Directioners tengah sibuk melakukan persiapan untuk menyambut hari jadinya One Direction yang ke 7. Direct membuat sebuah hastag #7YearsOfOneDirection di twitter dan instagram, dan sempat menjadi trending topik di twitter. Ini adalah anniv pertama yang di lewatkan Harry, Liam, Louis dan Niall dengan bersolo karir.
Tak seperti tahun- tahun sebelumnya, mereka tak mengucapkan secara langsung mengenai annive mereka, walaupun merasa dsedih namun bukan Direct namanya jika tak bisa melewati masa sulit ini.
@Louis_Tomlinson
#7YearsOfOneDirection wow where has the time gone ! All the love to the lads and of course you fans ! Thenks for sticking around :)@LiamPayne
#7YearsOfOneDirection Wow! We've been on an incridible journey. Special thanks to all of our fans for being there🖤 you inspired me everyday.Melihat tweet yang di buat oleh Louis dan Liam, mampu membuat hati para Directioners berbunga- bunga. Itu membuktikan bahwa mereka berdua masih mengingat hari jadi One Direction, belum lagi di tambah dengan Snapgram Liam yang juga mengucapkan #7YearsOfOneDirection
Kebahagiaan itu semakin bertambah saat Niall dan Harry yang juga mengucapkan.
Awalnya Direct sudah merasa putus asa karena masih belum mendapatkan kepastian dari Harry yang membuat tweet juga. Belum lagi Harry adalah salah satu personil yang sangat jarang memainkan sosial media, berbeda dengan Liam, Louis dan Niall yang termasuk sering mengunggah kesehariannya di akun sosial media mereka.
Namun segala sesuatu yang di tunggu pasti akan datang juga, meskipun agak terlambat. Namun akhirnya Harry juga mengucapkan anniv 7 tahun One Direction.
Rasa haru langsung menyelimuti Directioners bagaimana tidak, ke empat jagoan mereka mengucapkan hari jadi One direction. Walaupun sempat patah semangat karena Harry, namun mereka kembali bangkit lagi.
Ini membuat mereka semakin yakin jika One Direction akan segera kembali:))
•••
"Harry ini saatnya kau naik ke atas panggung, sudah saatnya" Ucap salah satu kru
"Oke baiklah" Ucap ku enteng
Entah mengapa sorakan para fans kali ini terdengar sangat aneh, mereka seperti meneriakkan nama.. Niall?!! Dia disini?! Sungguh?!!
Aku segera berlari ke atas panggung dan mengedarkan pandangan ku mencari sosok yang membuat suasana menjadi riuh seperti ini.
Ternyata benar, dia ada di sana. Ah dia tampak hebat dengan stelan baju seperti itu. Topi koboynya dan jaket coklat kulitnya. Dia sudah tampak lebih dewasa sekarang. Setahu ku, saat berada di band dialah yang paling sering di sebut baby. Tapi sekarang dia sudah tumbuh menjadi seorang pria dewasa, tetapi tetap saja tanpa ada tato di tubuhnya haha dasar.
Aku segera memulai acara ku, menyanyikan deretan lagu- lagu yang ada di dalam album ku, dan ku masukkan dua lagu One Direction di dalamnya. What makes you beautiful dan Story of my life.
Awalnya aku ragu untuk memasukkan kedua lagu itu, karena saat aku membawakan lagu Stockhlom Syndrom langsung banyak fans yang berteriak histeris. Aku hanya tak mau membuat mereka semakin berharap kepada kami, ya walau pada akhirnya kami akan kembali. Meskipun aku sedikit meragukan hal itu.
Bukan karena aku tak mau untuk kembali, hanya saja ini sudah terlau lama.
Dan juga kami sudah sangat dewasa jika harus kembali kedalam band lagi. Kami mungkin tak akan bisa segila dulu lagi saat berada di atas panggung, mungkin saja kami sudah merasa nyaman berada di titik ini. Titik dimana kami mulai menjalani karir kami masing- masing dalam bersolo karir.
Namun aku tak menutup kemungkinan jika suatu hari nanti kami akan kembali lagi, hanya saja aku takut. Aku takut, karena aku mulai merasa nyaman berdiri sendiri disini. Belum lagi akhir- akhir ini aku mendapat banyak tawaran untuk menghadiri acara di stasiun tv dan radio, belum lagi tour ku yang ku perpanjang sampai 2018.
Aku hanya takut tak punya waktu lagi untuk kembali bersama mereka.
"HARRY!!! SINGING WITH NIALL!!!" Suara fans semakin menggila
Niall tampaknya hanya menikmatinya saja sambil tersenyum ke arah ku.
Satu hal yang terfikirkan oleh ku saat ini. Masihkan mereka mengingat kami sebagai One Direcion? Atau mereka sudah melupakan kami dan memilih band lain untuk di jadikan idola?
Tapi pertanyaan ku langsung terjawab saat mereka menyoraki nama ku dan Niall, di tambah mereka juga menyerukan untuk segera kembali ke One Direction lagi. Hanya saja, aku yakin kalau kami belum siap untuk kembali. Ya, kami belum siap.
•••
Aku harus menghadiri acara tv lagi. Sendirian. Haha. Aku mulai merasa lelah dengan ini.
Layar monitor menampilkan cuplikan vidio clip Harry, Niall dan Louis
"Liam bagaimana menurut mu tentang Louis, Niall dan Harry yang melakukan solo karir?" Tanya host di salah satu stasiun tv
"Mereka tampak hebat saat berada di atas panggung. Aku sangat bangga pada mereka karena bisa sesukses sekarang"
"Lalu bagaimana kabar 1D saat ini?"
Aku menghela napas berat, selalu saja seperti ini. Selalu pertanyaan seputar 1D yang membuat dada ku kembali sesak
"Kami baik- baik saja saat ini. Kami akan segera kembali, hanya membutuhkan waktu yang tepat untuk kembali bersama- sama di atas panggung itu lagi. Banyak yang belum kami lakukan bersama- sama, dan juga kami belum melakukan tour untuk album kami yg baru kami rilis tahun lalu. Dan aku masih ingin menulis lagu lagi bersama- sama dengan mereka. Hal yang bodoh jika kami tak kembali lagi, maka percayalah kami akan kembali. Mungkin 2018? 2019? Owh, sepertinya 2020 waktu yang tepat hahaha"
Apapun yang terjadi, kami harus segera kembali. Harus! Tidak boleh ada penundaan lagi, aku cukup merasa lelah berada disini sendiri. Oke aku sedikit menyesali pilihan ini
Biasanya kami akan gila- gilaan saat menghadiri acara tv dan wawancara seperti ini.
Namun kali ini? Hanya aku saja yang menjawab pertanyaan, tidak seperti dulu yang saling membantu saat salah satu dari kami tak dapat menjawab pertanyaan.
Biasanya kami akan berdesakan di satu sofa panjang yang di paksa untuk bisa duduk 5 orang. Walaupun beberapa kali kami di tawari untuk menambah tempat duduk lain, tapi kami tetap saja memilih di satu sofa panjang untuk duduk berdesakan, aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
HISTORY [1D]
FanfictionAkankah kita kembali? - HS Aku sudah berjanji - LT Aku tak sabar akan itu - NH Maafkan aku - Z Mengapa ini sangat sulit?! - LP