Away

442 52 14
                                    

"You better get out here, Luke. You all."

Luke tampak kebingungan terlebih lagi melihat raut panik di wajah isterinya itu. "Tapi kita harus interview 10 menit lagi."

Tak ambil pusing, Violet langsung meraih tangan Luke dan menarik lelaki itu bersama. "Kita nggak punya banyak waktu."

Tepat setelah itu, terdengar suara tembakan yang kemudian disusul suara teriakan panik orang-orang. Violet mengumpat pelan lalu menengok kebelakang melihat tiga teman Luke yang sudah berlari kencang menyusul mereka.

"Violet—"

"Kita harus pergi dari sini!" potong Violet. Ia terus berlari agar bisa segera keluar dari gedung tersebut.

Tiba-tiba ada dua orang pria bertubuh seperti bodyguard menghadang jalan. "Kau pikir mau kemana, huh?!" bentak salah satu dari mereka.

"Menyingkir dari jalan!" teriak Violet marah.

"Tangkap dia."

Violet tersenyum meremehkan lalu berlari ke arah mereka lalu meninju satu-persatu wajah lelaki itu dengan keras. Berbeda dengan Luke yang hanya dapat mematung.

"Pergi ke mobil, Luke!" teriak Violet, mengalihkan perhatian Luke yang terpaku menatap dirinya.

"T-tapi—"

"SEKARANG!"

Luke pun segera berlari menjauh meninggalkan Violet. Sementara itu, Violet masih sibuk menghajar para lelaki itu.

"Menyerahlah. Kami tidak akan menyakitimu." Ucap pria itu dengan wajah bengis.

"Kau terlalu meremehkanku!"

Duap!

Violet menendang wajah lelaki itu dengan keras membuat ia berhasil bebas dari kekangannya. Suara teriakan dari belakang, membuat Violet menengok. matanya membulat lebar ketika melihat tiga teman Luke yang sedang dihajar habis-habisan. Keadaan sungguh sangat kacau ketika Violet melihat sekelilingnya dimana orang-orang sudah menunduk ketakutan ketika suara tembakan dilepaskan ke udara. Ia pun berlari ke arah tiga teman Luke.

Bugh!

Satu tinjuan meluncur ke pipi mulus Michael meninggalkan warna merah disana."AKH! itu sakit sekali brengsek!" Michael berteriak sambil memegangi pipi yang terkena pukulan.

Disampingnya Ashton sedang bergulat dengan lelaki kurus bertindik. Berkali-kali pun kepalan tangannya yang besar sudah membogem bagian wajah lelaki itu namun ia masih bertahan. "Lepasin gue, bangsat!" pekik Ashton dengan wajah jijik. Ia menyikut perut lelaki itu hingga akhirnya ia merintih kesakitan.

Disudut yang agak jauh pun, Calum nampak melawan dua orang lelaki dengan tubuh yang lebih besar darinya. Salah satu dari lelaki itu membogem perutnya tapi Calum berhasil mengelak dan dapat memelintir tangannya kebelakang hingga terdengar suara derak tulang disusul teriakan lelaki itu. temannya yang memiliki banyak tindik dibagian wajah itu, mengerang marah pada Calum dan mendorongnya ke tembok sampai kepala Calum terantuk lalu memberinya pukulan diwajah beberapa kali.

"Aku akan membunuhmu!" ucap lelaki itu dengan sadis. Tangannya bergerak mengambil pisau lipat kecil di saku celana belakangnya.

Calum membeku. Wajahnya memucat karena merasa bahwa hidupnya akan berakhir ditangan lelaki brengsek ini. Namun kemudian matanya menangkap sosok perempuan yang berlari disana dengan begitu cepat. Berlari ke arahnya dengan wajah yang begitu dingin.

"CALUM!"

Mata Calum membelalak ketika melihat sebuah tabung pemadam melayang dengan kecepatan kilat. Calum berhasil menghindari hantaman tabung itu. Perlahan Calum rasakan cengkaraman lelaki di depannya melonggar. Ketika ia membuka matanya, Calum mendapati mata terbelalak lelaki itu yang sedetik kemudian jatuh tersungkur ke lantai.

Salvation || Luke Hemmings (Sequel Of My Young Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang