Dunia Cermin

1.6K 102 1
                                    

  Kadang kita mengharapkan segala sesuatu berjalan sebagaimana apa yang kita harapkan.  Kita mengandaikan sesuatu,  yang terkadang adalah suatu hal yang tidak mungkin untuk dicapai dan tak mungkin untuk di raih. Segala sesuatu yang tak mungkin menjadi nyata justru menjadi penghias hidup kita.  Kita berharap agar segala sesuatu Indah sesuai keinginan kita.  Layaknya sebuah skema yang di gambarkan secara merata.  Kita berharap jodoh sesuai dengan keinginan kita,  sesuai apa yang kita suka dan pada orang yang kita tautkan hati kita padanya. 

    Di sebuah dunia cermin,  dimana kenyataan akan berbalik pada dunia nyata. Wanita bekerja layaknya laki-laki,  dan laki-laki memiliki peran layaknya wanita. Wanita mengusung hak-hal mereka atas kedok emansipasi dan sebuah kesetaraan gender dalam berbagai bidang.  Mereka menuntut wanita haruslah layaknya kaum pria,  sebagaimana mestinya.  Saat pria bisa jadi pemimpin, maka wanita harus bisa menjadi pemimpin.  Saat pria bisa bekerja atau menjadi workholic,  wanita juga harus bisa begitu walaupun harus mengabaikan hak dan kewajibannya sebagai seorang wanita.   Mereka tinggalkan anak-anak mereka mulai anak mereka tidur,  dan pulang juga saat mereka tidur. Mereka mengkriminalisasi islam bahwa membatasi gerak wanita. 

    Padahal justru sebaliknya,  islam sangat memuliakan wanita.  Laki-laki dan wanita tidaklah dapat disamakan,  karena mereka punya porsi berbeda.  Wanita tidak boleh menjadi pemimpin, karena wanita mengutamakan perasaan daripada akal sehat sebagaimana pria. Atau masalah hak waris,  mengapa laki-laki mendapat porsi yang banyak?  Karena, laki-laki punya tanggung jawab lebih besar daripada wanita.  Dengan islam lah,  wanita itu di hormati dan mempunyai kehormatan. Jika kita berkaca pada zaman dahulu,  wanita justru hanyalah alat pemuas nafsu.  Namun,  islam datang untuk memuliakan wanita,  mengangkat martabatnya. Ingatkah kalian ketika seorang muslimah pada masa pemerintahan islam,  dilecehkan oleh seorang yahudi?  Maka kala itu,  di datangkan ratusan pasukan untuk membela 1 muslimah saja.  Kembalikan lah semuanya pada syariat islam,  yang telah menjelaskan hak dan kewajiban seorang muslimah.  Saat ia kecil,  ia di asuh ibunya dan ayahnya, dan kewajibannya untuk berbakti pada keduanya.  Saat mencapai baligh dan mamayyiz wanita diperintahkan menutup aurat berdasarkan apa yang tertera pada qur'an surah al-ahzab :59 dengan jilbab saat ingin melangkahkan kaki keluar dan khimar pada surah  an-nuur :31 . Selain itu,  aurat bagi wanita adalah seluruh tubuh,  kecuali muka dan telapak tangan.  Maka wajib lah wanita menggunakan kaos kaki saat bepergian,  atau melangkahkan kaki dari ambang pintu rumah.  Dengan pakaian taqwa itu muslimah terjaga kehormatannya. 

       Berandai-andai jika tidak terwujud akan serasa jatuh dari ketinggian.  Meski pada dasarnya itu adalah perumpamaan,  namun rasa sakit akan diproyeksikan oleh akal pada hati dan terasa seolah-olah kita sakit hati.  Sakit hati bukanlah nama penyakit atau sejenis gangguan fungsi hati.  Namun,  lebih cenderung pada perasaan wanita. Jika saja hati ini dapat bermetamorfosa agar perasaan ini dapat menghilang. Angan-angan untuk bertemu dapat di hapuskan,  segala kenangan dapat di reka ulang,  atau akhir kisah ini menjadi happy ending. Mustahil bagiku untuk pergi ke Medan. Atau pada dasarnya pergi ke Medan lalu bertemu Kak Randy sebagaiman novel-novel atau film romansa. Tapi,sayangnya ini adalah realitas yang tidak bisa di ubah pada kenyataannya.  Apa aku sedang berpatah hati?  Sebut saja begitu.  Alasannya?  Biarkan alasan itu nanti akan mengalir dalam bait-bait kata selanjutnya. 

                                        - 03.45-
       Seusai menunaikan qiyamul lail aku mempunyai sebuah do'a langganan.  Aku minta jika aku berjodoh maka dekatkan,jika tidak maka jauhkan.  Berharap rasa cinta ini  dapat berjalan sebagaimana mestinya.  Beberapa hari ini,  aku rasakan kejenuhan hati.  Mungkin ini efek dari aku yang semakin menjauh dari illahi. 

         Aku ingin menangis,  mencoba untuk menjadi akhwat lebay.  Tapi, tetap saja tidak bisa.  Justru hatiku lah terasa menangis dalam diam. Aku tahu bahwa aku memang anak-anak,  jika dilihat dari segala sisi.  Aku masih mempunyai perasaan yang labil seperti remaja lainnya.  Aku masih seorang stalker,  dan tidak ingin pensiun.  Justru,  aku ingin lebih mengetahui identitas kak Randy dengan sepenuhnya.  Aku membuka browser. Untuk berselancar pada dunia facebook. Untuk mengetahui status ideologis kak Randy pada berandanya.  Aku tekan sebuah tanda berbentuk 'love'  pada tiap statusnya,  dan aku berhasil menghiasi pemberitahuannya lagi. Iya,  aku merindukannya. 2 hari tanpa story di instagram, 2 hari tanpa kehadirannya pada storyku.  Inilah konsekuensi seorang stalker  yang tak punya sertifikat resmi dari agensinya. Setelah itu,  aku berselancar pada dunia fotonya Kak Randy.  Ku amati satu persatu dengan seksama.  Dan aku berhasil mendapatkan foto kala putih abu-abunya.  Dengan wajah yang sama,  senyum yang sama,  yang berbeda hanyalah beliau sekarang lebih tampak dewasa,  mungkin pada prilaku atau pemikirannya.  Ya,  sesuai saja dengan umurnya sekarang.  Ku capture satu demi satu.  Dan pada suatu foto yang aku benar- benar menyesal membukanya.  Bukan karena fotonya,  tapi karena isi komentarnya.  Foto itu di unggah sekitar Bulan agustus . Aku sungguh menyesal membaca komentar itu. Justru rasa tak karuan ini takkan muncul jika itu tak terjadi. Namun,  begitulah artinya. Stalker itu fans dalam diam, dia menerawang,  tak terlihat,  tak dikenal,  tak terkenal, dan seolah tak pernah ada.  Dia tak di gajih,  tak pula juga pernah sekedar dihargai, karena ia pada dasarnya tak lebih dan tak kurang seorang stalker.  Tak ada yang tahu identitas aslinya,  ia bahkan tak pernah sekedar di sapa 'hai'  oleh idolanya.  Dan aku siap sedia pada itu,  hanya demi seorang Kak Randy Pratama yang mengalihkan duniaku. 

  Cinta itu datang,  dan pergi tanpa di undang.  Aku tak menjamin 2 tahun kedepan masih menjadi stalker.  Tapi setidaknya,  beberapa pekan kedepan  masih menyimpan rasa yang sama meski dalam sebuah keheningan. Jika saja nanti berpaling darinya,  aku ingin dalam lubuk hati terdalam masih tersisa sedikit perasaan.  Agar suatu saat dapat ku ungkapkan di usiaku yang sudah matang. Jika kami tidak berjodoh,  biarlah ikhwan luar biasa untuk akhwat yang istimewa.  Karena kita hanya perlu berkaca dan lihat segala keburukan yang ada. 

   Aku masih terdiam dalam heningnya suasana subuh.  Setelah itu membuka akun whatsapp.  Dan beberapa pesan yang masuk. Aku tidak berniat membalasnya.  Tujuanku hanya satu,  untuk melihat kapan terakhir kak Randy aktif.  Dan ku lihat tertera pukul 02.45 , dan mungkin di Medan saat itu pukul 01.45. Dalam jam selarut itu,  beliau masih terjaga.  Aku tahu dia orang yang punya segala aktivitas luar biasa. Dalam sebuah pesan cinta,  ku doakan beliau sehat walafiat,  cepat selesai skripsi😅 cepat lulus dari USU,  dan cepat mendapatkan penyempurna agamanya.  Sebagai orang yang menemani beliau dalam segala aktivitas dakwahnya,  dan sebagai partner dalam perjuangan pengembanan mabda islam.

      Aku sampaikan sebuah pesan cinta tiap sholat 5 waktu dan sholat sunnah.  Berharap dalam hati,  pesan ini tersampaikan.  Dalam diam,  aku tetap menjadi stalker sampai rasa itu benar benar menghilang. Sampai kak Randy bertemu dengan pendampingnya.  Sampai aku dewasa. Sampai suatu saat aku mengutarakan segalanya.  Salam hangatku untukmu,  dalam diamku,  aku masih pada titik yang sama,  pada titik seorang stalker yang berbahagia. 

Nb : don't be baper!  Kisah ini hanyalah coretan rindu seorang akhwat😅 . Jazakillah karena bersedia untuk membaca.  Kritik dan saran akan menjadi keperluan.  Tinggalkan coment dan like kala anda membuka cerita ini.  Salam hangat untuk akhwat  stalker!

Akhwatiy (Finish) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang