jangan paksa aku untuk memilih !

17 0 0
                                    


setelah kejadian beberapa waktu yang lalu wildan menjadi berubah seakan kami tidak pernah mengenal satu sama lain sebenernya aku merasa lega tapi satu sisi aku merasa bersalah seakan ada larangan untuk menjadi teman "coba aja kalo kamu itu gak obsesian mungkin kita bisa berteman dengan baik"  gumam dalam hati 

"va,," seseorang memanggilku 

"eengg,, yah kenapa ?" jawabku tidak karuan 

"lu sakit ? dari tadi ngelamun terus apa makanan yang gue bawa gak enak ?" seseorang itu hani dia membawa bekal yang lumayan banyak sengaja dia buat untukku 

"ah enggak cuman ngerasa gak enak aja sama seseorang"

"siapa ? wildan ?" tebak hani 

"iya, apa gue salah ya ? gue kan takut han kalo di kejar-kejar kaya gitu di todong pertanyaan yang sama dengan tatapan penuh harap tapi kek yang maksa" jelasku

"enggak juga malah bagus sekarang dia ngejauh jadi lu bisa bebas dan itu semua gara-gara si kent" balas hani santai saat menyebut nama kent 

"bebas sih cuman liat noh cabe-cabe disana yang gatel pengen di jemur di lapangan sekolah" mengarahkan pandangan ke arah kent di sebrang sana yang sedang di kerumuni cewe-cewe 

"eh va kalo lu di suruh milih mau pilih siapa ? kent atau raka?" tanya hani dengan tatapan serius 

"gak tau han jangan tanya  gue buat milih siapa gue gak bisa milih" mengaduk aduk minuman dengan sedotan 

" gue harap lu gak salah pilih va" hani merangkulku 

"thanks hani, gue juga pengen kaya anak-anak SMA pada dasarnya ngejar mimpi mereka, bersenang-senang sama temennya tanpa konflik cinta yang bikin rumit aaarrgghtt" mengacak-acak rambut 

"justru ini seru va dan nanti lu bisa ceritain ke anak cucu lu ntar" senyum-senyum sambil mengedip-ngedipkan mata 

"mmhhh sumpah jijik ekspresi lu" menyipitkan mata 

hani terkekeh melihat ekspresiku hani melanjutkan tugasnya menyalin hasil diskusi pelajaran bu ina tadi karena jam selanjutnya kosong.

*****************************

"hye mi" seseorang menyemangatiku saat pelajaran olahraga kebetulan game hari ini basket 

"va yang di maksud si kent siapa ?" kali ini hani team lawanku kini dia sedang mencari celah untuk mengambil bola yang sedang aku drible 

"meneketehe, lu mau ngerusak konsentrasi gue ?" senyum sinis

"cihhh buang-buang waktu yang ada" hani melangkah maju namun hani kurang cepat seketika aku membawa bola dan berbalik tanpa fikir panjang lay up kanan dan bluss masuk 

sorak sorak dari bangku penonton memberi tepuk tangan, dari kejauhan wildan menonton aksiku dan memberiku tepuk tangan sambil tersenyum yang belum pernah aku lihat sebelumnya. 

game pun berlanjut kini semakin sengit hani tak henti - hentinya memepetku permainan begitu panas you should to know anggota kami cewe-cewe cibi yang takut panas jadi kurang bisa untuk di andalkan dalam pertandingan serius ketika bola di over ke anggota yang lain layaknya ikan di kasih makanan semuanya maju dan itu membuatku tertawa 

"lova,," seseorang memanggilku dari kejauhan namuan suaranya cukup nyaring 

aku menoleh ke sumber suara "yah,," membulatkan mata naas tiba-tiba bola basket menghantam kepalaku 

Raka dan LovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang