Teman

130 7 0
                                    

Aku telah 1 tahun bersekolah disini dan hampir ingin berjalan 2 tahun. Aku disini mempunyai teman namun hanya beberapa orang saja, karena aku sadar aku bukanlah orang yang pandai bergaul dengan mudah dengan orang lain.
Ketika didepan kelas aku bertemu sahabatku Fiola
"Hei Apa kabar Keiko." Ujar sahabatku
"Baik ko Fio, lalu bagaimana denganmu?"
"Gua sih baik-baik aja bahkan lagi dengan perasaan senang."
"Loh ada apa emangnya?" Tanyaku heran
"Itu loh si Kazuto kaka kelas kita di kelas XII MIPA 1 yang ganteng itu dengan sikapnya yang cool pokonya idaman banget deh" Dengan senang dia mengucapkan kalimat itu
"Ya, terus kenapa?"
"Gila tadi gua diajak ngobrol bareng dia, dia nanyain hari ini kelompok kita jadi diajarin bareng dia atau ngga."
"Elah cuma gitu doang kamu seneng amat Fio."
"Dia matanya berbinar-binar itu yang ngebuat gua sampe mentok ke langit ke tujuh Kei." Dengan nada lembut
"Okeoke, kalo gitu nanti kita belajar bareng dia deh." Jawabku karena aku juga sudah lama tak melihat dia

Bel pulang sekolah telah berbunyi dan kami pun menemui Kazuto
"Hai Kazuto apa kabar." Tanya Fiola
"Oh iya gua baik-baik saja ko." Jawab Kazuto
"Bagaimana apa kita jadi belajar bersama?" Lanjut Kazuto
"Oh iya ka, jadi ko ayo kita berangkat kerumah aku." Jawab Fiola
Akhirnya kami bertiga berangkat kerumah Fiola dan sesampainya dirumahnya
"Wah rumah lo besar juga ya Fio." Ujar Kazuto
"Hehe, buat apa besar kalau masih pemberian orang tua ka." Jawab Fiola
"Tapikan setidaknya lo harus bersyukur Fio, gak kaya gua yang sederhana ini."
"Taunih Fio gaada rasa bersyukurnya amat." Jawab aku dengan nada mengejek
"Iya deh iya aku bersyukur karena punya orang tua seperti mereka." Lanjut Fiola
"Oke jadi kalian masih membahas materi kemarin kan?" Tanya Kazuto
"Iya ka aku masih bingung dengan rumus Matriks ini, kalau aku gabisa nanti aku takut kelompok aku gagal ka, jadi mohon bantuannya ya." Jawab aku dengan heran
"Oh inimah hanya menggunakan rumus Baris dikali Kolom." Ujar Kazuto
"Oh hanya seperti itu ka."
"Iya Kei."
"Lalu Fiola apa yang ga ngerti." Lanjut Kazuto
"Gua gangerti semuanya, biar kaka ngejelasinnya buat gua semua dan waktu buat gua ketemu kaka makin lama hehe." Jawab Fiola dengan centil
Memang sahabatku ini sepertinya tergila-gila oleh Kazuto aku pikir namun apakah ia tak mengira aku juga ternyata mempunyai perasaan yang terhadap Kazuto?
"Wah lo ini malah ngegombal toh." Jawab Kazuto dengan pandangan matanya melihatku
"Hehe gua hanya bercanda ko ka" Jawab ia diselingi dengan tertawa
Hatiku berdegup ketika matanya yang hitam kecoklatan itu melihat diriku

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang