Bagian 3 : bersama(lagi)

44 7 2
                                    

Kulipat kertas berisi tulisan tanganku sebagai bentuk penuangan apa yang aku rasakan sekarang, kemudian aku masukkan kedalam amplop biru dan menyimpannya dalam ransel hitamku. Aku berniat untuk memberikannya kepada Raisa.

        Pukul 20:00 wib smartphoneku bergetar pertanda ada pesan yang masuk. From Raisa: maaf ganggu, Arfha boleh temenin aku ketoko buku besok?. Apakah aku tak sedang mengigau sekarang?! "Auuu....sakit " pekikku setelah mencubit lenganku sendiri untuk membuktikan bahwa aku sedang tidak dalam bermimpi. To Raisa: iya nggak papa kok, boleh jam berapa? Balasku cepat, persetan dengan kenyataan bahwa aku seorang cowok. Aku hanya tak ingin menyesal sebelum sempat  memperjuangkan.
From Raisa: Pulang sekolah aja gimana? Terima kasih fa 😊.
To Raisa:  ok sama-sama sampai jumpa besok Raisa.
From Raisa:  sampai jumpa Arfha. Aku harap ini bukan, kebahagiaan semu yang membuatku bahagia lalu kemudian berubah menjadi hal yang membuatku jatuh terhempas kedasar jurang yang dalam.

      Suhu dingin yang menusuk tulang tak lantas membuatku bangun kesiangan hari ini, terutama untuk menunaikan sholat shubuh. Segera kupakai peci dan berangkatlah aku ke Masjid untuk menunaikan ibadah sholat shubuh berjama'ah. Dalam Islam dianjurkan melaksanakan sholat berjama'ah di Masjid bagi seorang laki-laki.  Berjama'ah lebih  baik daripada sholat sendirian. Karena pahala yang kita dapatkan bila sholat berjam'ah adalah 27 derajat,  lebih banyak daripada pahala sholat sendirian.

        Hari ini aku sangat bersemangat pergi ke sekolah. Kustater motor hitam kesayanganku menembus jalanan pagi yang lengang. Aku begitu menikmati karya Tuhan pagi ini, mentari yang bersiap menyinari dunia ditemani suara kicauan burung-burung pagi dan juga udara yang menyejukkan hati. Sungguh mahakarya Tuhan yang indah.

      Disela kefokusanku menyusuri jalanan untuk berangkat ke sekolah,aku melihat seorang gadis yang duduk di pinggir jalan dengan wajah penuh kekesalan. Kuberhentikan motorku di pinggir jalan tepat didekat gadis itu berada." Kamu kenapa?"tanyaku ramah."sepeda aku rusak nih kak."jawabnya dengan wajah yang terlihat kecewa dengan keadaan yang menimpanya sekarang.  "Yaudah aku anterin kesekolah kamu,  percuma dibenerin sekarang, entar kamu bakal terlambat." Tawarku untuk membantunya. " Beneran nih kak?, makasih ya." Jawabnya dengan senyum bahagia seperti seseorang yang telah memenangkan undian berhadiah. Akupun mengangguk sebagai jawaban.

     Hampir saja gerbang sekolah tertutup. Tapi aku senang bisa membantu gadis itu. Namanya Rintan, gadis yang imut dengan segala kecerobohannya itu. Dia masih duduk di bangku kelas IX SMP. Kupandangi voucher eskrim gratis pemberian gadis itu, sebagai bentuk ucapan terima kasih darinya karena aku telah membantunya. Senyumku tak kusadari mengembang mengingat bagaimana kecerobohan gadis kecil yang baru beberapa jam kutemui itu.

        Di koridor sekolah aku berpapasan dengan Raisa. Rambut yang diurai sebahu menjadikannya semakin anggun. Dia tersenyum padaku, dengan senyuman yang sangat manis hingga membuatku hilang kesadaran." Hai fa." Suara merdunya membuat kesadaranku kembali.
" eh..hai sa." Jawabku dengan senyuman manis yang kupunya untuk menutupi kegugupanku,agar terlihat biasa saja didepan Raisa. " nanti pulang sekolah aku tunggu di parkiran ya, see you." Katanya seraya melambiakan tangan dan pergi ke kelasnya, karena 5 menit lagi bel pelajaran pertama akan berbunyi. " see you. " jawabku senang. Kapan lagi bisa jalan sama cewek yang aku suka?!

Sepulang sekolah aku dan Raisa pergi bersama ke Toko buku. Aku diabaikan oleh gadis itu dengan tumpukan buku- buku pelajaran. Apakah aku tak semenarik itu di mata Raisa?! Satu hal yang aku ketahui darinya, Raisa sangat suka membaca buku. "Sa, kamu suka baca buku ya? " tanyaku untuk menarik perhatian Raisa dari buku yang ia pegang. "  iya,bosen ya jalan sama aku?  Bukannya kemana gitu, malah ke toko buku. Jawabnya disertai pertanyaan. " enggak kok, aku juga suka baca buku tapi aku terlalu malas untuk pergi ke toko buku. " kalo mau aku bisa kok nemenin kamu ke toko buku, ya 1 minggu sekali,  mungkin? " tawarnya yang membuatku senang. " boleh dengan senang hati. " Kami pun tertawa bersama.

      Selesai bercengkrama dengan berbagai tumpukan buku , aku mengantar  Raisa pulang ke rumahnya. " makasih untuk hari ini, nggak mau mampir? Tawar Raisa padaku. " iya sama- sama, lain kali aja,sa. Tolakku ramah. Padahal aku berharap bisa ketemu camer hehe. " Sa, besok aku jemput  boleh?  pertanyaanku membuat Raisa berbalik dari posisinya yang memunggungiku " boleh, kalo nggak ngerepotin kamu, see you fa." Raisa kembali tersenyum dengan lesung pipit menghiasinya. Sungguh manis pemandangan ini.
~~~~~~~~~

🍁🍁🍁🍁🍁TBC 🍁🍁🍁🍁🍁

Haell...
Saye kembali lagi 😃. Kangen nggak? 😊 maafkan daku yg ngilang dan tak ada kabar😂
Minhae teman-teman.
Ati ati banyak tikungan eh typoan 😂
Hepiriding ya guys.😃
thankyou so much vommentsnyoo 😍😘
Khusus untuk teman sekelas aku loveyou guys 😚 thanks for your  support 😆
See you on next capt 👋 di tunggu ya  kelanjutanyoo babang arfha👮
Matur suwun 😊

Salam,

Herculess(us)🙌

TRAUMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang