Untuk kesekian kali nya Fania terus menengok keluar untuk mengamati situasi sebelum kembali menutup pintu nya.
Sekarang sudah jam 17.30 yang berarti tinggal beberapa menit lagi sebelum Breanch kembali.
Kembali membuka pintu kamar nya untuk mengamati situasi dan mendapati semua pelayan sedang sibuk bekerja, Fania melangkah keluar lalu menuruni tangga.
Beberapa pelayan sedang sibuk mengatur meja makan untuk persiapan makan malam Breanch setelah pulang, bahkan karena terlalu sibuk dengan makan malam Breanch para pelayan tidak memedulikan Fania.
Tapi, tunggu ada 7 buah piring yang di tata di atas meja tersebut. Berarti bukan hanya lelaki itu yang akan makan malam, ada orang lain yang akan makan malam dengan nya.
Dengan cepat Fania berjalan menuju dapur dan melihat hanya ada 2 orang pelayan yang sibuk berkutat di dapur. Pintu yang akan membawa nya ke dunia luar ada di depan nya dengan jarak 10 langkah dari nya.
Fania dengan bimbang berdiri memperhatikan 2 orang pelayan tersebut sebelum kembali berbalik menatap ke arah pintu. Setelah yakin pelayan tersebut tidak mengetahui keberadaan nya dengan langkah kecil dan pelan Fania berjalan ke arah pintu.
Fania hanya harus memutar gagang pintu tersebut dan pintu itu akan terbuka untuk nya. Tapi, entah kenapa rasa nya Fania sangat gugup hanya untuk membuka pintu itu.
Kembali mengintip melihat kedua pelayan yang sudah hilang entah kemana membuat Fania semakin cemas. Tanpa menunggu lagi Fania memutar gagang pintu tersebut dan pintu itu
Tidak terbuka ! Pintu nya terkunci !
Hingga taklama sebuah bunyi sepatu pentofel terdengar masuk ke dalam indera pendengaran nya.
"Kau mencoba kabur ?" pemilik suara berat itu adalah Breanch.
Membuat jantung Fania berhenti berdetak untuk sesaat. Fania tidak tauh karena apa diri nya menjadi ketakutan.
🎲🎲🎲
"Sakit! Lepas. Ini sakit !" Ucap Fania sambil menghentakan tangan nya agar terlepas dari genggaman Breanch tepat saat pintu kamar Fania tertutup.
Dengan kasar Breanch menarik pergelangan tangan Fania dan menyeret nya kembali kedalam kamar.
"Kau mencoba kabur ?" Tanya Breanch dengan tenang dan kedua tangan yang berada di dalam saku celana nya. Mengepal dengan kuat, berusaha tidak marah dan melempar perempuan ini keluar dari balkon kamar.
Fania membuang arah pandang nya ke arah lain dengan satu tangan nya yang masih mengelus pergelangan tangan nya yang merah "Tidak."
Suara sepatu pentofel milik Breanch kembali bergema mengeluarkan suara mengintimidasi saat lelaki tersebut berjalan ke arah nya.
Dengan tenang Breanch berjalan pelan dan mata yang mulai menyipit menatap Fania "Lalu sedang apa kau di depan pintu dapur itu ?"
"Ak--Aku. Aku... Mencari Seila." Dusta Fania.
Dahi Breanch mengerut mendengar jawaban dari Fania. "Seila ? Siapa Seila ?" tanya Breanch.
"Dia seorang gadis berumur 16 tahun yang bekerja di mansion mu ini." jawab Fania dengan ketus tanpa berbalik menatap Breanch.
Terjadi keheningan yang cukup lama. Breanch tidak beranjak dari tempat nya dan menatap Fania yang masih membuang arah pandang nya tidak ingin memandang Breanch.
Breanch menanggukan kepala nya sebelum kembali membuka pembicaraan dengan Fania "Dengar, itu terakhir kali nya aku melihatmu di depan pintu dapur."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Mafia obsession
RandomEstefania Aretta seorang perempuan yang menginjak umur 25 tahun ini. Bekerja sebagai salah satu pemilik tokoh bunga di kota Las Vegas. Semua nya berjalan dengan baik seperti hari biasa nya. Sebelum seorang lelaki bermata Amber menyuruh anak buah ny...