5~A Mafia Obsession

92.5K 4.5K 22
                                    

Seila berjengit kaget saat melihat Fania sudah berdiri menunggu nya.
"Nona sudah bangun ? Maafkan saya nona karena terlambat datang, saya pikir nona ak--"

"Apa itu ?" potong Fania dengan berjalan menghampiri Seila yang sedang memegang seuatu.

Seila mengulurkan kedua tangan nya kedepan Fania. "Ah, ini pakaian ganti untuk nona." Sebelum kemudian berjalan menuju ranjang dan menaruh pakaian tersebut di atas.

"Saya akan menyiapkan air untuk anda pakai, sebelum turun untuk sarapan di bawah nona." sambung Seila.

"Tidak. Aku sedang tidak ingin sarapan. Jadi, setelah aku mandi bisakah kau mengantar ku untuk berkeliling Mansion ?"

"Tentu nona."

🎲🎲🎲

Nama lelaki bermata amber itu adalah Breanch Hemiltton Altezza. Tidak banyak yang bisa di ketahui Fania dari cerita Seila--pelayan termuda. Lelaki bermata amber itu atau nama asli nya adalah Breanch akan keluar bekerja di luar Mansion selama 3 kali dalam seminggu, mulai dari jam 9 pagi sampai jam 7 malam.
Dan sisa dari hari itu dia tidak akan keluar dari Mansion milik nya, dia akan bekerja di dalam ruang kerja nya yang terdapat di dalam Mansion. Kecuali, ada hal yang mendesak barulah lelaki tersebut keluar.

Pekerjaan nya ? Fania sudah bertanya tentang itu. Tapi, Seila tidak tauh apa pekerjaan dari Tuan nya. Hanya hal - hal umum yang di ketahui nya seperti waktu berangkat kerja Tuan nya dan selebih nya tidak ada lagi, bahkan hal terkecil seperti makanan favorit nya.

"Seila." Panggil Fania membuat Seila yang sedang berjalan di depan nya untuk memandu nya berkeliling terhenti dan menoleh.

Mereka sudah menghabiskan 30 menit lebih untuk berkeliling Mansion besar ini. Dan Fania sudah bisa menghapal sedikit jalan, agar tidak tersesat seperti semalam.

"Aku haus. Bisa tunjukkan jalan menuju dapur ?"

Fania berbohong. Diri nya hanya ingin menuju dapur karena biasa nya di dapur terdapat pintu belakang. Tidak banyak pintu keluar di dalam Mansion yang dapat di temukan Fania saat berkeliling bersama Seila. Sedangkan Fania sudah harus keluar dari Mansion ini, setidak nya malam ini.

Pintu depan ? Fania tidak dapat keluar dari pintu depan. Saat Fania keluar dari depan diri nya akan bertemu dengan 2 orang penjaga yang di tugaskan, di tambah ada Camera CCTV.

"Bagaimana jika kita kembali ke kamar nona, saya akan mengantarkan air untuk nona sekaligus makanan."

Fania menggelengkan kepala nya menolak "Tidak. Anggap saja ini bagian dari tur berkeliling Mansion. Aku tidak melakukan hal - hal setengah - setengah."

"Apa tidak apa - apa nona ke dapur ? Di sana bukan tempat untuk nona." Seila terlihat sedikit ragu untuk menunjukan jalan menuju dapur.

Bukan karena apa. Tapi, Seila hanya takut diri nya akan di marahi oleh para pelayan yang lebih tua dari nya.

"Ya."

Kali ini Seila mengangguk lalu kembali berjalan menuju dapur dengan Fania yang mengikuti nya di belakang.

Saat Seila dan Fania masuk ke dalam dapur keadaan sudah sibuk dengan di penuhi 3 orang wanita paruh baya dan 1 orang pria yang berpakaian chef yang sedang memasak.

Saat menyadari Seila dan Fania masuk ke dalam dapur, sontak ke-4 orang tersebut berhenti dari kesibukan nya sebentar dan memberi salam sebelum kembali sibuk dengan pekerjaan mereka.

Fania menatap sebuah pintu berwarna putih yang terdapat di ujung dapur sedang terbuka memperlihatkan dunia luar, sebelum seorang pelayan wanita masuk dengan sebuah kantong plastik di tangan nya lalu kembali menutup pintu.

Seila menyodorkan segelas air putih ke pada Fania yang di terima Fania lalu meminum nya. "Nona saya akan mengantar anda kembali ke kamar. Saya juga sudah tidak mempunyai waktu untuk menemani anda kembali berkeliling, ada pekerjaan yang harus saya kerjakan."

Dengan menyodorkan kembali segelas air putih yang masih terisi setengah air kepada Seila
"Terimakasih.Aku masih ingin berkeliling sedikit lagi. Kau bisa kembali bekerja."

"Apa nona yakin ?"

"Ya. Tidak perlu khawatir, aku sudah bisa menghapal sedikit jalan menuju kembali ke kamar. Oh ya, kau bilang Tuan Breanch sedang keluar bukan ? Dan dia akan kembali pukul 7 malam ?" Seila menganggukkan kepala nya menjawab pertanyaan Fania.

Bagus. Aku mempunyai peluang.

"Kalau begitu selamat bekerja, Seila. Aku akan berkeliling sedikit lagi."

Fania berbalik berjalan keluar dari dapur. Sekarang diri nya sudah mempunyai akses untuk keluar dari Mansion ini. Diri nya tinggal harus memperhatikan situasi.

Fania berhenti berjalan saat diri nya baru tiba di ruang makan dengan sebuah tangan kecil memegangi lengan nya, membuat nya terhenti berjalan.

"Nona." kembali mendengar suara Seila memanggil. Membuat Fania menoleh menatap gadis berusia 16 tahun itu.

"Nona. sebaiknya nona sudah harus berada di dalam kamar sebelum Tuan pulang dan mencari anda."

Seila berhenti sebentar berbicara untuk menarik napas sebelum kembali berbicara.

"Jika Tuan mencari anda dan tidak menemukan nona. Tuan akan marah besar dan melampiaskan nya kepada orang yang tidak bersalah."




A Mafia obsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang