Wahai lelah sudi kah engkau menjauh bersama duka - duka ku.
-Kiara
***
Jangan dengarkan mereka , lebih baik kamu segera duduk di bangku yang masih kosong "
__________________________________________________Kiara melangkahkan kakinya untuk menuju kursi yang terletak paling belakang , yah hanya tempat duduk itu yang kosong . Tapi kiara bingung lantaran bukan cuma 1 bangku yang kosong melainkan di sebelahnya juga kosong . Bu dwi kembali memulai aksi mengajarnya yang sempat tertunda karna dirinya .
Kiara hanya duduk dan berdiam diri selama jam pelajaran bu dwi berlangaung , bahkan bukan cuma di pelajaran bu dwi , di pelajaran berikutnya pun kiara masih setia dengan posisinya diamnya, waktu istirahat saja kiara memutuskan untuk tetap di kelas dan tidak meninggalkan tempat duduknya sampai bel pulang berbunyi. kiara akui teman sekelasnya cukup rama padanya dan menerima dirinya dengan tangan terbuka di sini , contohnya saja tadi ada beberapa anak cowok dan cewek yang menawarkan kiara untuk berkeliling sekolah dan sekalian mengajaknya ke kantin , tapi kiara menolak semua itu . Bukan karna kiara sombong atau pilih-pilih dalam berteman dengan orang baru , namun kiara hanya merasa belum nyaman saja dengan mereka.
Setelah satu persatu penghuni kelas mulai pergi dan keadaan sekolah yang kiara yakini sudah sepi barulah kiara membereskan buku dan segera memasukannya ke dalam tas ransel birunya.
kiara bangkit dari tempat duduk dan melangkahkan kakinya untuk pulang ke rumah.
Tapi ketika langkah kiara sampai di luar kelas kiara melihat sesuatu yang membuat hatinya selalu sakit ketika melihat itu , sesuatu yang kiara benci di dalam hidupnya. kedua tangan kiara sukses mengepal , lantas kiara mengurungkan niat awal yang ingin pulang dan segera membalikkan langkahnya untuk kembali ke dalam kelas saja sampai hujan itu berhenti dan kiara bisa langsung pulang nantinya.Kiara duduk dibangku paling belakang miliknya seraya mengeluarkan ponsel berwarna rose gold dari dalam tasnya , ia berniat memberi tahu mamanya untuk tidak dulu menjemput lantaran sekarang tengah hujan.
kiara melipat kedua tangannya keatas meja dan menelengkupkan kepalanya disana, entah kenapa otaknya memutar kejadian bertahun-tahun lalu yang masih membekas sampai sekarang, sampai akhirnya setetesan cairan bening keluar membasahi pipi tirus miliknya, kiara masih diam ia seolah tidak pernah berniat untuk menghapus cairan bening itu. Hingga suara pantulan bola yang bersentuhan dengan lantai mamasuki indra pendengarannya, lantas kiara segera menghapus bekas air matanya yang sudah mulai mengering dan hendak bangkit namun ia urungkan sebab kiara sedikit malas untuk itu , tapi sebuah dorongan bernama penasaran membuatnya bangkit.Dan disinilah kiara, tengah memandang laki-laki yang berada di antara ribuan hujan yang sedang mengguyur bumi, laki-laki yang sepertinya terlihat sangat menyukai hal seperti ini, terlihat jelas ketika bola yang dilemparkankanya memasuki ring dia akan berjingkrak kesenangan dan merentangkan kedua tangannya sambil berteriak "jangan berhenti, terus guyur"
"Ck..orang gila mana yang main basket di tengah hujan kayak gini"kiara berucap sinis.
Tapi tunggu dulu , rasanya kiara tidak asing dengan wajah laki laki itu , tapi siapa? Kiara melangkahkan kakinya sedikit dekat dengan lapangan. tapi , oh god...ternyata itu gusti cowok aneh yang telah membuatnya hidup kiara sial . Kiara lantas saja berbalik untuk berniat pergi dari sana , namun..
"Eh..lo yang disana" tegur gusti dengan sedikit berteriak.
Kiara dibuat mematung ditempat , dia tidak berani untuk berbalik dan menatap gusti apalagi menghampirinya yang tengah asik bermain dengan hujan , oh tidak , tidak akan pernah.
Tapi sebuah derap langkah membuat kiara semakin gugup , langkah itu mulai mendekat kearahnya, Demi apapun kiara rasanya ingin meminjam pintu kemana saja milik doraemon agar ia bisa menghilang dari tempat ini sekarang.kiara merasakan tangannya dingin saat ini , loh kenapa? oh gosh ternyata gusti memegang tangannya. Jantung kiara rasanya berdetak begitu cepat bagai partitur musik metal yang begitu teramat kencang , akibat rasa takut dan gugup yang menjadi satu.
"Temenin gue main basket"
Titah gusti kepada kiara yang masih memunggunginya."Ak..aku ngga bi..bisa" kiara berucap sedikit tergagap.
Namun bukan gusti namanya jika membiarkan orang yang harus menemaninya pergi begitu saja , gusti menarik lengan kanan kiara begitu cepat tanpa berniat melihat siapa yang tengah ia tarik .
Kiara berusaha melepaskan lengannya dari cemgkeraman tangan gusti yang begitu kuat.
"Lepasin aku..." pinta kiara.
Tubuh kiara bergetar saat ia hampir keluar dari teras kelasnya . "Lepasin aku! " lagi kiara terus meronta agar bisa terbebas dari cengkeraman gusti tapi nihil cengkeraman gusti terlalu kuat untuk ia lepaskan.
Air mata kiara menetes begitu saja, tubuhnya semakin bergetar saat kulitnya terkena oleh air hujan . Sakit, tubuhnya seakan tersengat oleh aliran listrik ketika terkena air hujan
"Le..pas..in ak..ku!" Kiara memohon kepada gusti dengan suara yang begitu pilu.Gusti menghentikan langkahnya saat gadis yang tengah ia tarik berucap begitu pilu , tunggu tapi kenapa? Perasaan gusti dia tidak melakukan kesalahan apapun , hanya meminta untuk di temani main basket saja, Apa tadi dia menariknya begitu kencang sampai membuatnya sakit?
Gusti langsung berbalik dan mendapati gadis dihadapannya menangis tergugu dengan tubuh yang bergetar hebat , gusti merasa bersalah akan hal itu ."Gue minta maaf" ucap gusti.
Dia melepaskan genggamannya pada lengan gadis itu. "Gue minta maaf yaa" ulangnya lagi " Gw tadi narik terlalu kenceng ya sampe buat tangan lo sakit? Gue bantu ke uks deh yuk" gusti berusaha meraih tangan kiara namun ditepis begitu kasar oleh kiara.
Kiara menatap gusti tajam dengan air mata yang sudah berlinang, sorot mata penuh emosi, nafas kiara naik turun, tangannya menggenggam kuat sampai semua kukunya memutih menahan sakit di sekujur tubuhnya akibat terkena air sialan ini
~Plakkk
"Aku benci sama kamu!" Ucap kiara lalu lari.
Gusti mematung memegangi pipinya yang panas akibat tamparan kiara tadi , wajahnya memancarkan kebingungan yang teramat besar tentang apa yang sudah dia lakukan? dia salah apa? dan masih banyak yang lainnya.
"Lah..baru kali ini ada cewek yang nampar gue tanpa sebab"..
Batin gusti.____________________________________________________________
Makasih banget buat yang masih setia sama cerita ini , semoga ceritanya gak terlalu membosankan .
Silakan kritik saya jika tulisan ini tidak benar atau salah kata yang membedakan artinya .
Makasih ya...
Jangan lupa vote sama komentarnya juga biar saya bisa terus belajar
Salam manis dari penulis amatir yang baru belajar nyetir 😊😂
![](https://img.wattpad.com/cover/128292235-288-k534395.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuanfen
Teen Fiction[BOOK 1] Ini hanya cerita si gadis pembenci hujan yang mampu tersenyum lebar hanya karna melihat tingkah konyol laki laki bodoh berwajah tampan. Kisah cinta yang berbeda arah. serta Kisah cinta tersembunyi yang terungkap hanya karna celotehan kecil...