Carlotte sedang berada di kamar apartemennya yang kecil dan sederhana, memulaskan kutek berwarna biru di kuku-kukunya yang cantik. Dia gadis yang selalu melihat penampilan, meski sangat ceroboh. Cita-citanya ingin menjadi model, tapi lagi-lagi Carlotte harus melepaskan impiannya itu. Suara bising televisi dari ruang tengah pun memenuhi segala penjuru ruangan.
"Carl! Kau harus lihat ini, ya ampun... astaga!" seorang gadis berteriak dari arah ruang tengah yang mengalahkan bunyi televisi.
Carlotte menghentikan pekerjaannya memulas kutek di kukunya kemudian membereskannya dan bangun. Dia berjalan ke arah ruang tengah, dengan mengenakan piyama dan handuk di kepalanya. Dahinya mengernyit saat melihat sahabatnya, gadis berambut cokelat dan kulit yang juga kecokelatan sedang duduk di sofa usang."Ada apa?" tanya Carlotte malas.
"Kemari!" gadis itu menarik tangan Carlotte untuk duduk bersamanya. "Lihat, lihat itu."
Carlotte memutar bola matanya sebal, dia melirik layar televisi yang sedang menampilkan acara fashion dengan karpet merah yang digelar dan dilewati pada selebritis dan model. Juga awak media yang tak hentinya mengambil setiap gambar.
"Lalu?" tanya Carlotte masih tak mengerti.
"Tunggu, ada gosip terbaru," jawab sahabatnya.
"Ya ampun, Ann. Aku tak suka gosip! Itu memuakkan."
Meski malas, tapi Carl tetap saja menontonnya. Para selebritis Hollywood dan para model dunia pun satu persatu melewati red carpet, sampai ada seorang model seksi berkulit eksotis dengan rambut hitam panjang dan gaun backless. Bukan gaun dan model itu yang membuat Carl memusatkan perhatiannya. Akan tetapi sosok yang sedang memeluk pinggul model itulah yang membuatnya membulatkan mata.
"Girlbert Jerr Alessio?" gumam Carl.
Anna mengangguk dan menatap Carl, "Yup! Ternyata Girlbert Jerr itu mengencani model Miranda Juan. Kau tak percaya kan? Beruntung sekali Miranda itu."
"Ish, aku bukannya tidak percaya pada itu. Aku hanya tidak percaya ternyata model sekelas Miranda Juan mau berkencan dengan pria menyebalkan itu," gerutu Carl.
Anna mengerutkan dahinya, "Tentu saja. Wanita mana yang tidak bertekuk lutut bahkan rela membuka kaki demi seorang Gilbert Jerr. Semua wanita pasti ingin menjadi kekasihnya."
"Hell! Tapi tidak denganku, meski dia membuat sebuah drama murahan pun aku tidak sudi dengan pria itu."
Anna menatap Carl dengan dalam dan seksama, "Kau terlihat sangat tidak menyukainya. Kenapa? Dia itu kan pemilik agensi model paling besar di Amerika dan Eropa. Oke, I know he's a bastard and player."
"Dan mungkin saja semua model yang bernaung di agensinya sudah dia kencani atau dia tiduri," serobot Carl dengan nada malas.
"Maybe," balas Anna. "Tapi omong-omong, kau sungguh serius masuk di kantor kepolisian Manhattan? Tidak ada masalah kan, aku hanya takut kau membuat masalah disana."
Carl memukul kepala Anna dengan bantal sofa dan merengut kesal, "I'm not troublemaker! Aku tentu saja yakin."
Anna menghela napasnya, dia sahabat Carlotte dan mereka sudah berbagi apartemen sejak Carlotte kehilangan ibunya. Mereka dari sekolahan yang sama, ketika lulus sayangnya Carlotte memilih memasuki akademi kepolisian, sedangkan Anna masuk ke kedokteran dan mereka berpisah karena Carl tinggal di asrama.
"Ya sudah, aku hanya takut kau membuang berkas penyelidikan yang kau anggap kertas coret-coretan, atau kau menumpahkan kopi di ..."
"Stop!" Carl menutup mulut Anna dengan tangannya sendiri. "Aku baru saja melakukannya tadi siang," lanjutnya dengan cengiran khas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Her Defender [TERSEDIA DI PLATFORM KUBACA}
RomanceSUDAH TERSEDIA DI PLATFORM KUBACA. (Mature Romance) Gilbert Jerr Alessio, pemilik agensi modeling terbesar di daratan Amerika dan Eropa. Bastard, biang rusuh, tampan, terkenal dan licik. dipuja banyak wanita dan seorang player yang anti komitmen. Ta...