@3MEET

28 10 0
                                    

"Lo bukan kakak nya desta?"
Tebak asya

"Iya,gue..gue..."
Sempat terjadi jeda beberapa saat
Dika menghela nafas nya panjang

"Gue bukan kakak kandungnya"
Jelas dika tertunduk lesu.

Asya menatap lekat wajah yang sedang menyimpan luka itu.

"Gue pembunuh"
Lirih dika ...

"Gue pembunuh,seperti yang lo dengar dari mulut desta gue hanya seorang pembunuh!"
Lirih dika tertunduk.

Asya merasakan pedih yang dirasakan dika.mengapa dadanya sesaak saat melihat pria ini begitu merasa bersalah.

"Lo yang sabar"

"Gue,udah merenggut nyawa orang yang sudah menyelamatkan nyawa gue.momy asta."
Lanjut dika

"Seandainya dia tidak menolong gue saat itu.mungkin gue udah di bawah tumpukan buncit yang sempit"

"Udah..kak...jangan di terusin"
Kata asya lembut.

Dika melongo mendengar kelembutan dari seorang devil.

"Guee....."
Dika hendak melanjutkan perkataannya..

Asya dengan cepat menempelkan telunjuknya tepat di bibir dika.

"Udah....lo gak usah cerita lagi,gue paham"
Kata asya..lembut.

Dika menatap asya lekat.tatapn mereka beradu sangat lama.

(Kenapa mata sendu itu membuat gue selalu nyaman?kenapa manik hitam pekat itu selalu enggak bisa gue abaikan ?)
Batin asya!

"Makasih!"
Kata pria itu dan langsung menarik asya dalam pelukannya.

Asya merasa hatinya sedang berlari maraton. Dentuman keras itu berdetak semakin kencang.

Dika melepas pelukannya.asya masih terpaku di tempat.masih menyandarkan kepalanya pada dada bilang dika.

"Lo masih mau gue peluk?"
Canda dika membuat asya melotot dan tersadar dengan posisinya

Asya kembali duduk menjauh menciptakan jarak antara mereka.wajah nya kini memerah.
Dia merutuki dirinya sendiri.

"Sini gue peluk lagi"
Goda dika.

"Najissss"
Sahut asya berubah sedingin es.

"Pura-pura gak mau,bilang aja lo mau gue peluk lagi kan" kata dika.

Asya bergidik ngeri..

"Buktinya aja,lo tadi masih dempetan aja sama gue!"
Lanjut dika semakin membuat asya malu dan merutuki dirinya sendiri.berharap magic akan datang dan dia akan menghilang dari sini secepat mungkin.

"Otak lo!"
Pekik asya sebal dan beranjak pergi meninggalkan dika.

Dika tertawa puas melihat ekspresi asya yang sanagt lucu menurutnya.

----

Asya masih mengumpati dirinya.
Dan....
"AWw..."
Asya meringis..tubuhnya tersungkur ke lantai

Seseorang telah menabraknya.

Asya berdiri dan menatap nanar pria yang menabraknya.bisa-bisanya pria itu tidak mengatakan kata maaf kepadanya.

"Gak tau diri"
Ketus asya dan pergi.

"Tunggu"
Kata pria itu datar

Asya berhenti dan membalikkan badannya menghadap pria di depannya.

"Minta maaf sama gue!"
Lanjut pria itu.

"Ogah"
Balas asya sama dinginnya.

"Gue gak terima penolakan"
Kata pria itu menajam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

    SWEET DEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang