HAPPY READING!!!
Di pagi hari, Taeyeon baru mulai bangun. Setelah lebih dari sepuluh jam ia tidak sadarkan diri, Taeyeon kembali membuka matanya, kemudian merasakan kepalanya yang tiba-tiba berdenyut sangat keras saat ia mencoba untuk bangun.
Taeyeon melihat sekelilingnya. Ia merasa sedikit asing dengan tempatnya sekarang. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi padanya sebelumnya. Namun ia hanya mengingat sehabis mengantar Seohyun pulang kemudian ia ke cafe. Dan setelah itu ia sudah tidak ingat apa yang terjadi lagi selanjutnya.
Ia melihat di sana tidak ada seorangpun di sekitarnya. Ia hanya seorang diri di tempat ini. Kemudian ia merasakan kerongkongannya yang sangat kering. Ia berusaha bangun namun rasa sakit di kepalanya menyuruhnya untuk tetap berada di sana. Ia bahkan lupa dengan luka-luka yang ada di wajahnya. Namun ia benar-benar merasa haus.
Akhirnya ia bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju ke arah pintu dengan tertatih sambil berpegangan dinding. Saat sudah berada di depan pintu, ia mencari orang yang berada di luar. "Taeng?!" ia mendengar ada orang yang memanggilnya.
"Hyoo... minum.." Taeyeon berbicara sangat pelan bahkan hampir tidak terdengar. "Mwo? Ok tunggu-tunggu," Hyoyeon segera pergi ke dapur untuk mengambil minuman. Taeyeon merasakan kepalanya yang semakin berdenyut-denyut.
"Taeng... kau kenapa?" tanya Sunny yang terkejut saat melihat Taeyeon di pintu dengan menundukkan kepalanya.
"Kepalaku... sangat sakit... apa yang terjadi padaku?" Hyoyeon datang menemui Taeyeon dengan membawa segelas minuman.
"Ini Taeng minumlah dulu... jangan banyak bergerak. Ayo kembali lagi ke tempatmu." Hyoyeon berusaha membantu Taeyeon. "Ayo Sunny. Bantu aku bawa dia ke kasurnya kembali," Hyoyeon menaruh segelas air minum ke meja yang ada di kamar itu. Kemudian mereka membantu Taeyeon untuk berjalan ke tempat tidurnya kembali.
Taeyeon duduk bersandar pada tempat tidurnya. Hyoyeon memberikan minumannya tadi padanya. Taeyeon meminum dengan pelan. "Akhhh!" Taeyeon berhenti meminum karena merasakan sakit di sudut bibirnya. "T-Taeng. Pelan-pelan..." Sunny mengingatkan Taeyeon terhadap lukanya.
"Kenapa bibirku sakit sekali? Apa yang terjadi padaku sebenarnya?" Taeyeon bertanya pada mereka dengan penasaran.
"Taeyeonnie! Kau sudah sadar?" seseorang masuk ke dalam kamar Yoona yang saat ini di gunakan Taeyeon. "J-Juhyun? Sebenarnya aku kenapa?" tanya Taeyeon dengan bingung. "Kau tidak ingat?" Taeyeon menggelengkan kepalanya.
"Kau benar-benar tidak ingat apa yang terjadi sebelumnya?" tanya Hyoyeon sekali lagi. "Aku hanya ingat saat setelah mengantar Seohyun aku pergi ke cafe. Kemudian aku tidak mengingat apa-apa lagi." jelas Taeyeon. "Kau tidak ingat dengan pria yang pernah kau tabrak dulu?" Taeyeon menggelengkan kepalanya.
"Tabrak? Tidak. Aku tidak pernah menabrak orang. Apa maksudmu?" Taeyeon benar-benar tidak ingat.
"Ok. Ok jangan banyak bergerak dulu. Nanti kami akan menceritakannya padamu." jawab Sunny. Ia mengingat tentang Seohyun kemudian segera ingat pada map yang di berikan Jessica tadi padanya.
"Map itu? Map itu kemana?" tanya Taeyeon dengan khawatir.
"Map apa Taeng?" tanya Hyoyeon. "Map yang Jessica berikan padaku!" jelas Taeyeon. Taeyeon berusaha bangkit lagi. Dia merasa dia harus menemukan map itu. Ia ingat jika map itu ditaruh di mobilnya. Ia mencari kunci mobilnya di sakunya namun ia tak menemukannya.
"D-dimana kunci mobilku?" Taeyeon masih meraba-raba sakunya. "Kunci mobil?! Untuk apa?" tanya Juhyun. "Aku harus mengambil sesuatu di mobilku. Pall-!!! Akhhh!" Taeyeon baru tersadar lagi jika bibirnya terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Broken 9
ספרות חובביםSatu persatu sebuah permasalahan datang menghampiri sebuah grup persahabatan hingga menyebabkan terpecahnya hubungan persahabatan itu. Sanggup kah mereka menyelesaikan semua masalah dan menyatukan mereka kembali terlepas dari ego masing-masing? The...