Nayya sedang asyik bercengkrama dengan kedua adik perempuannya, tiba-tiba smartphonenya berbunyi.
Panggilan telepon dari Rendra.Iya kenapa ren? Nayya menyapa Rendra sambil masuk kedalam kamar. Ia tidak ingin diledek oleh kedua adiknya.
Dimana?
Disebrang sana, Rendra menanyakan keberadaannya sedikit berteriak karena suasana yang bising.
Dirumah. Kenapa?
Nayya tak sabar dengan sikap Rendra yang bertele-tele.
Jalan yuk... Kita obrolin buat acara halal bihalal angkatan kita. Ada Faiz, Malik sama Gibran dan istrinya juga.
Dimana? Jemput ya...
Nayya mengiyakan tapi seperti biasa ketika Rendra atau Malik mengajaknya keluar, sifat manjanya keluar. Selalu minta diantar jemput. Padahal Malik sudah mempunyai istri.
Oke... Tungguin ya
Tapi aku agak lupa sama arah rumah kamu
Nayya mendengus kesal mendengar ucapan Rendra.
"Alasan!! Bilang saja malas". Rutuk Nayya dalam hati.
Tau deh yang baru pulang dari Turki, sampe lupa arah rumah aku. Jangan-jangan jalan arah pulang juga lupa kayak lagunya Chakra Khan
Rendra terbahak mendengar gerutuan Nayya.
Gak usah alesan deh... Kalo gak dijemput aku gak mau dateng.
Iya-iya. Ini otw kesana, siap-siap sana!!!
Iya bawel
Jangan lama dandannya, ini bentar lagi nyampe
Iya, bawel banget sih!!
Setelah sambungan telepon terputus, Nayya langsung mencari Ayahnya. Dia harus meminta izin terlebih dahulu.
Nayya menemukkan Ayahnya sedang mengobrol dengan mamah disofa ruang keluarga.
"Yah, neng izin keluar sebentar ya yah... Ada acara sama Rendra". Ucap Nayya hati-hati sambil duduk disamping Ayahnya.
"Yaudah hati-hati... Pulangnya jangan kemalaman". See? Ayah dengan mudah memberi izin jika Nayya keluar dengan Rendra. Padahal ini malam lho! Biasanya Ayah sangat ketat dengan jam malam anak-anaknya apalagi anak perempuannya.
Jam tujuh malam, Nayya sudah siap dengan penampilan casualnya. Gamis berwarna baby pink dengan garis-garis kecil berwarna abu-abu dengan model sederhana dipadupadankan dengan jilbab berwarna abu-abu muda yang dia pakai dengan sesimpel munkin.
Setengah jam sudah Nayya menunggu Rendra datang menjeputnya, tapi laki-laki berperawakan tinggi itu tak kunjung datang. Nayya kesal, padahal tadi Rendra mengabarinya kalau dia sudah dekat dengan rumahnya.
Rendra
Tunggu diluar, batre hp aku lowNayya mendengus kesal saat membuka pesan dari Rendra, karena Nayya mengira Rendra mengirim pesan karena sudah didepan rumahnya. Ternyata, hanya menyuruhnya menunggu didepan rumah tanpa memberi tahu posisi laki-laki itu.
Setengah hati, Nayya keluar rumah. Dia akan menunggu Rendra didepan rumahnya seperti permintaan laki-laki itu. Samar-samar dia mendengar Mamah berteriak dari arah ruang keluarga menanyakan apakah dirinya sudah dijemput atau belum.
"Belum dijemput?". Tanya Ayah tiba-tiba. Ayah duduk dikursi samping Nayya bermaksud untuk menemani anak gadisnya.
Nayya menggeleng.
![](https://img.wattpad.com/cover/131619756-288-k486018.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Penantian
Teen FictionMenikah dengan Rendra adalah hal terakhir yang terlintas diotakku. Rendra yang angkuh dan memiliki kriteria tinggi untuk calon pendampingnya menjadikan aku yang biasa saja menjadi mustahil untuk menjadi istrinya. Belum lagi Ibunya yang angkuh dan pi...