Asisten's

641 57 3
                                    

"Violet,"

"Uhm?" Violet mengalihkan pandangannya ke arah wanita kepala empat yang berjalan mendekat ke arahnya."Alexis sudah tidur, ya?"tanyanya.

Saat ini, ia memang sedang berada dirumah Daisy karena Alexis yang memintanya. Violet mendudukan dirinya."Ada apa, aunty?"

Daisy terdiam sesaat nampak ragu hendak berkata, namun ia tersenyum kecil."Aunty punya pekerjaan buat kamu,"ia mendongak dan menatap Violet."Selama ini kan kamu kerja hanya jadi pelayan, padahal kamu sekolah sangat tinggi. Aunty rasa kamu nggak pantes buat kerja begitu."

"Nggak papa, kok. Violet udah senang bisa punya pekerjaan, aunty. Masalah sekolah, Violet nggak terlalu mikirin yang penting aku bisa ngehidupin Alexis."balas Violet sambil tersenyum simpul. Daisy memandang Violet terharu, ia mengenggam tangan perempuan itu.

"Kamu mau nggak kerja buat keponakan aunty?"

"Kerja apaan?"Violet mengernyitkan keningnya.

"Sebenarnya sih, ini permintaan sepupu aunty. Anaknya itu butuh asisten seperti nyediain keperluan dia semacam itu, ya..kayak asisten pribadi."ucap Daisy."Kebetulan saat ini, dia perlu banget. Kamu mau nggak? Ya, seenggaknya gaji kamu lebih tinggi tiga kali lipat dan pekerjaanmu itu nggak terlalu capek dan ribet kok."

Violet termenung. Ucapan Daisy terdengar menggiurkan dan kebetulan juga ia tengah memerlukan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bersama Alexis."Emang dibutuhin banget ya, aunty?"

"Iya, sayang. Kamu mau, kan? Aunty emang nggak bisa bantu yang selebihnya tapi aunty mau beri kamu kemudahan."Daisy tersenyum."Kalau kamu setuju, aunty bakal telfon Karen biar dia bisa bilang sama anaknya."

.


"Luke, jalan yuk..."

"Aku mau ke pantai terus ke taman binatang, terus kita minum anggur and..."

"Arzaylele!!"

Arzaylea kaget ketika teriakan Michael yang lantang hampir saja menulikan telinganya. Ia melirik kesal."Apasih, Mike!? Nama gue bukan Arzaylele tau!"

"Terserah gue lah. Gue mau bilang, kita mau sound check setengah jam lagi dan lo nggak bakal bisa dapet kemauan lo."balas Michael sambil tersenyum meledek.

Michael pun pergi, sementara Arzaylea menggerutu kesal."Michael nyebelin banget sih, temen kamu nyebelin banget, pengen aku cakar aja mukanya."katanya. Luke hanya melirik sebentar lalu menghiraukan.

Beberapa lama kemudian, mereka melakukan sound check karena nanti malam mereka akan kembali mengadakan konser, disebuah gedung seni yang terletak tidak jauh dari hotel yang mereka tempati.

Selesai check sound, para member band pun beristirahat sebentar. Semuanya menengok ketika Crystal datang dengan barang-barang miliknya.

"Hi boys." Ia meletakan barangnya diatas meja dan mendudukkan dirinya tepat disamping Calum."Aku membawa kabar untuk kalian."

"Kabar apa?" Sahut Luke.

"Kemarin sore, Karen menelpon—"

Merasa nama ibunya disebutkan, Michael hampir tersedak dengan air lemon miliknya. Ia menatap Crsytal curiga."Mami gue kenapa? Dia nggak ngancam bakal bakar semua video game atau—"

"Mike, bukan itu."potong Crystal sambil mendengus.

"Oke, lanjutkan."Michael mengangguk.

"Karen mengatakan padaku, kalau Michael sering complain mengenai kesulitannya dengan dirinya dan membutuhkan seorang asistent."ucap Crystal membuat ketiga lelaki yang lainnya menengok pada Michael, memicingkan mata curiga.

Salvation || Luke Hemmings (Sequel Of My Young Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang