Start From 0

1.1K 108 0
                                    

HAPPY READING!!

Di pagi hari mereka kembali beraktivitas seperti biasa. Mereka bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, tentu saja selain Tiffany. Kembali, ia hanya diam sendiri di rumah ini. Sejujurnya, ia sedikit takut di rumah sendiri. Ia takut jika kejadian seperti kemarin terulang lagi.

"Fany, bukankah lebih baik menemui Taeyeon?" usul Yuri saat memakai jaketnya. "Ne? Lalu?"

"Ani. Aku hanya takut jika kejadian seperti kemarin terulang lagi. Dan juga hitung-hitung kau bisa menjaga Taeyeon," lanjut Yuri.

"Ne, Yul benar. Mungkin Taeyeon hari ini benar-benar tidak masuk sekolah." timpal Sunny. "Bagaimana jika aku justru semakin mempersulit keadaannya saat aku berada di dekatnya?" Tiffany sedikit takut saat memikirkan itu.

"Feeling ku tidak pernah salah. Ia sekarang sendirian. Ia pasti tidak menghubungi keluarganya. Setidaknya Jiwoong oppa," ucap Juhyun yang tiba-tiba datang.

"Dia sudah banyak menderita. Ku harap ia segera baik-baik saja." lanjut Juhyun yang tiba-tiba ada di depan mereka.

"Juhyun... kau bisa mengetahuinya dengan jelas. Itu sungguh masuk akal Hyun.", ucap Yoona dengan mengikat rambut panjangnya.

"Arraseo... tapi aku tidak tau dimana ia tinggal," jawab Tiffany akhirnya. "Bersiap-siaplah kau ikut bersama kami saja. Akan aku antarkan ke rumahnya," ucap Yuri.

Tiffany mengangguk dan segera bersiap-siap. Setelah itu, mereka segera pergi. "Ah Fany! Bawa ini. Makanlah bersama Taeyeon. Bocah itu pasti tidak makan." Hyoyeon memberikan sekotak makanan yang cukup besar pada Tiffany. "Ne, tentu saja."

Mereka berjalan keluar setelah selesai bersiap-siap. "Soo, kenapa kau diam saja? Kajja kita pergi," Sunny berbicara pada Sooyoung yang dari tadi hanya diam dengan melihat layar ponselnya. Dari kemarin, sejak Taeyeon memberikan ponselnya. Ia lebih sibuk melihat ponselnya. Dan mereka tidak tau kenapa.

"Soo... Choi Sooyoung..." Sunny memanggil Sooyoung sekali lagi. "Soo, kau kenapa?" tanya Jessica.

"Retak... lihat. Mataku tidak pernah salah! Jika Juhyun feeling-nya tidak pernah salah. Tapi aku... mataku tidak pernah salah."

"Mwo?! Apa maksudmu Choi Sooyoung?" tanya Sunny kesal karena tidak mengerti maksudnya.

"Darah! Kim Taeyeon.... arrayo..." Sooyoung memejamkan matanya dan menggenggam ponselnya erat-erat.

"Kau benar Juhyun. Kajja," mereka sama sekali tak mengerti dengan perkataan Sooyoung, mereka melihat Sooyoung yang sekarang berjalan lebih dahulu. Mereka hanya melihat Sooyoung dengan heran.

Tanpa banyak berpikir lagi, mereka segera mengikuti Sooyoung untuk keluar rumah dan mengambil mobil mereka.

💕💕💕

"Di rumah ini?" tanya Tiffany dengan melihat rumah sederhana namun indah di depannya. "Ne, kau katakan saja padanya. Kami yang menyuruhmu kemari," ucap Jessica.

"Ini! Aku tidak tau apakah dia sudah bangun atau belum." tiba-tiba Yuri melempar sebuah kunci pada Tiffany. Tiffany sedikit bingung saat menerimanya.

"Kunci rumah Taeyeon?" Yuri mengangguk. "Kami pergi dulu. Setelah pulang sekolah kami akan datang ke sini. Bye..." Tiffany hanya menganggukkan kepalanya dan menuju rumah Taeyeon ketika mobil berwarna hitam itu mulai melaju pergi. Tak lupa ia membawa makanan yang diberikan Hyoyeon padanya tadi.

Ia memencet bel rumah Taeyeon beberapa kali. Namun belum ada tanggapan dari dalam. Kemudian ia ingat perkataan Yuri tadi. Tiffany membuka pintu rumah Taeyeon dengan kunci yang dibawanya dari Yuri.

The Broken 9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang