Part 2 - Tired Day

36.1K 1.4K 6
                                    

Happy reading💕
__________________

"Astaga Shella, kenapa kau baru pulang sekarang?" pekik Clara histeris. "Dan kenapa dengan wajahmu itu?"

Clara terkejut ketika mendapati adiknya sedang berdiri di depan rumah dengan penampilan yang berantakan dan wajah sepucat mayat. Hell, apa yang telah dilakukan oleh adiknya ini? Rambutnya juga terlihat sangat kusut dan basah.

"Kak, biarkan aku masuk dulu. Aku sudah sangat kedinginan sekarang," ujar Shella sembari menggosok-gosokkan kedua tangannya. Berharap mendapatkan kehangatan walaupun hanya sedikit.

Clara yang tadinya berdiri di depan pintu spontan bergeser ke kiri, mempersilahkan adiknya masuk.

Shella langsung masuk ke dalam rumah dan duduk di atas sofa, tidak peduli apakah sofa itu akan menjadi basah dibuatnya. Ia menyandarkan kepalanya yang terasa pusing, lalu memejamkan kedua matanya.

Shella berharap setelah ini, dia tidak akan sakit berat akibat terkena air hujan.

"Hei, kenapa kau tidak menjawab teleponku?" tanya Clara yang ternyata sudah duduk di samping Shella. Ia memberikan Shella sebuah handuk untuk membersihkan sisa-sisa air hujan yang melekat pada tubuhnya.

Shella membuka mata, kemudian tangannya meraih handuk yang diberi oleh kakaknya. Perempuan itu bukannya mengeringkan tubuhnya, tetapi malah menutupi tubuhnya seakan-akan itu adalah selimut yang hangat.

"Ponsel ku ketinggalan di kamar tadi," ujar Shella dengan mata yang kembali terpejam.

Clara mengerutkan dahinya kesal ketika melihat kelakuan adiknya ini. Dengan sengaja, Clara menarik handuk itu kemudian dilemparkannya ke wajah Shella.

"Apaan sih, Kak," sungut Shella kesal. Dia kembali mengambil handuk itu lalu menatap sang kakak dengan tatapan kesal. Apa maksud kakaknya coba?

Clara menjitak dahi Shella dengan keras hingga membuatnya sedikit mengaduh pelan. "Cepat pergi mandi. Kau tahu, tubuhmu ini sangat kotor. Dasar anak nakal."

Shella memberengut kesal. Well, sebenarnya dia sangat malas untuk bergerak dan membersihkan diri.

"Baik, Kakak," ucap Shella dengan nada yang semanis mungkin, padahal hatinya sudah terasa sangat dongkol sekarang.

****

Shella sedang mengeringkan rambutnya yang baru dicuci tadi. Jika saja dia tidak terkena air hujan, maka ia tidak akan repot-repot untuk mencuci rambutnya. Apalagi di tengah malam begini membuatnya sedikit kedinginan walau sudah bermandikan air hangat.

Shella kemudian berjalan menuju ke arah dapur. Dilihatnya Clara sedang duduk di kursi makan dengan mata yang terfokus pada ponselnya. Di meja makan itu terdapat segelas susu coklat hangat yang disediakan untuknya.

Perempuan itu langsung saja duduk di kursi makan dengan tangan yang meraih segelas susu itu. Kemudian, diminumnya dengan cepat hingga gelas itu habis tidak bersisa.

Setelah itu, ia kembali meletakkan gelas itu di atas meja dan berjalan pergi meninggalkan kakaknya yang masih saja serius menatap ponselnya.

"Kak, aku pergi ke kamar dulu. Good night," pekik Shella yang sudah berada di ujung tangga.

"Iya, iya. Good night too," ujar Clara dengan mata yang masih tidak tergeser dari ponselnya sedikit pun.

Shella hanya menggeleng-gelengkan kepala ketika melihat kelakuan kakaknya. Gosh, sebenarnya apa yang dilihat oleh kakaknya ini? Entah kenapa kakaknya itu tersenyum-senyum sendiri sembari melihat ke arah ponselnya.

My Dangerous Boy✅ {TURNER SERIES #1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang