Tak perlu berpuisi panjang-panjang,
Jika berkelok-kelok maksud yang diterangkan.
Sialnya kau nanti semacamku,
Hilang sebab dia terlalu malas perhatian pada asing yang berisik.
Cukup sekali berbisik ketika hujan menambah beban rindu dipundakmu, katakan pada Tuhan.''Aku mencintainya, terimalah ia sebagai mantelku sesekali jangan payung, sebab aku tahu sakitnya terlempar yang riuh.''
Blitar,
Penikmat hujan
KAMU SEDANG MEMBACA
Tunggu Aku Mengucap Cinta
PuisiSesekali tengok kebelakang, ada yang senantiasa mendukungmu tanpa perlu riuh kau cari. Ada Aku dibelakangmu, Sekelilingmu, bermain palsu. Jika kau limbung temui aku. Sesekali biarlah aku mati syahdu. Demi tuntasnya rindu. Blitar, Jembatan Syahdu Cr:...