Mama, Aku Gay!

19.3K 1K 134
                                    

Bagian 01
Mama, Aku Gay!

Aku menonton series Thailand di kamar. Tahu 2moons the series, kan? Itulo, yang ada Phana x Wayo, Ming x Kit, sama Forth x Beam. Aku yakin kalian semua tahu. Di tahun 2017 akhir ini emang lagi booming-boomingnya ini series. Mungkin kalau kalian membaca cerita ini dan sudah di masa depan pasti bakal membatin, apaan sih itu kan series lawas. Ih apaan, itu series jaman baheula. Ya wajar aja. Ini cerita lama.

Oh iya, perkenalkan, namaku Rino Saputra. Panggil aja Rino. Aku ABG labil yang menempuh kuliah semester satu dan sekarang baru saja selesai UAS. Ah, entahlah hasil UAS ku bagaimana, aku takut dengan hasilnya. Serius. Aku mengambil jurusan Akuntansi. Kenapa akuntansi? Karena...pengen aja. Hehehe. Nggak nggak. Aku mengambil jurusan Akuntansi karena kata katingku dulu pas aku masih SMA, di fakultas Ekonomi dan Bisnis banyak cogannya. Dan kenapa aku nggak ngambil jurusan yang lain seperti Ekonomi atau Manajemen, karena aku suka hitung-hitungan. Padahal hitungan di Ekonomi lebih kompleks ya daripada Akuntansi. Cuman di Akuntansi lebih detail dan njlimet aja. Sudahlah jangan ditanya mulu. Rino bingung jawabnya gimana.

Tapi kalau dipikir-pikir lagi, di series Thailand itu fakultas Teknik kan yang banyak cogannya. Mana lusuh, kucel, keringetan bau oli atau bensin gitu kan biasanya. Tapi kesannya malah manly gitu, apalagi kalo ganteng. Aku nyesel kenapa nggak nyoba masuk Teknik aja. Eh, nggak juga sih. Aku takut aja gitu entar jadi bahan bully-an. Di situ kan pasti dominan banyak cowoknya. Aku takut aja entar kayak diledek atau gimana gitu karena penampilanku yang nggak keren kayak mereka-mereka. Nah kan, rasa minderku mulai muncul. Padahal mama udah mengajariku untuk selalu percaya diri.

Wai wait, mungkin kalian bingung kenapa aku seolah termotivasi buat masuk Akuntansi hanya karena kata kating yang banyak cogannya? Well, simply, aku cuma pengen ngebuktiin bener apa enggak yang katingku bilang. Dan ya, as you know, I'm gay. Cerita ini bukan cerita biasa yang gay denial kemudian jatuh cinta sama seorang cowok, terus galau, terus akhirnya beneran jadi gay, dan blah blah blah. Aku mengakuinya sekarang. Puas?

Tapi...belum ada yang tahu kalau aku seperti ini. Hanya ada satu temanku yang tahu. Aku sering curhat sama dia tentang masalahku ini. Nanti aku cerita kapan-kapan. Hehehe.

Jadi sekaranglah aku. Aku di kamar sedang menonton series 2moons asal Thailand itu. Haizzz, pengen juga kali ternyata dicintai diam-diam oleh seorang cogan kayak P' Phana. Sayang sekali hal seperti itu hanyalah khayalan belaka. Nggak real. Halu! Ya kayak hidupku ini, isinya halu semua! Puas?

Kenapa sih Rino kok marah-marah?

Aku nggak marah Kev, aku cuman numpang curcol aja di sini, okay?

Umm, mungkin kalian bertanya tentang penampilan fisikku? Aku tak bisa menjelaskan dengan kata-kata. Oke sebentar. Aku berlari ke arah cermin. Oke, aku jelaskan. Aku punya rambut yang standar, menutupi dahi. Mataku sedikit lebar dengan alis agak tebal. Pipiku...biasa saja. Tapi kalau senyum sepertinya ada lesung pipitnya. Aku mempraktekkannya sekarang. Lihat. Lalu kulitku putih. Sedikit berotot. Ah tidak, biasa saja. Mungkin karena aku suka jogging. Lalu perutku...aku menyibakkan kaosku. Oh no, jangan ngintip. Aku nggak punya sixpack. Perutku cukup rata, namun kencang kok. Hehehe. Postur tubuhku tinggi dan sedikit kurus, masih normal lah. Tapi kalau dibandingkan pria lain, aku sedikit lebih pendek. Haizzz. Mukaku? Gimana ya? Lumayanlah. Hahaha.

Ciye yang jomblo dan ngomongin diri sendiri.

Apaan sih, Kev! Ini ceritaku. Enyahlah kau dari sini!

Tiba-tiba terdengar suara yang mengagetkanku.

"Rino!" Itu suara mama.

"Iya, Ma?" aku masih berdiri di depan cermin. Kalian sih ingin tahu penampilanku. Aku pun berbalik badan untuk melihat mama yang memanggilku. Sepertinya ia sudah masuk ke kamarku. Mama memang suka main nyelonong aja.

My Mother is Fujoshi! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang