Veiled

853 63 5
                                    

Konser 5sos di Eropa akan berakhir. Dalam beberapa hari lagi aku dan Luke akan kembali ke Aussie. Beberapa hari terakhir pun Luke tidak pulang karena jadwal yang sangat padat.

Aku tersenyum terhadap beberapa kru yang ku kenal. Sebaliknya pun mereka menyapaku. Langkah ku terhenti ketika mendengar nada suara yang ku dengar.

"Kita bisa berakhir."

"Tapi kenapa?"

"Aku memiliki isteri yang mencintaiku dan anak yang selalu menungguku pulang. Kamu tau semuanya.."

Aku melihatnya menutup wajahnya. menangis tertahan. Sementara Luke hanya berdiam diri tanpa ingin meliriknya sama sekali.

"Aku menemanimu selama ini, Luke."

"Kamu nggak akan ngerti apa yang sudah kujalani bersamanya, Arzaylea." Luke menghembuskan nafas gusar. "Aku tidak akan bisa melepaskannya."

"Jadi kamu memutuskan aku yang harus pergi?"

"Kamu bisa menyimpulkannya seperti itu."

Wanita itu tampak menyeka sisa air mata diwajahnya. Berdiri tegak dan mengambil tasnya.

"Okay. Aku akan pergi. Terima kasih atas semua yang sudah kita jalani."

Arzaylea berjalan menuju pintu keluar tetapi Luke malah menahan tangannya. Ia menarik wanita itu ke pelukannya.

Nafasku tercekat. Beban seakan jatuh menimpa seluruh jiwaku. Rasa sakit menyeruak di dadaku.

"Jaga dirimu." ucap Luke dengan senyum tipis yang ia berikan.

Aku memaksa untuk berpaling. Tubuhku merosot ke lantai. Kepalaku tersandar pada sisi pintu. Aku memejemkan mataku untuk mencerna dengan jernih apa yang barusan kulihat.

Mereka berakhir.

Dengan cara yang baik. Luke melakukan semuanya dengan sangat baik. Tanpa harus menyakiti perasaan wanita itu lebih dalam karena memilihku.

Tapi apa ini?

Apa yang kurasakan?

Aku malah ragu dengan semuanya setelah melihat mereka berdua. Kenapa aku malah meragukan Luke?

Pikiranku kalut. Begitu banyak pertanyaan yang bergumul. Banyak kata mungkin yang bergantung di dalam sana.

Apakah Luke memang rela melepaskan wanita itu?

Demiku?

.

"Benar tidak apa-apa?"

Aku menggeleng dan tersenyum. "Tidak. Aku baik-baik saja. Kau bisa melihatnya, kan?"

"Wajahmu terlihat frustasi, itu yang kulihat."

Kazen mengarahkan telunjuk panjangnya membuat bentuk lingkaran pada wajahku.

"Kau harus bicara dengannya. Jangan diam saja."

Aku menghela nafas. "Aku tidak mengerti. Aku menghargai keputusannya tetapi disisi lain aku tiba-tiba ragu."

"Karena dia terlihat belum melepaskan wanita itu?"

Dahiku merengut. Mataku berkedip beberapa kali. "Kau tau apa? apa aku ada bercerita padamu?"

Seingatku tidak. Aku belum sama sekali menceritakan apapun mengenai masalah Luke dan Arzaylea pada siapapun, bahkan Jenna.

Aku dan Kazen bertemu untuk kali ketiga pada hari ini. semenjak hari dia menolongku dan waktu ketika kami tak sengaja bertemu di supermarket. Mana mungkin dia tau apapun. Kami baru kenal.

Salvation || Luke Hemmings (Sequel Of My Young Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang