part~20

5.2K 406 26
                                    

pemakaman tuan dan nyonya kim berjalan khidmat. cukup ramai dengan kerabat seperti tetangga, rekan kerja, serta saudara juga teman mereka yg ikut menghadiri acara duka tersebut.

seokjin jimin, sedari awal mereka terus saja menangis dengan duduk bersimpuh di depan gundukan tanah dimana orang tua mereka tertidur di dalamnya, entahlah air matanya seperti tak akan pernah habis. yoongi taehyung namjoon hoseok, mereka juga disana menemani juga berusaha mencoba menenangkan mereka.

"hyung..jimin.. ikhlaskan kepergian eomma appa.. mereka akan bersedih jika melihat kalian seperti ini.. kalian tidak ingin itu terjadi kan hm?.." yoongi sedikit berjongkok menyamakan posisinya dengan saudaranya itu. tangannya terulur mengusap bahu keduanya berusaha memberikan sedikit ketenangan disana

"t-tapi yoon.. hiks hiks.. aku ak-aku hiks.." lidah jin seakan mati rasa hanya untuk mengucapkan sesuatu sama halnya dengan jimin ia hanya menangis tapi sepertinya ia sedikit lebih tenang dibanding dengan jin

"hyung.. jimin.. mereka tidak pergi mereka slalu bersama kalian.. " ucap namjoon berjalan lebih mendekat kearah mereka dan berjongkok

"mereka disini.. di hati kalian.. selamanya" lanjut namjoon

"ne hyung, jimin. masih ada kita juga jungkook." -hoseok

"ayo kita pulang jin hyung, jim.. sebentar lagi akan turun hujan"-taehyung

seokjin dan jimin berdiri dibantu dengan yoongi dan namjoon

"kami pulang dulu eomma appa, kami akan sering-sering mengunjungi kalian, saranghae"

-
-
-
-
-

titt titt titt titt titt

hanya suara pendeteksi jantung yg memecah keheningan di dalam ruangan serba putih tersebut

sudah seminggu ia belum membuka matanya setelah dinyatakan koma

entahlah. mungkin sebentar lagi ia akan bangun atau bisa jadi tak akan pernah membuka matanya kembali

cklek

"annyeong kookie-ah..." senyuman yg dipersiapkannya kembali pudar saat yg diharapkannya tetap sama tak ada perubahan, ia tetap tertidur dengan damainya

"kookie.. kau tak ingin bangun eoh? hyung sudah lima kali membolos dalam seminggu demi menunggumu bangun. apa kau tak ingin memarahi hyung hm? bangunlah kookie.. hyung merindukanmu" namja itu taehyung. ia berusaha mati-matian menahan air matanya agar tak jatuh karna ia tau jungkook pasti tak menyukainya

tes
ah! apa daya taehyung. ia tak mampu lagi menahannya air mata itu jatuh dengan sendirinya

"lihatlah kook..hiks.. hyung menangis hiks hiks.. kau tak ingin memarahiku hm? hiks.. kookie bangunlah saeng.. kami merindukanmu hiks."

cklek
"oh taehyung.. jangan bilang kau membolos lagi" ucap yoongi baru masuk dengan hyunwoo yg ingin memeriksa keadaan jungkook

"mian hyung" lirih taehyung menundukkan kepalanya yg kemudian sedikit menjauh memberi ruang untuk hyunwoo

hufft
"jika jungkook tau kau membolos karnanya ia akan menyalahkan dirinya nanti tae.." ucap yoongi sedikit melembutkan nada suaranya

"oh! jungkook!" pekik hyunwoo mengalihkan pembicaraan mereka berdua

"ada apa hyung!" yoongi dan taehyung segera menghampiri ranjang jungkook

"kau sudah sadar?" tanya hyunwoo lagi

matanya tetap tertutup tapi ada sedikit pergerakan juga air matanya menetes. hyunwoo tau jika jungkook masih berusaha untuk membuka matanya

perlahan matanya mulai terbuka, sedikit mengerjap mencoba membiasakan dengan cahaya yg masuk ke dalam retinanya

i Need You Brother✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang