku dilahirkan di tanah Palembang. Dari kecil hingga SMA aku hanya berada di kota kelahiranku. Akan tetapi, orang tuaku lah yang memintaku untuk melanjutkan studiku ke daerah Jawa.
Ayahku pernah mengatakan sesuatu hal kepadaku seperti ini :
"Anakku tercinta, ketika kamu berada dijenjang kuliah nanti, Bapak berharap kamu dapat melanjutkan kuliah di tempat yang jauh dari tempat kamu dilahirkan sekarang. Buatlah duniamu sendiri, genggamlah cita-citamu setinggi mungkin, dan kejarlah impianmu dengan caramu sendiri. Kami sebagai orang tua hanya bisa mendukung semua kegiatanmu nak dalam hal meraih cita-cita.."
Itulah yang dipikirkan oleh kedua orang tuaku. Aku pun juga memang dari kecil suka berkelana dan menyukai hal-hal tantangan baru. Dan dari Bandung, semua petualanganku dimulai.
"hey mizu, tunggu.."
Suara lelaki yang memecah lamunanku. Suara itu sangat aku kenal. Dia adalah Abel Rulian, teman masa kecilku yang juga seniorku di Unpad. Dia satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa a.k.a ekskul .red) Basket denganku. Dia merupakan kapten tim putra Unpad, sedangkan aku adalah kapten tim putri Unpad. Umurku dengannya terpaut 2 tahun lebih rendah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Symphony
Fiksi RemajaMizuki merupakan wanita periang yang multi-talent keturunan Jepang-Indonesia. Ia merupakan kapten tim basket perwakilan kampusnya. Dalam perjalanannya Mizuki menemui Prastiantoro bersaudara yang notabene adalah pelatih tim basket Mizuki. Disinilah k...