Anak Baru

38 2 0
                                    

"DOORRRR!" Terdengar suara gebrakan meja beserta pukulan di bahu yang mengagetkan Dezia.

"Ishhh lo tuh yaa, ngagetin aja ntar kalo gue tiba-tiba jantungan terus tewas di tempat, gimana? Mau tanggung jawab lo?" omel Dezia pada teman-temannya yang sekarang malah tertawa puas telah mengerjainya.

"Yaelah Dez, kita kan cuma ngagetin lo, bukan nyetrum lo pake listrik." Seru Reina.

"Eh btw dez, tumben lo dateng pagi, kelas kita kan hari ini gak ada pr?" Tanya Ghita heran, mengingat Dezia yang tak pernah datang sepagi ini, bahkan tak pernah ikut sarapan pagi di kantin, biasanya Dezia baru muncul saat detik-detik bel akan dibunyikan.

"Kepagian" Jawab Dezia, ia kembali meminum susu hangatnya yang sempat tertunda karena kedatangan sahabatnya ini di kantin.

"Wah jangan-jangan lo dateng pagi gara-gara mau liat siswa baru itu yah?" Tuduh Ghita sambil memicingkan katanya.

Sebenarnya Ghita sendiri tidak yakin Dezia akan tertarik dengan  siswa baru di sekolah ini, ia hanya berbasa-basi saja kelihatannya Dezia sedang badmood hari ini.

"Emang datangnya hari ini?" Tanya Dezia.

"Yaampun lo beneran tertarik Dez sama siswa baru itu?" Reina terkejut, pasalnya, sahabatnya yang satu ini tak pernah tertarik jika membahas kaum Adam.

"Yaa engga juga sih, cuma nanya aja" Jawab Dezia, lalu pergi meninggalkan sahabatnya setelah ia membayar susu yang dipesannya tadi.
"Gue duluan" lanjutnya.

"Gue lebih suka si Dezia dateng siang dengan mood cerewetnya, daripada dia dateng pagi tapi kita dijutekin" omel Reina setelah melihat Dezia pergi dari kantin. Ghita pun ikut membenarkan omongan Reina.

---

Dengan buru-buru Dezia menuju ke kelasnya, dan benar saja.
Para cewek di kelas ini mendadak jadi artis semua, bahkan si Denok satu-satunya perempuan yang anti make-up hari ini dia berubah menjadi elsa frozen---eh engga deng, jadi cantik maksudnya. Hehe.
Ada yang meluruskan rambutnya , ada yang memakai lensa mata , ada yang memakai make-up lengkap!

"Widiiih widihhhh wangi amat ni kelas, ada yang jualan minyak wangi? Ampe siwer mata gue" teriak Abdul yang baru saja memasuki kelas.

"Heh awas dul, jangan kebanyakan nyium baunya, ntar tambah mendem idung lu" ledek Chiko.

"Sialan lo!" Maki Abdul yang tak terima hidung imutnya diledek seperti itu.

"Dez, lo kaga ikutan kaya gitu?" tanya Chiko saat Dezia baru duduk di tempatnya, yang kebetulan tempat Chiko berada di belakang Dezia.

"Buat apa?"

"Yaa lu kan cewe, masa kaga ngarti dandan kaya gitu buat apaan?"

"Eh dia mah bukan cewe chik, tibang pake lipstik ama bedak doang kaga ngarti" ucap Abdul.

"Enak aja, Gue cewek tau." jawab Dezia yang tak terima dibilang bukan cewek.

"Masa? Mana buktinya kalo lo cewek?" tantang Abdul.

"Ayo Dez buktikan! Perlihatkan! Keluarkan!" Seru Chiko yang ikut mengkompori mereka berdua.

"Eh anjir lo, mesum!" ucap Dezia, sembari memukul dua cowok ini dengan buku tulisnya.

~TRIINGG~TRIINGG~TRIING~

Sumpah demi apapun gue benci situasi ini!

Padahal ini cuma murid baru--sama sama manusia, kenapa hebohnya pake banget sih?

"Masya Allah Dez, itu orang apa Nabi Yusuf? Gantengnyaaa~" ucap Reina dengan pandangan yang berbinar-binar ketika si anak baru tersebut memasuki kelas bersama pak Ceceng di depannya.

"Ya, Assalamualaikum wr.wb." Salam pak Ceceng kepada muridnya, ia mengendus-endus seperti mencium aroma yang tak biasanya ada di kelas ini.

"Waalaikumsalam wr.wb." jawab semua murid, bagi yang perempuan, mereka langsung membenarkan tataan rambutnya  sambil senyum senyum sok imut.

"Ya anak anak, inilah siswa baru di kelas kita tercinta ini, yaa" Jelas pak Ceceng.

"Ayo, kasih tau nama kamu ke mereka" pinta pak Ceceng ke murid yang ada di sebelahnya.

"Hai semuanya.." sapanya dengan ekspresi yang sangat datar.

"Hallooo gantenggg" ucap semua perempuan (kecuali Dezia) di kelas ini disertai tatapan genitnya.

"Nama saya . . . .





--------


-Mirandaayusalamah.

Ramalan : Lucky or Not ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang