Diary sexy girl

Part 14

Dengeriiiiin lagunya dulu giiihhh,,siapa tahu mendadak galau pas dengernya,,n tambah semangat dehhh votementnya,,hahahaaaaaa ngayal dot kom.

"Rey aku sayang dan cinta sama kamu,,jadi please berhenti nyakiti alona,,apa sayang dan cinta aku gak cukup buat kamu"dengan menggenggam tangan rey,dan menatap tajam matanya,fika mengutarakan isi hati yang memang jarang dia ungkap kepada kekasihnya itu.
"Aku akan melepaskan alona, asal kamu juga harus memutuskan perjodohan orang tuamu fik, karena aku tahu kamu gak bakalan bisa membantah keinginan mereka. Tapi aku juga gak bisa merasakan sakit hati akan mengingat keputusanmu nanti. Jujur,,hati ini hanya untuk kamu fik,,dan aku juga gak tega terus terusan memainkan hati alona dengan selalu bilang aku sayang dia,,padahal semua ini ku lakukan karena aku mau mendengarkan perasaan kamu yang sebenarnya,,dan berhasilkan??aku tau kamu masih mencintaiku" rey langsung melepaskan genggamannya dari tangan fika, dan menggantinya dengan menarik fika dalam dekapannnya.
Setelah mengatakan panjang lebar perasaannya,,rey tidak sadar kalau ada seseorang yang hanya berjarak sepuluh langkah dari posisi mereka berpelukan. Dan orang itu alona.

Alona tak beranjak dari tempatnya,,dia masih terkejut akan kenyataan yang didepan matanya. Dan satu sisi, dia jua ingin mendengar lebih lanjut kebohongan apalagi selama ini yang dia tak ketahui.
Sambil menekan dadanya yang mulai sakit akibat melihat dan mendengar kejujuran sepasang kekasih,, bukan lebih tepatnya dua orang yang saling mencintai tapi belum bersatu karena suatu keadaan.

Fika membalas pelukan rey dengan erat
"Aku tahu,,maafkan aku karena aku tidak bisa berjuang untuk hubungan kita,,tapi setelah ini aku janji aku akan berjuang".
"Kita berjuang sama sama,,dan aku juga secepatnya akan melepaskan alona"
"Jangan!!!kamu tak perlu melakukan secepatnya"
"Kenapa??bukannya lebih cepat maka alona lebih tak akan merasakan sakit hati yang terlalu dalam." rey bingung dengan sifat fika,,tadi dia sendiri yang mengatakan supaya rey melepaskan alona,,sekarang??
"Kamu tak tahu yang sebenarnya rey,,kalau dia tahu yang sebenarnya bukan hanya hatinya saja yang akan tersakiti,tapi akan membuat kesehatannya..."
Belum selesai fika bicara,,alona lebih dulu memotongnya.

"Aku sudah tahu fika,,dan aku baik baik saja"dengan senyum yang begitu tulus, membuat orang yang melihatnya tak percaya akan kelakuan alona saat ini saat mengetahui kenyataan yang pahit,,bahkan sangat pahit. Karena selain dipermainkan perasaannya, dijadikan sebagai pelampiasan, dia juga dihianati dibohongi oleh sahabatnya sendiri,,sahabat dari kecilnya.

Dan bagai disambar petir,,rey dan fia membulatkan matanya saat melihat alona disamping mereka.
Sekali lagi dengan senyuman diwajah pucatnya alona kembali berkata
"Aku sudah tahu,,dan aku tak apa apa, malah aku senang kamu akhirnya bisa jujur dengan perasaanmu, jangan menyangkalnya lagi,,nanti malah galau galau gak jelas malah curhat gaje bikin pusing aku tau gak,,hheee"alona terkekeh sendiri menertawakan nasibnya.

Kemudian alona beranjak melihat rey yang masih dengan wajah terkejutya, dia memberikan senyum tipis
"Buat loe,,awas kalau bikin sahabat gue sakit hati, cukup gue aja kali..hahahaa alona tertawa miris
"Dan sakit hati itu ternyata gak enak,,semangat yahh buat perjuangin cinta kalian"
Alona melangkah pergi yang sebelumnya tetap memberikan senyuman manis kepada orang orang yang sudah menyakiti hati bahkan jantungnya. Tapi alona berdoa dalam hati
"Pleasee jangan lemah sekarang yah jantung,,jangan malu maluin aku saat ini sama mereka yang sudah memberikan pelajaran yang amat sangat berharga"
Alona baru saja melangkah tapi lengannya sudah lebih dulu dicekal oleh rey
"Al,,aku bisa jelasin..dan ku mohon tolong jangan kaya gini,,kamu boleh. Marah atau mukul aku,,tapi pleasee jangan kaya gini!!"
"Emank gue kenapa?ada yang salah ya??"
Rey mendengar kata loe gue dari mulut alona merasa aneh,,ada sesak didadanya,,yang tak tahu karena apa. Yang pastinya dia tahu kalau alona sudah menganggap hubungan mereka seperti awal pertemuan mereka, tidak dekat, bahkan malah terkesan tidak ingin mengenal.