Sudah hampir setengah jam Kaina menangis dengan memeluk boneka beruangnya. Kata-kata Arka tadi benar-benar menusuk hati, ditambah lagi Gio yang tiba-tiba meninggalkannya.
Jujur, awalnya Kaina mengira ini adalah kesempatan yang langka untuk menaiki mobil seorang Arka, berbicara dengannya lalu diantar pulang. Persis seperti angan-angannya sedari dulu
Tapi ketika angan itu menjadi kenyataan, mengapa hatinya terasa sangat sakit?
Kaina mengelap wajahnya dengan tangan. Matanya terasa sebam, wajahnya terasa panas dan hidungnya kembang kempis karena sesenggukan.
Sudah beberapa kali Kaina berusaha mengghubungi Gio, tapi hasilnya nihil. Panggilannya tidak aktif.
Orang bilang, menceritakan keluhan hati kepada orang lain itu akan menyembuhkan perasaan. Dan Kaina membenarkan hal itu, biasanya itu ia lakukan kepada Gio. Hanya pada Gio.
Tapi sekarang? Kepada siapa ia mencurahkan hatinya, selain Gio yang sekarang tanpa kabar.
***
Jam menunjukan pukul setengah dua malam, tetapi Kaina masih sendiri di rumah, ayahnya belum datang karena harus lembur.
Kaina terbangun dari tidurnya ketika bel apartemennya berbunyi. Ia yakin itu pasti ayahnya.
Seorang laki-laki berambut acak-acakan dengan menggunakan hoodie. Kaina sedikit kaget saat ia membukakan pintu dan melihat seorang seperti itu sedang menunduk. Itu bukan ayahnya.
Laki-laki itu mengangkat kepalanya. Kaina membelakan matanya.
"Otan!"
Dengan reflek Kaina langsung memeluk sahabat karibnya itu, orang yang ingin sekali ia temui kini hadir di depannya.
Kaina melepaskan pelukan lalu memperhatikan wajah Gio di balik senyumnya. Wajah kusam, berantakan dan Kaina mengerutkan dahi saat melihat bekas darah di sudut bibir kiri Gio yang tersamarkan oleh senyumannya
"Lo kangen ya sama gue?" ucap Gio pelan
"Lo kenapa? Berantem lagi? " bukannya menjawab, Kaina malah mengintrogasi Gio
Gio memperhatikan Kaina yang sedang melihat dirinya. Dan sekarang mereka berdua bertatap-tatapan. Mata Kaina terlihat sebam,
"Lo kenapa?" tanya Gio seakan tak memperdulikan pertanyaan Kaina barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Be Yours?
Teen FictionKaina Gharana, cewek yang tergila gila dengan kakak kelasnya, Arka. Kebiasaannya adalah mengirim Arka surat setiap harinya. Namun dengan kehebatannya menyamar, sampai sekarang Arka tidak mengetahui bahwa Kaina yang mengirim surat itu. Disisi lain...