part~18

4.8K 388 8
                                    

plakk

"hy-hyung..." tangan jungkook memegang pipinya yg memerah ia ingin menangis tapi berusaha ia tahan ia tak ingin semakin dianggap lemah.
maid baru itu menoleh dan terkejut saat melihat kejadian tak terduga bahkan pada hari pertamanya bekerja disana

"apa hah!! puas sekarang!! cih! dasar lemah!"
meskipun tak lagi ada pukulan setelahnya tetapi kata-kata itu berhasil melukai hati jungkook sangat

"m-mian hyung" sungguh jungkook berusaha menahan isakannya mati matian saat ini bahkan ia menggigit bibir bawahnya kuat-kuat agar isakan itu tak keluar

"lebih baik kau ma-"
"JIMIN!!" ucapan jimin terpotong dengan bentakan yoongi yg tiba-tiba keluar dari kamar jungkook

dan terlihat juga seokjin keluar dari kamarnya saat mendengar bentakan yoongi

"mulai saat ini jangan pernah membentak jungkook! atau bahkan sampai melukainya! karna aku tak akan tinggal diam! aku akan tinggal disini untuk menjaganya dari kalian berdua!" tangan kiri yoongi menggenggam erat tangan jungkook dan satunya lagi menunjuk seokjin dan jimin yg terlihat geram akan kelakuan mereka

"hah! terserah kau saja yoongi! bahkan kalau perlu kau tidak usah repot-repot tinggal disini dan bawa dia pergi saja jangan pernah kembali!" ucap seokjin tak mau kalah

"hyung!! kau keterlaluan! sebenarnya apa alasan kalian sampai membenci jungkook!? hah!!" yoongi semakin geram dengan tingkah seokjin

"Hhh kau tak perlu tau alasannya. karna kau tak akan pernah bisa mengerti" ucap seokjin sedikit terkekeh mendengar pertanyaan yoongi

"ji-"
"hyung.. sudahlah gwaenchanayo" ucap jungkook tak ingin memperburuk suasana  toh ia merasa memang ia yg menyebabkan semua ini
"tapi jung-"
"hyung.."
"Hhh baiklah" yoongi menghela nafasnya mencoba meredakan emosinya

"hah! anak manja!" ucap jimin dengan smirknya

"diam kau!"-yoongi
"kau yg diam yoongi!!"-jin

hufft
"ayo kook" ucap yoongi menarik jungkook menuju kamarnya tanpa meladeni kembali ucapan jin

"gwaenchana hyung... aku tau kau belum bisa melupakan yehna dan juga sakit hati kita" ucap jimin mengelus punggung jin

seokjin tersenyum kearah jimin dan menganggukkan kepalanya mantap seperti memberi tau jika ia baik baik saja
"gomawo jimin-ah" dijawab anggukan dengan jimin

maid disana yg sedari awal menyaksikan kejadian itu merasa iba dengan jungkook padahal menurutnya jungkook itu baik yah meskipun baru tadi melihatnya tapi ia yakin itu. kemudian ia kembali dengan tugasnya

-
-

"jungkook kau tinggal dirumah hyung saja ya?" bujuk yoongi saat baru tiba dikamar jungkook
"tidak hyung, kasian hyungdeul nanti jika mereka lapar atau sakit gimana? ah tidak tidak. nanti juga eomma dan appa pulang aku harus bilang apa?" tolak jungkook dengan cara mencari alasan-alasan yg masuk akal

"dirumah kan sudah ada maid jungkook? juga nanti aku yg akan memberi tau eomma dan appa jika bertanya" ucap yoongi sedikit memohon kepada jungkook

"aku tidak mau hyung! tolong jangan paksa aku hyung.."
setelah melihat jungkook yg lebih  memohon akhirnya yoongi menganggukkan kepalanya

"tapi hyung benar benar akan tinggal disini untuk menjagamu"
"ne. gomawo hyung"
yoongi sangat gemas dengan tingkah jungkook. tangannya mengacak rambut jungkook dan itu membuat sang pemilik rambut cemberut sambil merapikan rambutnya kembali
"hyung... ini itu susah menatanya.." ucap jungkook mempoutkan bibirnya. dan itu membuat yoongi semakin gemas tau

--oOo--

sudah sebulan yoongi tinggal dirumah keluarga kim dan kini yoongi juga semakin dekat dengan taehyung dan mengenal namjoon juga hoseok

hari ini orang tua jungkook akan pulang. ia sangat senang dan sedang mempersiapkan makanan dengan Ahn ahjuma

"ahjuma yg ini biar kookie saja. ahjuma pindahkan saja makanan yg sudah siap ke meja makan" ucap jungkook dengan tangan yg masih sibuk kesana kemari membuat makanan spesial untuk menyambut kedatangan orang tuanya

"ne tuan muda" sahut Ahn ahjuma

"waah.... kookie kau memasak apa saja?" tanya yoongi yg baru selesai dari acara mandinya

"ada banyak hyung! hyung duduklah tapi jangan dimakan dulu! kita nunggu eomma dan appa sampai"

"siap tuan" ucap yoongi menghormat kearah jungkook. jungkook yg mendengar hanya terkekeh dengan kelakuan yoongi

"ah akhirnya selesai" jungkook segera ikut membantu Ahn ahjuma yg menata makanan diatas meja makan

ding dong (anggap suara bel rumah ya)

"biar aku yg membukanya ahjuma" ucap jungkook saat melihat Ahn ahjuma yg ingin pergi untuk membuka pintu

cklek

"eomma appa" seketika jungkook berhambur memeluk eommanya

"aigo... anak eomma ini.." ucap nyonya kim menyentil hidung mancung jungkook
"ekhem! jadi appa tidak dipeluk nih? oke hanya eomma yg  dirindukan" ucap tuan kim pura-pura ngambek

"hehee aku merindukan appa" jungkook berganti memeluk appanya

"eomma appa ayo masuk kita makan dulu pasti kalian lapar habis perjalanan jauh" jungkook menuntun nyonya dan tuan kim masuk kedalam rumah
"wah... pasti ahjuma yg memasak" ucap nyonya kim menebak dan itu membuat jungkook cemberut
"aku yg memasak eomma. ahjuma hanya membantu. iyakan ahjuma?"
"ne tuan" ucap Ahn ahjuma tersenyum mengiyakan
"tuh kan.." jungkook tersenyum puas mendengar jawaban Ahn ahjuma
"wah.. sejak kapan kookie pintar masak?" tanya tuan kim menaik turunkan alisnya
"sejak-" jungkook tak melanjutkan kata-katanya ia takut eomma dan appanya akan semakin bertanya jauh nantinya

"ah aku akan memanggil hyungdeul dulu" lanjutnya dan beranjak menuju kamar hyungdeulnya

tuan dan nyonya kim hanya mengendikkan bahunya melihat jungkook yg mengalihkan pembicaraannya dan duduk dikursi meja makan

"eomma appa apa kabar?" tanya yoongi yg sedari tadi hanya diam mendengarkan
"oh yoongi.. maaf sampai melupakanmu" ucap nyonya kim sedikit tertawa
"kami baik. oh ya terimakasih sudah menemani mereka dirumah ini"
"hahaa aku malah senang bisa tinggal dengan jungkook"
"eh?"
"ah lupakan eomma appa" ucapnya karna merasa hampir saja keceplosan

dan setelahnya seokjin dan jimin sudah sampai di bawah dan mereka hanya ngobrol-ngobrol kecil. jungkook hanya mendengarkan ketika itu jimin dan jin yg berbicara ia hanya menjawab pertanyaan seadanya yg diajukan kepadanya saja

untuk seminggu kedepan mungkin jungkook akan merasakan kasih sayang eomma appanya dan sedikit kehangatan hyungdeulnya meski jungkook tau itu hanya pura-pura tapi ia sudah sangatlah merasa senang dan setelahnya mereka -nyonya dan tuan kim- akan kembali lagi bekerja ke negara tetangga. jungkook berfikir mungkin ia akan kembali kesepian meski masih ada sahabatnya ah mereka semua adalah hyungnya yg setia membuatnya tertawa untuk sejenak melupakan kebencian hyungdeulnya dan sakitnya yg bahkan mungkin bisa saja merenggut nyawanya sekarang juga. hah.. siapa yg tau rencana tuhan kita manusia hanya bisa pasrah




to be continued

thanks for reading~

-big love-

i Need You Brother✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang