02. hari yang menyakitkan

43 10 0
                                    

"Angkasa, betapa teganya kau! kau menjadikan aku matahari yang dijauhi oleh tata surya! mengapa kau tak menjadikan aku rembulan yang mempunyai ribuan bintang disekelilingnya?!"


-Kiara afira

***

Namun seketika perhatian gusti teralih saat matanya menangkap sosok gadis berkaca mata tebal tengah berjalan melewatinya.

Tanpa sadar ia justru menghampiri gadis tersebut, menarik pergelangan tangannya,dan membawa gadis itu kedalam dekapannya.

"Jangan pergi!"
____________________________

"Jangan pergi!"

~Deg.

Tubuh kiara rasanya membeku, otak serta hatinya dipenuhi oleh fikiran tentang siapa laki laki yg sedang memeluknya ini? mengapa dia tiba tiba saja memeluknya? dan banyak pertanyaa yg lainnya, hingga membuat kiara lupa bahwa piala serta piagam yg sedari tadi ia genggam telah terjatuh.

Sampai akhirnya subuah aroma mint mampu membuat kiara tersadar, bahwa sedari tadi ia tengah berada dalam dekapan laki laki asing "Laki laki"
( APA?!)

"Lepas!"

"Lepasin aku!"

Kiara terus saja meronta meminta agar laki laki yg tengah memeluknya ini melepaskan dia, namun nyatanya sia sia karna laki laki itu terlalu erat memeluknya.

"Jangan pergi adel"

Dahi kiara otomatis mengerut "adel?" Jadi laki-laki ini mengira dirinya adalah adel?

"Aku bukan adel, lepas!"

Gusti menggeleng dan langsung mengeratkan pelukanya kepada kiara

"Tidak, kamu adel, adel ku!"

Ryon yang tegah mematung dan membuka mulutnya lebar-lebar seperti orang bodoh lantaran ulah gusti tiba-tiba saja langsung tersadar saat mendengar nama "adel" keluar dari mulut sahabatnya itu . Tanpa pikir panjang ryon langsung menghampiri gusti dan menarik tubuh laki-laki itu agar melepaskan pelukannya.

"Lo apa-apa sih?! Dia bukan adel!" Ryon menunjuk kearah kiara

"Dia tuh adel yon, adel!"

"Buka mata lo lebar lebar, gadis yang ada di hadapan lo ini bukan adel!" Ryon meninggikan suaranya lantaran kesal karna yang ada di otak gusti hanya adel adel dan adel .

Gusti menatap gadis didepannya itu, matanya sama,tapi tunggu bukankah adel tidak memakai kaca mata, adel juga memiliki tubuh yang lebih pendek dari gadis didepannya ini,lalu cara adel dengan gadis ini menatapnya sangatlah berbeda.

Gusti menyadari satu hal"dia bukan adel"

"Maaf"

"Maafin gue"

Gusti benar benar merasa bersalah, pasti karna kebodohnya gadis ini merasa malu.

"Gue minta maaf"

Gusti melirik gadis dihadapannya itu dia tidak mengeluarkan sepatah kata pun ia menutup mulutnya rapat-rapat.

Kiara tidak menghiraukan gusti yg berusaha meminta maaf kepadanya, hatinya seolah menuntunnya menjauhi laki laki dihadapanya ini. kiara memungut piala serta piagam yg jatuh dibawah kakinya lalu berlari begitu saja.

kiara berjalan dengan langkah gontai mencari sebuah taksi yg akan membawa ia pulang,
Kiara melambaikan tangannya saat melihat sebuah taksi akan melewatinya. taksi itu berhenti tepat didepan kiara, lantas kiara masuk kedalam taksi itu dan tak lupa mengatakan tujuannya.

YuanfenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang