Author Pov#
Pada suatu pagi yang cerah, seorang ibu mengumpulkan keluarga kecil nya di meja makan untuk sarapan bersama. Hal yang sangat jarang terjadi dalam keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, serta sepasang anak perempuan dan laki-laki ini.
Hye Ri, si bungsu, melangkah cepat menuruni tangga menuju meja makan. di belakangnya ada Yoongi, kakak lelaki satu-satunya yang mengikuti apa yang di lakukannya.
"Baiklah.. Karena semua sudah berkumpul, eomma akan memberikan pengumuman penting pagi ini..", ujar sang ibu memulai percakapan sebelum semua mulai makan.
Hye Ri Pov#
"Apa..?? Menikah..?? Di umurku yang masih segini..?? Aku tidak mau..!!", protesku pada eomma begitu mendengar yang beliau katakan.
"Tapi ini adalah wasiat terakhir dari kakek mu, sayang.. Kau harus melakukannya.."
"Kenapa bukan Yoongi-oppa saja yang menikah lebih dulu..??", tunjukku pada oppa yang langsung tersedak makanan nya. Wajar kalau ia sampai begitu, Karena selama ini ia paling anti jika di tanyai kapan menikah oleh eomma. Padahal umurnya sudah cukup memadai untuk memiliki sebuah keluarga sendiri.
"Karena almarhum teman kakekmu itu tidak memiliki cucu perempuan.. Keluarga itu hanya punya satu anak lelaki.."
"Tetap saja aku tidak mau.."
"Kalau yang akan menjadi suami mu itu Gi Kwang..?? Apa kau mau tetap menolak..??", goda eomma dengan senyum sejuta arti nya.
"Daebak.. Hye Ri-ya, bukankah kau sudah lama menyukai Gi Kwang..?? Tunggu apa lagi..?!", celetuk Yoongi balas dendam.
"Plak..!!", sebuah jitakan maut kudaratkan di kepala oppaku. Ia menggerutu sebal, tapi tak membalas, karena ia terlalu sayang padaku.
"Apa maksud eomma..?? Aku akan menikah dengan Gi Kwang-oppa..??", tanyaku lg.
"Ehm.. Maljya.. Kau akan di jodohkan dengan nya..", jelas eomma.
"Jinjya..?? Lalu bagaimana dengan Gi Kwang-oppa..?? Apa ia setuju..??"
Dalam hati aku harap-harap cemas, apakah Gi Kwang-oppa mau menikah denganku. Seperti yang Yoongi-oppa bilang, aku memang sudah lama menyukai namja itu, tepatnya sejak aku menginjak kelas 1 SMA. Tapi masalahnya, aku tidak tau apakah ia juga menyukaiku.
Yoongi-oppa sering menggodaku dengan mengatakan kalau Gi Kwang-oppa sudah punya pacar. Karena penasaran, kadang aku suka bertanya langsung padanya apakah benar ia punya pacar kalau kebetulan ia sedang main ke rumah. Namun pertanyaanku selalu ia balas dengan senyuman misterius atau acakan lembut pada rambutku.
Hanya sekali ia pernah menjawab dengan serius, "Aku memang sedang dekat dengan seorang yeoja.. Tapi aku belum bisa memacarinya..", ujarnya dengan tangan yang mengacak2 rambutku.
"Waeyo..??"
"Karena ia masih terlalu polos.. Dan aku tidak mau merusaknya.."
Benar-benar jawaban yang tidak ku mengerti sama sekali. Saat kuceritakan dan kutanyakan pada Yoongi-oppa, ia malah tertawa terbahak-bahak dan bilang, "Dasar tidak peka..!!", sambil mendorong dahiku dengan telunjuk nya.
Kembali ke topik hari ini..
"Tentu saja ia setuju.. Bahkan ia yang paling bersemangat..!!"
Jawaban eomma membuat mataku terbelalak lebar. Apa benar yang di bilang eomma barusan..?!
"Lalu bagaimana..?? Kau mau kan menikah dengan nya, Ri-ah..??", eomma mulai membujuk dengan panggilan sayangnya.
"Sudah.. Trima saja.. Dan cepat berikan appa cucu yang lucu..", celetuk appa yang sejak tadi diam dengan tiba-tiba. Kalian sudah tau kan sekarang, gen menyebalkan Yoongi-oppa itu turunan dari siapa..??
Eomma masih menatapku dengan sorot mata penuh bujuk rayu.
"Baiklah.. Aku mau.. Tapi.."
"Tapi...??", semua serempak mengikuti kata terakhirku dan menatapku penasaran.
"Aku tidak mau ada pesta pernikahan.."
"Call..!! Kalian berdua memang cocok..!! Gi Kwang juga bilang seperti itu..", sahut eomma antusias. "Dan..", beliau menggantungkan kalimatnya, "Kalian akan melangsungkan pernikahan tiga hari lagi dari sekarang..!!"
"Nde..?!", ujarku shock. Aku melongo, eomma tersenyum bahagia, sementara appa dan Yoongi-oppa tersedak bersamaan.
Prolog End.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me.. Touch Me.. Kiss Me..
Fanfiction(Ada 17+ nya dikit, tp ga sampe NC) "Apa..?? Menikah..?? Di umurku yg masih segini..?? Aku tidak mau..!!", protes Hye Ri pd ibunya. "Tapi ini adalah wasiat terakhir dr kakek mu, sayang.. Kau harus melakukannya.." "Tetap saja aku tdk mau.." "Kalau yg...