Jendela bahkan tahu apa mimpimu,
Kusen pintu hafal bagaimana instrumen musik favoritmu.
Fragmen senja menghasihani dirimu, yang masih terpekur pada masa lalu sedang disini ribuan rindu siap menyerbu.
Tenang saja, rinduku tidak buas seperti kenangan yang masih membelenggumu.
Rinduku jinak kadangkala, dan agresif saat dihina.Blitar,
Penghuni agresif kusen kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tunggu Aku Mengucap Cinta
PoetrySesekali tengok kebelakang, ada yang senantiasa mendukungmu tanpa perlu riuh kau cari. Ada Aku dibelakangmu, Sekelilingmu, bermain palsu. Jika kau limbung temui aku. Sesekali biarlah aku mati syahdu. Demi tuntasnya rindu. Blitar, Jembatan Syahdu Cr:...