Kesiangan

68 3 0
                                        

"DEZIAAAAA BANGUN KAMU HARUS SEKOLAHHHH!!"

Suara nyaring itu lagi. Suara yang selalu membangunkannya dari mimpi mimpi indah bersama sang pangeran.

Yahhhh.. Aisyahh. Wanita cantik yang bahkan lebih cantik dari dirinya.
Dan yang sangat menakjubkan, mamah Dezia mempunyai suara yang sangaaaaatt nyaring.

"Hmmmm iyaa mah." Dengan malas Dezia membuka matanya sambil terus terusan menguap karena masih mengantuk.

"Hmmm, masih jam setengah tuj-- APA?!!! SETENGAH TUJUH?! AAAAAAAA GUE KESIANGANN!!!" Dengan cepat ia melompat dari kasurnya menuju kamar mandi.

" ahhh siall!!"

Ia memikirkan bagaimana nasibnya nanti jika harus berhadapan dengan sang ratu iblis sekolahnya, ditambah kata kesiangan adalah alasan klasik yang tak pernah bisa diampuni bagi guru yang satu ini.

Begitu selesai menggunakan seragam, mengambil tas, dan tanpa make up seperti biasanya. Ia langsung bergegas keluar kamar, saking paniknya ia sampai..

"Awww.. Sakit tau! Gue lagi buru buru juga, manja banget mintanya dibukain aja, dasar pintu!"
Dengan cepat ia membuka pintu sambil memegang keningnya yang terasa perih karena benturan tadi.

Saat Dezia keluar kamar, ia melihat seseorang baru saja keluar dari kamar di sebelahnya, kalau diliat-liat sih kayanya tuh orang baru bangun deh.
Dan dengan santainya dia berjalan ke arah kamar mandi, melewati Dezia yang masih berdiri di depan kamarnya, tapi ada yang aneh dari sikap orang ini begitu melihat Dezia,

"AHAHAHAHHHH.. AAAHHHH NGAKAK GUEE".

Kok dia malah ketawa sih?

" Apaan si lu, sana mandi udah telat masih aja ketawa." omel Dezia.

"Hah telat? Ahahahahhaahhh.. Lu semalem abis maen di kebon mana? Baik amat setannya. Hahahh" Lalu orang tersebut pergi menuju arah tujuannya yaitu kamar mandi.

"Hihhh gak jelas"

"Yaampunn, Gue kan lagi telat!" ahhh sial (lagi).

Dezia langsung berlarian ke arah dapur untuk berpamitan dengan mamah nya.

"Mah Dezia telat, pamit yaa dahh.." Salaman--langsung lari keluar.

"Ehhh Dezia nanti dulu" cegah Aisyah.

"Apa lagi si mah? Dezia udah tel--"

"Telat kata siapa? Tuh liat jamnya." Matanya menuju ke arah jam yang bertengger di dinding ruang tamu.

ASTAGA!!!

"Jam di kamar lu kan belum gue benerin dez, masih kecepetan 1 jam. Hehe". Kata bang Reza yang tiba-tiba muncul, sudah rapih dengan seragam putih abu-abu nya.

"NGESELIN BANGET SIH! DEZIA TUH UDAH PANIK BANGET TAU, SAMPE GAK MANDI CUMA CUCI MUKA SAMA SIKAT GIGI DOANG, GAK NYISIR, GAK DANDAN, DITAMBAH KEJEDOT PINTU JUGA! SAKING APA COBA? TAKUT KESIANGANN!! AAAARRGGGGHHHH!!!!" Teriak Dezia frustasi merasa telah dibodohi yang entah oleh siapa.

"Oh"

"Cuma Oh doang?". WTF,-

" Emang sejak kapan lu sekolah mandi terus pake acara dandan-dandanan segala?" Bang Reza memegang beberapa helai rambut Dezia dengan gaya sok jijik--yang dibuat buat.

"Nggak mandi, gak dandan juga gue mah tetep cantik, emangnya lu udah mandi tampang masih gitu-gitu aja." ledek Dezia.

Dengan geram Reza langsung menjitak kepala Dezia yang telah meledeknya tepat pada sasaran.

"Aww! Eh sakit bego--"

"Kapan sih kalian bisa diem saat berada di satu tempat yang sama?" Aisyah sudah benar-benar pusing dengan kedua anaknya ini, yang hampir setiap hari selalu memperdebatkan masalah yang tidak penting.

"Dudududuuu"

--------

-Mirandaayusalamah.

Ramalan : Lucky or Not ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang