FIRST

38 12 2
                                    


Asya terbaring dikasur putih empuk.

Dia terbangun setelah tidur panjangnya.
Selama dua bulan lebih,tubuhnya drop sampai koma.selang infus masih setia tertenteng di lengan kirinya.
Asya melirih...kepalnya teras berat.

"Eumm"..
Lirih asya pelan..

"

"Sayang kamu sudah bangun?"
       Kata wanita paruh baya yang masih terlihat samar-samar.

"Mama?"
Lirih asya kemudian.

"Iya sayang ini mama"

"Ma,aku mau pulang!"

"Segera sayang,kita akan pulang segera."

"Ma,kenapa aku bisa di sini?"

"Kamu kecelakaan kecil?"

"Terus Dinda pingsan?"

"Enggak kok,kamu cuma ketiduran"

"Kepalaku sakit sekali"

"Iya mama tau,kamu yang kuat ya"

Asya hanya mengangguk pelan.

"Papa sudah mengurus seluruh administrasinya,sekarang kamu boleh pulang !"

Sahut lelaki paruh baya,yang baru memasuki kamar rawat asya.

 

   Mama tidak terlalu syok dengan keadaan asya.Ingatannya akan hilang dalam waktu yang sangat panjang.

Keberuntungan besar untuk memulai hidup baru putri tercintanya,setelah kepedihan dan rasa kehilangan yang ia rasakan.

Dirumah.............

"Ma aku tidur nya lama banget ya?"

"Dinda udah jangan tanya itu terus"

"Iya ma,maaf...!"

"Gadis pintar"
Kata mama Asta  sambil mengacak rambut putrinya pelan.kemudian ia beranjak menuju dapur.

(Sayang,mama minta maaf,mama terpaksa bentak kamu setelah kepergian Reyyan .Mamak enggak mau kamu pergi,mama enggak mau kehilangan kamu.kamu satu-satunya harapan mama)

Batin Anna

2 minggu kemudian.....

Balutan kasa masih setia terbalut rapi di dahi gadis ini.perasaan asya begitu sempit.Ia merasa kehilangan besar,kehilngan yang mendalam.namun siapa dan apa yang hilang darinya?
  Ribuan pertanyaan mengotak atik otaknya.

"Sayang sarapan dulu"

Dua roti isi kacang,memenuhi piring yang dibawakan mama nya.

Tanpa menjawab,asya bertanya kembali

"Ma,kamar seblah milik siapa?"

Jantung mama serasa sesak,tak karuan,dia tak ingin mengatakan yang sesungguhnya.dia takut kehilangan putri yang kini semata wayangnya.

"Ngapin sih nanya-nanya itu."
Emosi mama

Asya menangakap kegelisahan dari raut muka sang mama.

"Kan aku cuma nanya ma"

"Iya maaf,mama lagi gak stabil .kebawa marah-marah mulu"

"Eum...."
Raut wajah asya memutar malas.


Asyaa pov

Kenapa mama jadih marah-marah ke gue?,emangnya salah ya pertanyaan gue barusan.dasar mama aneh.

    SWEET DEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang