@1 MEET

28 9 0
                                    


  Asya berangkat sangat pagi.Ia tak ingin terlambat seperti kemarin,dan harus melakukan hal yang paling menjijikan .
Yaitu merayu satpam.

Asya memasuki kelas yang masih kosong.Asya langsung menuju bangkunya.

Tak lama setelah itu seseorang datang menghampirinya.

"Sorry"
Kata orang itu tiba-tiba.
Asya masih sibuk dengan rubiknya,tak mempedulikan orang yang duduk di sampingnya.

"Lo marah?"
Tanya orang itu membuat asya menoleh.

Asya sangat kaget malihat orang di sampingnya.
     Mengapa bukan orang yang megerjainya kemarin?.
                Fikirnya

"Gue dika"
Kata orang itu ramah.

Asya hanya mengaguk pelan.

"Lo gak tulikan? Atau lo tuna wisma?"tebak orang itu mendekatkan wajahnya kearah asya.

Ck...Asya berdecak sebal.
Dan mencoba menoleh kearah pria yang sangat menyebalkan menurutnya.

Dan.....

Jarak wajah mereka sangat dekat.asya dapat merasakan nafas pria di depannya.
Reflek asya menolak tubuk kekar itu,hingga tersungkur di lantai.

"Lo gila ya?"
Pekik dika.

"Lo yang gila"
Tambah asya,meninggi.

Keyla yang berada di pintu langsung berlari kearah asya.

"Kak lo gak apapa?"
Tanya keyla kwatir.

Dan mencoba membantu pria itu berdiri.

"Dasar,otak mesum!lo mau nyium gue kan!"
Ketus asya dan beranjak pergi dari kelas.

"Enak aja lo,woii...balik lo!"
Teriak dika .

Keyla berdiri menjauhi dika,dia merasa bulunya merinding sendiri melihat dika.

"Lo gak kesurupan kan?"
Tanya dika mendekat.

"Ka..kak..gak..me...."
Kata keyla terbata.

"Tenang,gue gak gitu kok,tu bocah salah ngartiin,baek-baek niat gue mau minta maaf"
Jelas dika.

Keyla melepas nafas kegugupannya,karena hanya mereka saja yang ada di kelas,bagaimana jika memanng terjadi sesuatu nantinya.

"Gue keluar dulu"
Kata dika lembut.

"Eem...ii...iya kak!"
Balas keyla terbata-bata.

"Lo benaran gak kenapa-napa kan?"
Lanjut dika.

"Ii..ya kak"

"Yasudah,belajar yang bener ya!"
Pesan dika sambil tersenyum.

Seketika,wajah keyla specless

Orang yang selama ini di kagumi nya,kini menasehati dirinya.
Padahal semua itu terasa mustahil bagi keyla.

---
Asya berada di taman belakang sekolah.jarang-jarang dia mengunjungi taman.karena dirinya sangat tidak menyukai taman.

"Sya,..."
Panggil keyla yang ikutan duduk di sampingnya.

"Iihh...lo liat gue kek,gue mau cerita ni!"
Lanjut keyla menarik narik lengan asya.

"Apa?"
Tanya asya datar.

"Tadi itu...cogan,apa malaikat sih?"
Tanya keyla mulai ngaur.dan senyum-senyum sendiri.

"Lo kenal dia?"
Tanya asya dingin

"Gak kenal,kita belum pernah kenalan.tapi gue tau dia..dia calon imam gue!"
Kata keyla masih ngaur.

"Otak lo di refresh dulu"

"Namanya dika,kakak kelas XII,lebih tepatnya kakak nya Desta.sekaligus anak pemilik saham terbesar di sekolah ini"

Jelas keyla panjang lebar.

"Cuman saham?"
Tanya asya meremehkan.

"Ck....lo mah,jangan ngeremehin.mereka berada di kelas excell.kelas para ceo.fasilitas mereka complit banget.kita-kita cuma bisa dikelas biasa,yaa..karena kita anak biasa"
Lanjut keyla membuat asya menganguk-angguk mengerti.

Merasa sangat beruntung tidak masuk kelas excell.asya mengajak keyla ke kantin untuk syukuran kecil.

"Ke kantin yuk!"
Kata asya memecah kegeningan.

"Lo beneran ngajak gue?"

"Enggak, gue ngajak rumput.yuk rumput kita ke kantin"
Ketus asya.

"Iya..iya..."
Kata keyla yang berusaha menyajarkan langkahnya dengan asya yang berada di depannya.

"Lo mau pesan apa?,gue traktir!"

"Asya,lo gak kesambetkan?,kok tiba-tiba lo traktir gue,pasti lo mau nyogok ya?"

"Oohh...gue tau,lo mau suruh gue minta nope nya kak dika kan?,
Ngaku deh lo."tuding keyla.

"Jika pun gue mau.gua gak akan pake cara receh gitu!"
Balas asya dingin dan tajam.

"I..iya deh.."
Serah keyla bergidik ngeri.

Setelah sesaat pesanan mereka datang.

Asya sudah siap dengan garpu di tangannya.
Namun seseoramg duduk di sampingnya.

"Apa kursi di kantin kurang banyak ya?"
Sindir asya ketus

"Kurang sempit"
Balas orang itu yang tak lain adalah dika.

"Pangeran jatuh dari mana sih ni?"desis keyla

"Lo bilang apa?"
Tanya dika,..

"Eum...itu...mie nya ganteng!"
Kata keyla terbata.dan berhasil me ralat kata-katanya.

"Mi nya pedas...ya..pedas..."
Lanjut keyla lalapan.

"Lo yang pindah apa gue yang pindah?".ketus asya.

"Lo pindah gue juga pindah."

Dengan segera asya mengangkat mangkuk mi nya dan berjalan menuju meja kosong di kanannya.

Barusaja asya ingin duduk.tiba-tiba dika datang duduk duluan.

Kini kesabaran asya benar-nenar memuncak.dia menatap nanar kerah dika yang masih menyengir lebar.

"Terserah gue dong mau duduk dimana.meja ini bukan punya lo kan!"
Ketus dika dan menyelundupkan sesuap nasi kedalam mulutnya.

Asya merasa sangat kesal dibuatnya.dia memilih untuk duduk di depan dika.

"Lo judes banget sih,pindahan dari mana?"
Tanya dika memecah keheningan.

"Lo gak tuli kan?"
Tanya dika menyelidik

"Gue..."

"Udah tau!"
Potong asya cepat.sebelum dika melanjutkan perkataannya.

"Lo tau apa?"

"Perlu gue jawab?"
Ketus asya

"Iya..jawab deh!"

"Nama  lo dika,senior kelas XII excell,anak pemilik saham terbesar di sekolah ini,dan lo kakaknya si brengsek itu."

Dika hanya menganga...mendengar kebenaran tentang dirinya.

"Lo gak mau tau hobi gue? Atau alamat rumah gue,atau....

"Gak"
Tegas asya dan berlalu dari sana.

Dika hanya tersenyum lebar melihat wanita yang yang baru saja meninggalkannya

(Ni cewek menarik juga)
Batin dika.

Bagaimana tidak?,karena setiap wanita yang sudah mengetahui latar belakang hidup dika pasti semua wanita itu ingin mendekatainya.





    SWEET DEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang