One (penggemar)

11 1 0
                                    



Malam ini adalah malam senin, malam yang jarang sekali ada orang yang masih melek sampai larut malam.itu sebabnya, bertugas siaran pada minggu malam memanglah berat. Pendengar jarang ada yang mau menelpon, mungkin mereka kelelahan. Setelah seharian menikmati suasana hari minggu. Apalagi yang berolahraga pagi dan siangnya tidak sempat tdur sekarang pasti sudah mengantuk, acara yang di televisi memiliki banyak pemancar, sepertinya jauh lebih menarik ketimbang acara radio.

Setiap minggu malam aku bertugas dengan bayu setiap dua jam terakhir. Masalahnya makhluk yang satu itu paling rajin bolos. Apalagi kalau hujan seperti sekarang. Saat ini pun aku belum melihat tampangnya. Aku bisa memastikan, dia tidak bakalan datang. Itu berarti, aku harus sendiri, dan aku jadi kesal kalau mengingatnya.

Kringg..kringgg!!

Suara telpon masuk, berbunyi. Aku tercekat. Ah akhirnya ada yang mau meluangkan waktu menekan nomor-nomor telpon stasiun pemancar radio dimana aku saat ini bertugas. Semoga saja, dari seorang pendengar yang mau menemaniku, harapanku. Dengan penuh semangat ku meraih gagang telpon itu.

"radio nada, Selamat malam." sapaku dengan lembut

" maaf, saya bicara dengan siapa?" Tanya penelpon

"dengan rafa"

"kak rafa yang tadi siaran bee ges or you, kan?"

"ah, betul sekali!!" jawab rafa antusias

"saya sering dengar kak rafa siaran, tapi baru bisa menelpon sekarang. Bolehkan kenalan?"

"oh, tentu . . . pintu hati saya selalu terbuka untuk yang mau jadi teman.. sebab bagi saya sejuta teman terlalu banyak, seorang teman terlalu sedikit."

Terdengar tawa pelan dari sebrang sana

"kenapa tertawa?" Tanya rafa pura-pura tidak mengerti

"kak rafa senang melucu ya?"

"apanya yang lucu?"

"Yang dimaksud kak rafa, seorang musuh terlalu banyak, seribu teman masih kurang. Begitu kan mestinya?"

"itu memang ungkapan yang sudah di kenal. Tapi yang tadi ungkapan saya sendiri." Jawab rafa

"nah, itu Tandanya kak rafa senang melucu!"

"ah boleh juga dibilang begitu. Tapi ungkapan saya juga benarkan? Seorang teman tentu saja terlalu sedikit. Tapi sejuta teman, wah itu sih sangat kebanyakan!"

"Mentang-mentang banyak penggemar ya! sedangkan bagi saya, mencari teman sangat sukar. Dan kehadiran seorang teman sangat berarti. Terutama teman sejati yang mau memahami jiwa saya.."

"dengar dulu...coba bayangkan, seandainya saya punya teman sejuta orang dan semuanya tinggal dibandung. Kalau saya jalan-jalan, wah kebayang deh capeknya mulut menyapa, senyum atau sekedar meringis. Dan betapa pegalyna leher, keseringan menoleh dan mengangguk. Dan tangan pegal menyalami atau melambai.. karena separuh orang yang dijumpai adalah teman. Wah" celotehku

Dari sebrang terengar suara tawa cekikikan

Aku melanjutkan celotehku yang telah mampu membuat penggemarku tertawa cekikikan

anyeong readers. so ini cerita pertama aku, aku harap bisa diterima dan banyak yang suka.

karena aku baru pemula maafkan banyak typo yah.

12-12-2017

YOU ARE MY EVERYTHING✅Where stories live. Discover now