Tiba- tiba aja Bang Zaenal duduk samping gue, tadi bang Brian sekarang bang Zaenal. Gak ada angin gak ada ujan apa ini sesi baikan atau jadi perang dunia ke sekian kalinya. Nonton TV jadi gak mood.
"Ehem.." suara yang berat agak serak.
Sesekali dia liat gue trus balik nonton lagi. Dia liat lagi ke arah gue, pas gue tengok dia liat ke arah lain. Kok suasananya berasa canggung yaa.. canggung kaya orang mau di tembak trus jadian.
"ADUUHH... UDAH...DEEH... gue sering bilang, paling sebel kalo kalian lagi perang dingin kaya gini, pada puasa ngomong. cepet baikan" Adel yang rebahan sambil nonton tv bareng gue langsung pergi ke kamarnya Bang Brian.
Tapi dia balik lagi " pokoknya beresin masalah kalian sekarang!!" singkat Adel.
"jadi kita ada masalah?" tanya Zaenal cuek.
"akuuu.. enggak!!, gak ngerasa ada masalah, bang Zaenal kaliii"
"terus kenapa menghindar?"
"Siapa?"
"Kamu..." jawabnya singkat
"Enggak.." tapis gue
"Iya.."
"Enggak!!"
"Enggak??"
". . ."
"Kenapa?? gak mau dijawaaaab??"
"bu..bukan gitu... "
"gitu gimanaa??"
"ya gitu...." nutupin muka gue pake bantal. "maluuu..." teringat kejadian yan terjadi di mobil bang Brian.
BODOOOOO banget sih, engak.. engak.. mungkin kejadian kemarin didasari karena bang Zaenal kecelakaan jadi agak geser kali otaknya, ato gak sengaja pegang tangan gue tapi itu ma bukan sengaja. AAAAHHHHKKKK tau ahh.
"HAHA..... hahha... hahahhahaha.. HAHAHAHA" dia tertawa.
Pertama dengan tangan menutupi wajahnya kedua, tangannya menutup mulutnya lalu tertawa sangat keras seperti orang gila.
"kok ketawa?? Dream serius kok, malu ya malu"
"malu kenapa??? Apa karena kejadian di RS di kira gue tapi bukan gue"
"yaaaa... salah satunya itu" meringkuk dengan bantal yang masih nutupin muka gue
"salah satu??? Yang keduanya apa"
Rasanya pingin gue bilang deket kupingnya, maksudnya apa pegang tangan gue, tapi gue urungkan.
"Bang Zenal iiih, ga tau ah" yang jelas BETE.
"apaa iih kamu yang mulai" ikutin nada suara gue
"puasa ngomong lagi aja yuk?" tantang gue
"yuk!"
"iiiih rese..."
"hahaha...."
"Bang, Dream boleh tanya gak sih" beranikan diri
"tanya apa??" posisi kita jadi berhadapan di sofa dia naikan kakinya dan bersila. Dan tanganya yang masih menggunakan ARM SLING.
"Kepala bang Zaenal beneran gapapa kan? Gak kebentur apa gitu"
"jadi kamu pingin abang kebentur kepalanya??"
"enggak bukan gitu... Soalnya aneh trus sikapnya berubah jadi baik gitu"
"ya gue ma emang baik kali, emang selama ini gue jahat??"
"iya jahat, jaaahaaaaat banget, gak sadar??"
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN MASA DEPAN
General Fiction"Dream..."// "Iyaa... kenapa Ka??" "Gapapa... seneng aja panggil namanya" ... "Kenapa lo?? Masih kepikiran Dream??" ". . ." "jiah... emang sih masa depan bisa terjadi karena keputusan kita saat ini, kalo elo gak berani berani dia bakal semakin jauh...