"Aku masih tidak percaya akan ini semua, tolong yakinkan diriku bahwa ini bukanlah mimpi"
☆☆☆
Ini adalah hari pertama bagi Aurin dan Zidan menjalani status baru mereka, bukan lagi sebatas teman melainkan kekasih yang saling menyayangi. Bahkan Zidan pun terang-terangan mengakatak bahwa ia cemburu melihat Adam dan Aurin ketika bersama karena sejak acara pensi itu membuat keduanya semakin dekat, Aurin pun bahagia melihat tingkah Zidan yang takut kehilangan dirinya namun kembali bersedih mengingat pacarnya itu akan pergi dalam waktu seminggu ini
Sedangkan Angel dan Lauren masih mogok bicara, tidak saling bertegur sapa. Lena dan Aurin pernah mencoba menegur Angel namun Angel yang dulu sudah berubah, bahkan untuk melirik keduanya pun tidak.
"Ngelamun mulu" kata Zidan sambil menatap Aurin, yang di tatap pun langsung salah tingkah di tatap seperti itu. Ia memalingkan wajahnya dan langsung melihat Adam berjalan dengan Lena masuk ke kantin dan langsung saja Aurin memanggil mereka berdua untuk bergabung, sedangkan Lauren? Dia sudah berada di sini bersama Khaesa keduanya sibuk bermain game online yang di ajarkan oleh Khaesa
"Gak usah di panggil udah kesini kali" kesal Zidan karena pasti dia akan terabaikan ketika Aurin sudah bertemu dengan Adam
"Udahlah lo diam aja" kata Aurin menyuapkan satu bakso untuk menyumbat mulut cerewet pacarnya
Zidan pun memasang wajah cemberutnya karena Adam duduk di samping Aurin, ia lalu berdiri dan berjalan ke arah Adam
"Lo duduk di sana" perintah Zidan lalu Adam dengan bingungnya mengikuti perkataan Zidan
Gadis itu menggelengkan kepalanya melihat tingkah Zidan, jadinya ia makan saja mengabaikan cowok di sampingnya
"Rin, nanti ada kontes nyanyi lo mau ikut gak?" Tanya Adam
"Gak boleh" kata Zidan langsung memotong percakapan keduanya
"Gue mau ikut dan!" Kata Aurin mencubit pinggang Zidan
"Di bilang gak boleh yah gak boleh" kata Zidan sambil memakan baksonya
"Zidan, aku ikut yah" kata Aurin membuat Zidan langsung tersedak
Hahahahahaha! Yang lainnya pun ikut tertawa mendengar perkataan Aurin dan tentu saja itu membuat Zidan menatap Aurin
"Ulang?" Kata Zidan
"Aku. Mau. Ikut." Kata Aurin penuh penekanan
"Sejak kapan lo pake Aku-kamu?" Tanya Zidan
"Sejak lo gak ngizinin gue ikut kontes nyanyi!" Kata Aurin tepat di telinga Zidan
"Apa? Budek gue" kata Zidan menggosok telinganya dan pergi dari kantin
"Woi! Baksonya bayar dong" teriak Adam
"Sudah kampret!" Teriak Zidan kembali
☆☆☆"Lo ninggalin gue" kata Aurin menyamakan langkahnya dengan Zidan
"Apa? Gue gak denger" kata Zidan mengacuhkan Aurin
Aurin menghentikan langkah kakinya dan mempelototi Zidan
Tuh kan matanya udah mau keluar. Batin Zidan
"Iya iya. Sini dulu" kata Zidan lalu Aurin pun berjalan ke arahnya dan Zidanpun merangkul pundak Aurin
"Ikut yah?" Tanya Aurin kembali
"Iya. Tapi gak boleh duet yah" kata Zidan
"Oke deh" kata Aurin menyandarkan kepalanya
Untung belum ngamuk. Batin Zidan
"Gue denger" kata Aurin
"Apaan?" Tanya Zidan padahal saat ini ia sudah takut kalau saja Aurin tahu bahwa Zidan mengumpat sedari tadi
"Suara angin" lanjut Aurin membuat Zidan bernapas lega
"Nanti lo mau ngapain aja di Austria?" Tanya Aurin
"Kakek gue dirawat di sana dan bunda gak mau pulang sebelum kakek sadar" jelas Zidan
"Kakek lo orang Austria tapi muka lo gak ada blasterannya, biasa aja" kata Aurin membuat Zidan menghembuskan napasnya panjang
Untung sayang. Batin Zidan
"Gak ada blasteran yang penting ganteng, daripada lo pendek orang capek kalo bicara sama lo harus nunduk" kata Zidan membuat Aurin langsung berdiri dan menatap Zidan
"Cewek pendek ini pacar lo, yaudah kalau lo capek bicara sama gue, gue bicara sama Adam aja" kata Aurin lalu meninggalkan Zidan sendiri
"Baper amat" kata Zidan lalu berlari mengejar Aurin "sayang tunggu!" Teriaknya membuat siswa lain menatap keduanya sambil tertawa melihat Zidan yang berusaha mengejar Aurin

KAMU SEDANG MEMBACA
AURINA [REVISI]
أدب المراهقين[REVISI] "Jadi, kamu yakin mau coba jatuh cinta sama dia?" tanya Dikta penasaran. Aurina mengangguk. "Mungkin, iya... karena konon katanya jatuh cinta di masa putih abu-abu adalah kenangan terbaik yang pernah ada. Aku juga mau punya seseorang yang...