@2Meet

23 9 0
                                    

Sudah sebulan asya menjalani rutinitasnya sebagai murid SEVITE PRIVITE,

Meskipun belum terlalu lama, dia sudah sangat mengenal sekolahnya dan semua orang yang berhubungan dengan sekolah.

"Asyaa..."
Teriak keyla yang baru memasuki kelas.
Suara cemprengnya sangat menggelegar.
Untung saja asya lagi berbaik hati,jika tidak dia akan kuliti semua orang yang mengganggunya.

"Sya,kak dika kemari gak?"

"Gak"
Asya sedikit mengerutkan keningnya.

"Kenapa?"
Tanya asya datar.

"Hhheheh...gue kira kesini,gue bawa bekal buat dia"
Kata keyla malu-malu

"Asya..gue boleh minta tolong?"
Pinta keyla sendu.

Asya menoleh sejenak kearah hama yang sellu mengganggunya.

"Apa?"
Tanya asya dingin

"Lo mau kan bantu gue biar bisa dekat sama kak dika"
Pinta asya dengan cengiran lebar

"Oggahh"
Ketus asya.

"Asyaa...plissss!!,gue traktir selama seminggu penuh deh"

"Janji"

Lanjut keyla dengan menganngkat kedua tangannya berbentuk hufur v

"Gak"
Tegas asya

"Lo kan sahabat gue,mau dong!"

"Iya kali kalau gue nganggap lo"
Sahut asya dingin

"Kejam lo"
Ketus keyla dengan mulut termanyun.

"Tu mulut runcing amat,udah kayak tringgiling aja!"

Balas asya dan beranjak pergi dari sana.sebelum suara toa keyla menghancurkan gendang telinganya.

Asya pergi ke taman belakang sekolah.
Dilihatnya seorang pria masih sibuk dengan bukunya.dia menghampiri pria tersebut.

"Ngapain lo nyari gue?naksir gue?"
Kata pria itu menyadari kehadiran asya.

Asya menarik nafasnya dalam.
Dan memilih duduk di samping pria itu.

"Ni"
Asya menodongkan bekal buat lelaki tersebut.

Lelaki tersebut menatapnya kebingungan.

"Buat gue?"
Tanya lelaki tersebut setengah percaya.

"Bukan,buat kursinya!"
Ketus asya datar.

Dika kembali melihat dan membolak-balik lembaran bukunya.

Asya menatap pria itu heran.

"Lo gak mau bekal nya?"
Tanya asya dingin.

"Kan bekalnya buat kursi,bukan buat gue"
Sindir pria itu menatap asya tajam.

Asya tertawa lepas.aura kecantikannya semakin terlihat jelas.
    Dika terkejut bukan kepalang melihat reaksi gadis yang hampir mirip kulkas berjalan,tertawa karenanya.

Bibir dika mulai terangkat beberapa senti  membentuk lengkengan indah.

"Ni bekal dari keyla,dia suka sama lo"
Kata asya datar.

"Kenapa bukan dia sendiri yang memberikannya."

"Auk"
Ketus asya

"Kanapa lo mau,di suruh sama dia?"

"Karena ada imbalannya"
Jawab asya jujur.

"Lo bisa di sogok juga ya?"

Asya menatap dika tajam.

    SWEET DEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang