Chapter 1

3K 95 8
                                    

"Nggak mau ah ma! Dia kan cewek! Masa aku main sama dia!" Aku berusaha melepaskan tanganku dari genggaman mama. Tapi sepertinya usahaku gatot... Gagal total. "Rendy, kamu nggak boleh gitu... Kamu nggak boleh pilih pilih teman, harus bisa bergaul dengan semua." "Tapi aku nggak mau ma! Dia tuh cewek, pasti mainnya sama boneka barbie! Nggak mau ah! Aku mau nunggu di mobil sama Pak Ari aja!" Aku berusaha lagi untuk kabur dari mama. "Rendy!" "Indah?" Mamaku menengok ke belakang. Tanpa sadar aku ikutan menengok dan aku melihat seorang ibu ibu bersama anak perempuan. Sepertinya anak perempuan itu seumuran denganku. "Eh Yuli!" Mamaku dengan muka sumringahnya langsung cipika cipiki dengan Tante Yuli. "Apa kabar kamu? Ya ampun udah lama banget ya kita nggak ketemu!" "Iya! Terakhir ketemu, kita sama sama masih hamil... Ehh ini anakmu ya?" Aku yang dari tadi hanya melihat mama dan Tante Yuli berbicara langsung fokus ke Tante Yuli saja. "Hai sayang... Nama kamu siapa?" Tante Yuli menjulurkan tangannya. Aku langsung berjabat tangan dengan Tante Yuli. "Rendy, tante..." "Udah gede ya anakmu, Indah." "Anakmu juga udah gede... Cantik pula." Mama mendekat ke anak perempuan itu. Anak perempuan itu tersenyum dan entah kenapa, senyumannya terlihat begitu manis. "Nama kamu siapa nak?" "Nama aku Karina, tante..." "Cantiknya... Sesuai dengan orangnya." Karina terlihat tersipu. Lalu, kenapa hatiku berdebar seperti ini?

Selanjutnya yang terjadi semakin membuatku berdebar. Dia berjalan ke arahku dan menjulurkan tangannya. "Hai. Aku Karina." Aku menerima tangannya. "Rendy..." Untuk kesekian kalinya, dia tersenyum. Perlahan, bibirku mengembangkan senyuman.

Untuk pertama kalinya... Aku merasa begitu hangat hanya karena sebuah senyuman.

12 tahun kemudian...

Jam menunjukkan pukul 7 pagi. Gue mengambil tas dan kunci mobil gue. Gue segera keluar dari kamar dan turun ke ruang makan buat sarapan. "Selamat pagi ma..." Gue langsung cium pipi kanan nyokap gue saat gue udah di ruang makan. "Ehh pagi juga sayang. Mama udah siapin nasi goreng buat kamu." "Ok deh ma..." Gue cuci tangan, duduk dan mengambil nasi goreng. "Udah... Jangan buru-buru gitu ah makannya. Dia juga pasti bakal nungguin kamu kok." Nasi goreng gue langsung nyangkut di tenggorokan. Gue buru-buru cari minum dan nyokap kasih segelas air putih ke gue. "Apa sih ma... Orang emang karena aku laper banget." Nyokap langsung senyum ngeledek ke arah gue. "Mama itu yang lahirin kamu... Tau banget kamu tuh kayak gimana. Jadi kamu nggak bisa bohong sama mama. Kamu nggak sabar kan buat jemput dia?" Gue bisa ngerasain pipi gue memerah. "Udah mama tebak." Gue langsung lanjut makan nasi goreng. Nyokap gue ketawa, seperti biasa setelah ngeledekin gue.

Setelah gue selesai makan dan gue pamitan ke nyokap, gue langsung menuju rumah dia. Kita satu kampus dan rumah dia nggak terlalu jauh dari rumah gue, jadi gue selalu berangkat ke kampus bareng sama dia. Sebenarnya, nawarin dia tumpangan itu bukan alasan utama gue. Alasan utama gue adalah dengan gue nganterin dia tiap hari, gue bisa selalu melihat senyum manisnya. Senyum manis yang selalu ada di pikiran gue sejak kita masih umur 7 tahun, momen dimana kita pertama kalinya bertemu.

Tanpa sadar, gue udah ada di depan rumah dia. Gue pencet klakson gue, nandain kalau gue udah sampe. Nggak lama kemudian, pintu rumah dia terbuka dan dia muncul. Rambutnya dia biarkan tergerai dan sedikit terhembus angin. Dia membuka pintu mobil gue. Seperti biasa, dia menyapa gue dengan senyuman hangatnya... "Selamat pagi Rendy!!" Gue ketawa. Dia selalu ceria dimanapun dia berada. "Selamat pagi jugaaaa." "Cieeee, kayaknya lagi seneng nih mas. Abis jadian ya???" "Enak aja! Masih jomblo nih gue." Dia langsung tertawa setelah gue bicara. "Makanya, cepetan cari pacar! Masa temen gue yang satu ini ngejomblo terus?" "Rese lo Kar! Lo sendiri masih jomblo!" "Ehh sorry, gue emang sekarang lagi jomblo. Tapi gue udah pernah pacaran. Nah, lo sendiri? Hahahahahaha." Ya, dia Karina Alnaira. Teman baik sekaligus cewek yang gue sayang semenjak pertama kali kita ketemu. Kita hampir nggak pernah terpisahkan, kecuali waktu dia punya pacar pas kita masih SMA. Waktu itu gue masih belum yakin perasaan gue ke Karina. Tapi setelah dia pacaran, gue baru sadar bahwa gue sebenarnya sayang sama dia lebih dari sekedar teman. Entah berapa kali gue berdoa agar dia cepat putus dari pacarnya. Iya, gue tau itu jahat. Dia sahabat gue tapi gue malah mendoakan dia yang nggak baik. Tapi pada saat kita kelas 3 SMA, doa gue terjawab. Karina putus dari pacarnya karena pacarnya pindah ke Eropa dan nggak tau kapan balik ke Indonesia lagi. Akhirnya mereka putus secara baik-baik. Saat itu, gue mulai mengumpulkan keberanian gue untuk menyatakan perasaan gue. Namun setiap kali gue mau jujur, gue nggak bisa ngomong dengan lancar hingga akhirnya gue mengurung niat gue. Gue cuma bisa berasa di zona temenan sampai sekarang. "Ya namanya emang belum saatnya gue pacaran, gue bisa apa." "Yeee itu bukan belum saatnya. Lebih tepatnya lo nggak ngambil kesempatan! Padahal banyak banget lho cewek yang ngantri buat jadi pacar lo dari dulu." Iya, gue tau itu. Tapi gue maunya lo Kar. Gue nggak mau cewek lain. "Cewek boleh banyak yang ngantri, tapi kalau nggak ada yang bikin gue nyaman dan sayang sama dia percuma aja gue pacaran sama dia." "Iya sih... Jadi sampe sekarang lo belom ketemu yang bikin lo nyaman?" Udah Kar... Gue udah ketemu sama dia dari 12 tahun yang lalu... "Kayaknya sih belum Kar. Belum kepikiran juga." "Ohhh gitu."

Maaf Kar, gue terpaksa bohong ke lo. Hati gue belum siap buat jujur. Karena kalau gue jujur sekarang, gue takut apa yang kita punya hilang gitu aja. Gue belum siap untuk itu. Gue masih mau tetap selalu bisa lihat lo, bisa ada di dekat lo kayak sekarang setiap hari.

Maafin gue ya Kar...

---

Halo kalian yang sedang membaca ini! Kenalin, aku kyfa.twins di instagram dan ini fanfiction pertama aku! Yup, ini ada kyfa fanfiction tapi aku nggak pakai nama asli mereka. Biar kayak sinetron atau film gitu hehehehe.

Maaf ya untuk chapter pertama ini masih kurang tapi semoga kalian tetap suka 😄

Jadi, "Only A Wish" ini terinspirasi dari Masih Berharap - Isyana Sarasvati. Gimana jalan ceritanya? Tetap baca fanfiction ini buat tau selanjutnya kayak gimana 😁

Ada tiga pemeran utama di fanfiction ini:
Rizky Nazar sebagai Adrian Baskoro
Cut Syifa sebagai Karina Alnaira
Jefri Nichol sebagai Rendy Mauza

Untuk tokoh-tokoh selanjutnya masih rahasia 😁

Semoga kalian suka sama fanfiction ini ya!

Only A WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang