hari-hariku bertambah warna ketika kent hadir dan sekolah di tempat yang sama, kini wildan semakin membaik dan sadar diri akan ketidakmauanku untuk menjadi pacarnya, dan raka aku merindukannya sangat-sangat rindu laki-laki yang menyebalkan.
Raka Surya Atmadja menambahkan anda sebagai teman dengan no.tlp
tiba-tiba hpku berdering ada notif dari Line "oh" hanya kata itu yang terucap saat melihat notif namun seketika aku sadar "apa raka pake line? ya ampun update.an gue alay-alay semua sumpah bisa diledekin ni ntar" gerutuku langsung, tapi selang beberapa jam gak ada notif lagi "kenapa dia gak chat ya" sambil liatin hp "ih apaan sih lova lu ngarep dia chat lu ? yaelah cowo cuek begitu mana bisa chat lu kenal aja baru" menyimpan hp di atas narkas
"lova,,, so jin ada di bawah tuh nungguin" teriak mama di luar pintu
"hah perasaan gak janji apa - apa deh" sambil mengingat ngingat
"nak kamu ada di dalam kan" mama memastikan
"ah iya ma sebentar" balasku
*********************
ketika aku ke bawah so jin dan raka ada di ruang tamu dan mereka saling diam so jin sibuk dengan game nya dan raka stay cool dengan memejamkan matanya dan tangan dilipat di dadanya
"seganteng itu kah sampe ngeliatin gue kaya gitu" tiba-tiba raka bersuara masih dengan posisi yang sama, seketika kent menghentikan gamenya dan melihat ke arahku dengan melambaikan tangannya sambil tersenyum manis aku balas senyuman dari kent aku berjalan menghampiri mereka
"ganteng kalo diliat di atas monas" gerutuku
"ova kamu sibuk hari ini ?" kent langsung to the point"yap, dia ada acara sama gue sayangnya" jawab raka dengan membuka mata dan memposisikan duduknya
kent melihat ke arahku dengan mengerenyitkan dahinya lalu di angkat satu alisnya seakan dia memberikan kode "benarkah"
"ah iya kent , maaf ya harusnya kamu tadi telfon dulu" jawabku ragu
"ah gak apa - apa va aku cuma mampir aja ko tadi sekalian lewat siapa tau bisa jalan sama kamu" jelasnya dengan senyum kekecewaan yang terukir"yaudah aku pamit yah hati-hati di jalan yah" berdiri lalu berjalan menghampiriku dan mengacak-acak rambutku
"isshh berantakan tau" merapikan rambut
"salam untuk semuanya ya" kent pamit
aku membalasnya dengan anggukan dan tersenyum
"siap-siap kita akan pergi" sambung raka dengan nada datar
"kemana?" tanyaku
"yaudah gue pergi sendiri aja" berdiri dan merapikan bajunya
"ii,,ya iya ini siap-siap dulu" sambil setengah berlari masuk ke kamar untuk siap-siapsialan si raka resein banget deh, mau pake baju apa coba ditanya mau kemana gak di jawab, gak mungkin dong di chat terus nanya "mau kemana ? supaya gue gak saltum" ah enggak-enggak harga gue turun yang ada ngedumel sambil mondar-mandir mikir pake baju apa
"oke cocok" sambil membenarkan mini dress yang di atas lutut warna abu-abu muda dengan kardigan warna yang senada dengan warna dress, flat shoes, rambut di urai ditambahkan jepitan supaya tambah manis, aku turun ke bawah menemui raka
"ayo"
"lu mau ke kondangan ?" tanya raka
"ih mana ada dandanan kaya gini ke kondangan" sambil memutar mata
KAMU SEDANG MEMBACA
Raka dan Lova
Romansakisah seorang gadis dengan impian sederhana persahabatan yang indah cinta sebagai pelengkap namun takdir berkata lain saat cinta yang dia anggap sebagai pelengkapnya pergi sebelum dia mengatakan "aku sayang kamu"