Carlotte menggeliatkan tubuhnya, dan merentangkan kedua tangannya. Dia menguap, dan membuka matanya perlahan saat rasa hangat dan sinar mentari pagi menyapa wajahnya. Perlahan dia membuka mata dan melihat gorden putih yang sudah terbuka dengan pemandangan pagi kota Manhattan. Dia mengernyitkan dahi dan mengingat bahwa kamar di apartemennya tidak memiliki pemandangan seindah ini.
Carl pun bangun dan mendudukan diri, melihat ke sekeliling dan menemukan bahwa dirinya berada di sebuah kamar besar dan mewah. Dia ingat, semalam Gilbert membawnya dari apartemen setelah menangis, dan Carl merutuki hal ini karena Gilbert sudah tahu kelemahannya kini. Carl menyingkap selimut dan turun dari ranjang, menghampiri kaca yang menghadap ke pemandangan kota Manhattan. Melipat kedua tangannya di dada dengan pikiran yang menerawang jauh.
"Kau sudah bangun?" suara berat dan serak terdengar dari belakangnya.
Carl tidak menoleh karena dia tahu itu suara Gilbert, gadis itu menghela napas dan memutuskan untuk berbalik dengan wajah datarnya dia menatap Gilbert. Pria itu terlihat sangat seksi hanya dengan mengenakan celana training dan tubuh bagian atas yang terbuka. Dada kekarnya dengan keringat yang mengalir dari leher ke dada, dan warna kulitnya yang kecokelatan membuat Carl harus menahan napasnya. Pria itu sangat seksi setelah olahraga. Carl merutuk, kebiasaannya selalu merasa lututnya lemas jika melihat pria seksi dan tampan.
"Kenapa aku di sini?" tanya Carl dengan tatapan memicing.Gilbert terkekeh pelan, "Kau semalam tidak mabuk jadi aku rasa kau ingat."
"Ah ya, aku harus pulang karena harus segera ke kantor."
Carl pun berjalan menghampiri Gilbert yang masih berdiri di ambang pintu dengan senyuman menawannya. Dia melewati tubuh Gilbert dan keluar, lalu diikuti oleh pria itu. Mereka berjalan menuju ruang tengah, dan Gilbert menahan tangan Carl dari belakang.
"Kau harus sarapan lebih dulu," kata Gil pada Carlotte.
Carl menoleh dan menaikan sebelah alisnya, "Kenapa kau mendadak baik? Biasanya kau sangat menyebalkan sampai aku ingin menendang wajahmu."
"Jangan mulai, princess."
"It's sound disgusting," ejek Carl ketika mendengar panggilan Gilbert.
Gilbert mengedikkan kedua bahunya, dia berjalan ke arah dapur dan mengambil piring yang sudah terisi sandwich juga orange juice. Datang kembali dan memberikannya pada Carl.
"Aku sudah menelepon kantormu dan mengatakan kau sedang sakit, jadi tidak bisa masuk kerja," kata Gilbert seraya berjalan ke arah meja untuk mengambil botol air mineral.
Carl yang sedang memegang piring dan gelas pun membulatkan matanya, dia berjalan cepat menuju Gilbert dan menaruh piring serta gelas di tangannya ke meja, mendekati Gil dan menatapnya dengan wajah penuh kekesalan.
"Kenapa kau mencampuri segala urusanku? God! Tidak cukup kau membuatku pusing dengan semua tingkah laku dan skandal yang kau ciptakan?"
Gil menaikan sebelah alisnya, dia mendekati Carl dan memojokan tubuhnya hingga tubuh mereka berhimpitan, dan kepalanya merunduk untuk menatap Carl. "Tentu saja, Princess. Bukankah aku kekasih yang baik?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Her Defender [TERSEDIA DI PLATFORM KUBACA}
RomanceSUDAH TERSEDIA DI PLATFORM KUBACA. (Mature Romance) Gilbert Jerr Alessio, pemilik agensi modeling terbesar di daratan Amerika dan Eropa. Bastard, biang rusuh, tampan, terkenal dan licik. dipuja banyak wanita dan seorang player yang anti komitmen. Ta...