The Shadow

68.7K 297 6
                                    

Pagi ini kuawali dengan berjalan-jalan di sekitar taman kota.

"Hai!", sapaku pada orang-orang.

Mereka semua seperti bahagia melihatku.

---

Hmm... Bahagia sekali perempuan itu.

Kuikuti ke mana arah perempuan tersebut berjalan. Hari ini hari kesekian kalinya kulihat dia bahagia menyapa orang-orang yang ditemuinya.

Hingga pukul 3 sore, dia berbalik arah dari arah jalan ke taman. Mungkin dia pulang.

Kuikuti terus hingga ternyata dugaanku terbukti. Dia pulang ke rumah mungil yang cukup untuk diri sendiri. Sepertinya dia tinggal sendiri, kemana orang tua atau saudaranya?

Dia berada di dalam rumah. Barangkalai di dapur. Aku mencoba berjalan ke arah rumahnya. Hingga tiba di depan rumah kayu yang sedikit kuno dengan hiasan halaman dan pot-pot mungil yang berwarna dan berbunga. Sangat indah.

La...la...la...la...

Suara senandungnya yang ringan,damai dan menenangkan.

Hmm...
Tuhan, terima kasih telah ciptakan hal yang seperti ini.

Tok tok tok

Aku mencoba mengetuk pintunya lalu menghilang seketika. Seketika itu juga dia bersenandung seakan menjawab ketukanku, "Sebentar...la...la...la...".

Kriiet

Pintu dibuka. "Hmm... Tak ada orang. Lalu siapa?", gumamnya.

"Baiklah.", blaam.
Pintu ditutup olehnya.

---

Sudah bertahun-tahun aku mencintainya dalam diam. Karena aku tahu, aku berbeda darinya.

---

Pagi ini kuawali dengan sarapan cookies hangat dan susu coklat. "Siapa ya yang mengetuk pintu tadi sore? Hmm tak ada yang menjawab itu memang sangat wajar karena aku tinggal sendiri di sini.", gumamku sambil mengambil satu cookies yang ada di piring.

Kurasa ada yang mengintaiku dari jendela dapur.

Whuuss...
Angin berhembus. Suhu hari ini cukup dingin. Aku segera menyalakan tungku perapian di rumahku. Hanya sekedar menghangatkan diri.

Aku tinggal sendiri. Aku mencari secercah cahaya untuk mempercayakanku kembali pada cinta.

Tuhan, dimana kah ia?

Hmm...

---

Tamat

So? (+21)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang